Gridhot.ID - Pembunuhan seorang guru honorer di Kediri, Budi Hartanto (28) yang kepalanya dimutilasi kini sudah menemui titik terang.
Polisi berhasil menangkap dua pelaku pembunuhan yakni Aris Sugianto (AS) dan Ajis Prakoso (AJ).
Mengutip gridhot.id, Minggu (14/4/2019) kedua pelaku ditangkap di dua tempat berbeda.
AS di Jakarta sedangak AJ di Kediri pada Kamis (11/4/2019) lalu.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombespol Frans Barung Mangeran mengatakan, motif jalinan asmara menjadi awal pembunuhan sadis ini.
"Sudah kami duga sejak awal pelaku adalah sangat mengenal korban. Keduanya diduga memiliki hubungan spesial dengan korban. Karena itu kami membaca ada hubungan asmara antara pelaku dan korban," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, Jumat (12/4/2019).
Meski begitu Barung tak mendedahkan detail kisah asmara pelaku dan korban.
Barung hanya mengatakan baik pelaku dan korban merupakan teman dekat di sebuah komunitas.
"Bahkan (korban dan 2 pelaku) pernah memiliki hubungan spesifik dengan orientasi pada komunitas tertentu," beber Barung.
Bahkan Barung memberikan penjelasan jika korban rupanya punya banyak pacar.
"Almarhum banyak pacarnya," ungkap Barung.
Sementara itu mengutip dari grid.id, pelaku AJ mengaku tak sanggup potong kepala Budi Hartanto.
Segera AS lantas membantu mengepras kepala korban.
"Pertama saya, terus dilanjutkan dia," ujar AJ kepada Tribun Jatim.
"Iya kami potong berdua bergantian," katanya lagi kepada penyidik polisi.
Usai itu kedua pelaku memasukkan mayat korban yang sudah tanpa kepala ke dalam koper dan membuangnya ke pinggir sungai di bawah Jembatan Karanggondang, Udanawu, Blitar, pada Rabu 3 April 2019.
Terungkap juga sebelum adanya pembunuhan ini warga setempat kerap memergoki salah seorang pelaku, AS berdandan seperti perempuan saat berada di rumahnya.
"Warga sering melihat ada orang berdandan perempuan di rumah itu. Ternyata yang berdandan seperti perempuan ya AS itu," kata salah satu warga yang tak mau disebutkan namanya.
Curiga, warga setempat pernah mengerebek rumah AS karena ada perempuan dan beberapa laki-laki yang tak mereka kenal berada di sana.
Namun usai digerebek nyatanya perempuan yang dimaksud ialah AS sendiri. (*)