Sampai saat berita ini ditulis, masih belum ada laporan tentang pihak yang mengaku bertanggung jawab terhadap serangan teror.
Dilansir Gridhot.ID dari AFP, sementara ini sebanyak 24 orang telah ditahan oleh pihak berwenang.
Tim penyelidik juga sedang mencari tahu kemungkinan adanya jaringan teror luar negeri dalam aksi pengeboman ini.
Baca Juga : PGI Mengutuk Peristiwa Teror Bom di Sri Lanka yang Menewaskan 290 Jiwa
Sebuah laporan intelijen yang diterima menteri luar negeri Sri Lanka Harin Fernando menunjukkan rencana serangan itu telah diketahui 10 hari sebelum kejadian.
Sebuah kelompok bernama National Thowheeth Jamaath (NJT), yang mendukung ISIS diduga merupakan kelompok yang merencanakan aksi teror bom ini.
Dilansir Gridhot.ID dari Dailymail, NJT merupakan kelompok ekstremis yang dibentuk di Kattankudy, kota di kawasan timur Sri Lanka, pada 2014, dan belum mempunyai sejarah serangan massal mematikan.
Baca Juga : Komentari Kasus Istri Andre Taulany, BPN Prabowo : Ngapain Kami Tanggapin Buang-Buang Waktu
Kelompok ini pernah tercatat dan diduga melakukan sebuah aksi pengrusakan sejumlah patung Buddha di beberapa daerah di Sri Lanka pada tahun 2018.