Gridhot.ID - Salah satu ciri khas sebuah negara maju ialah rendahnya angka kriminalitas.
Dengan rendahnya angka kriminalitas maka terciptanya kestabilan keamanan yang berujung lancarnya roda perekonomian.
Maka tak salah jika aparat keamanan sebuah negara akan berusaha mati-matian memberantas tindak kriminalitas.
Mengutip Free Malaysia Today, Sabtu (13/4/2019) Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengeluarkan daftar 35 negara-negara di dunia yang dicap rawan tindak kejahatan dan penculikan.
Deplu AS sengaja mengeluarkan daftar ini agar warganya yang hendak pergi ke 35 negara tersebut mempersiapkan diri dengan baik.
Yang mengejutkan ada dua negara dari Asia Tenggara yang masuk ke dalam daftar tersebut.
Dalam daftar pertama menyebutkan negara-negara Afrika macam Aljazair, Angola, Burkina Faso, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Republik Demokratik Kongo, Ethiopia, Kenya, Libya, Mali, Niger, Nigeria, Uganda, Somalia, Sudan Selatan dan Sudan.
Yang lainnya dari Amerika Latin macam Kolombia, Meksiko Venezuela dan Haiti.
Baca Juga : Kecanduan Buku Novel, Pria Ini Memilih Minggat dan Tinggal di Gunung Selama 3 Tahun Agar Tenang Membaca Buku
Selanjutnya dari Asia yakni Afghanistan, Bangladesh, Lebanon, Suriah, Yaman, Iran, Irak dan Papua Nugini.
Seperti yang dijelaskan di atas ada dua negara di Asia Tenggara yang rawan akan penculikan dan tindak kejahatan yakni, Malaysia serta Filipina.
Jelas masuknya Malaysia di daftar negara dengan rawan kriminalitas itu merupakan pukulan telak.
Pasalnya sedari dulu Malaysia selalu mengembar-gemborkan bahwa mereka adalah negara maju di kawasan.
Baca Juga : Brutal, Siswi Sekolah Menemui Ajal Usai Tubuhnya Hangus Dibakar Hidup-hidup Oleh Teman Sekelasnya
Sedangkan Filipina tak heran karena di dalam negeri mereka masih bergejolak sel-sel ISIS dan Abu Sayyaf yang kerap kali melakukan penculikan.
Dipublikasikannya daftar tersebut oleh Deplu AS tak lain menyusul penculikan turis Amerika Kimberly Sue Endicott dan pemandu safariya di Taman Nasional Ratu Elizabeth di Uganda.
Mereka ditahan selama lima hari sebelum mereka diselamatkan oleh pasukan keamanan. (Seto Aji/Gridhot.ID)