Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade Prasetyo
Gridhot.ID- Semua orang tahu bahwa seorang bayi dilahirkan melalui rahim seorang wanita.
Namun, apa jadinya jika seorang laki-laki yang akhirnya melahirkan seorang bayi?
Memang sangat mustahil seorang laki-laki dapat melahirkan bayi karena tak memiliki rahim.
Baca Juga : Istri Kalap Tikam Suami Sampai Tewas Hanya Karena Lupa Bawa Oleh-oleh Ayam Goreng
Tak terkecuali untuk para kalangan trans gender.
Walaupun hal itu terdengar aneh, namun ada seorang transgender yang telah mengalaminya.
DIlansir Gridhot.ID dari theasianparent.com Minggu (21/4/2019), Evan (35) membagikan kisahnya sebagai transgender yang berhasil melahirkan seorang bayi.
Baca Juga : Misteri Wafatnya R.A Kartini, Inilah Penyakit Penyebab Kematiannya
Evan terlahir sebagai perempuan, dan meski ia telah mengumumkan dirinya sebagai transgender sejak 16 tahun yang lalu, ia tetap ingin melahirkan seorang bayi.
Ia memiliki pasangan seorang perempuan, sehingga ia melakukan inseminasi menggunakan sperma donor.
Butuh beberapa kali percobaan hingga ia berhasil hamil, bahkan lima tahun yang lalu Evan sempat keguguran keran level hormon progesterone nya sangat rendah.
Setelah beberapa percobaan dengan pemantauan intensif oleh dokter, akhirnya Evan berhasil hamil dan melahirkan pada awal tahun ini.
Baca Juga : Banting TV Setelah Prabowo Kalah di Quick Count : Saya Buktikan, Saya Tak Takut Rugi Televisi
Tentu tak mudah bagi Evan, yang memiliki penampilan fisik laki-laki yang hamil di tengah pandangan masyarakat.
Awal keinginan Evan untuk memiliki seorang bayi telah diceritakannya pada teman-teman dan kerabatnya.
"Aku dan pasanganku akan memiliki bayi, dan yang terbaik bagi keluarga kami adalah aku yang mengandung si bayi," kata Evan.
Baca Juga : Terciduk, Dua Orang PPS Diamankan Petugas Setelah Diduga Bobol 21 Kotak Suara
Awalnya teman-teman dan kerabatnya masih sedikit bingung dengan hal yang direncanakan Evan.
Karena fisik Evan yang sekarang sudah menjadi seorang laki-laki namun ingin hamil dan memiliki anak.
Namun pada akhirnya mereka bisa menerima dan justru mendukung apa yang telah direncanakan Evan.
Setelah hamil, Evan tak memberitahukan kabar kehamilannya pada banyak orang.
Baca Juga : Tak Yakin Menang, Agar Tak Stres Seorang Caleg Mandi Kembang di Padepokan Anti Galau
Bahkan ketika usia kehamilannya sudah mencapai sembilan bulan, orang yang melihatnya hanya mengira ia seorang Laki-laki yang memiliki perut besar.
Tidak ada seorang pun yang meminta mengusap perutnya, atau bertanya kapan bayinya akan lahir.
"Orang-orang berbicara tentang perhatian yang mereka dapat ketika sedang hamil, hal-hal yang tidak aku dapatkan," kata Evan.
Baca Juga : Firasat Paranormal Wirang Birawa Menyoal Nasib Sandiaga Uno Usai Pilpres 2019 : Cari Pasangan yang Tepat!
"Untuk sebagian besar, aku suka hal ini, karena aku tidak suka perhatian atas tubuh pada umumnya. Tapi dalam beberapa hal aku juga merasa ada yang hilang," tambahnya.
Evan juga mengalami beberapa kesulitan yang harusnya tidak dialami ibu hamil.
Salah satunya adalah sulitnya berurusan dengan pihak asuransi kesehatan karena dokumennya menerangkan dia laki-laki.
Namun Evan tetap mendapatkan perawatan kesehatan yang ia butuhkan, sampai anaknya lahir tepat pada hari perkiraan lahirnya, tanpa komplikasi.
Baca Juga : Caleg Mengeluh Gagal Jadi Anggota Dewan, Warga Murka dan Kembalikan Bantuan Karpet Masjid
Saat Hempel menjenguk bayi Evan 6 hari kemudian, ia menyaksikan bagaimana Evan dan pasangannya merawat bayi mereka penuh kasih dengan melihat sang bayi menyusu pada Evan seperti umumnya bayi yang menyusu dari payudara seorang ibu.
"Apakah kamu benar-benar seorang laki-laki yang terperangkap dalam kelamin perempuan, atau hanya seorang perempuan yang tersesat (bingung akan identitas gendernya)?" Tanya Hempel.
"Aku selalu Evan. Aku selalu memiliki bagian (identitas) ini. Aku selalu merasa seperti diriku sendiri, dan diriku adalah laki-laki." jawab Evan.
Baca Juga : Viral, Beberapa Tokoh Avengers Jadi Panitia KPPS di TPS Surabaya
Pengalaman kehamilan Evan sebagai transgender sampai mempunyai anak ini pun akhirnya diceritakan oleh Hempel saudaranya melalui majalah Time.(*)