Laporan Wartawan GridHot.ID, Siti Nur Qasanah
GridHot.ID - Salah satu pelaku bom bunuh diri yang meledakkan diri di gereja dan hotel di Sri Lanka pada hari Minggu Paskah telah teridentifikasi.
Identifikasi pertama datang selama sidang di Kolombo pada hari Senin (22/4/2019), sehari setelah serangan.
Pada saat itu, petugas polisi Wellampitaya memberikan bukti yang telah mereka kumpulkan sejauh ini.
Dilansir oleh GridHot.ID dari ntd.com pada Selasa (23/4/2019), pelaku pengeboman itu bernama Insan Setiawan sebagaimana yang dilaporkan oleh New First.
Outlet Sri Lanka kemudian menamainya dalam artikel sebagai Insan Seelawan.
Polisi menambahkan, bahwa istri dan seorang saudara laki-laki Insan Setiawan ditemukan tewas dalam ledakan yang terjadi.
Istrinya telah meledakkan bom sesaat setelah pasukan keamanan menyerbu rumahnya.
Kendati demikian, kedua anaknya yang pada saat itu berada di rumah masih bisa selamat dari ledakan bom yang dilakukan oleh ibunya tersebut.
Sema halnya dengan istri Insan Setiawan, saudara lelakinya juga meledakkan bom ketika pasukan keamanan mencoba menangkapnya.
Diketahui, tiga petugas polisi tewas dalam ledakan bersama dengan saudara lelaki Insan Setiawan.
Baca Juga : Mayat Pria Tanpa Kepala di Temukan dalam Ember di Tangerang, Polisi Lakukan Penyelidikan
Polisi kemudian menangkap seseorang yang diyakini sebagai ayah Insan Setiawan, anak di bawah umur, sejumlah perempuan, serta seorang tersangka yang memfilmkanpenyelidikan polisi ke kediaman Insan Setiawan.
Secara keseluruhan, 24 orang telah ditangkap di seluruh negeri.
Sementara itu, jumlah korban jiwa dalam serangkaian serangan bom mencapai 290 orang dan lebih dari 500 orang lainnya mengalami luka-luka.
Baca Juga : Detik-detik Pelaku Pemboman di Sri Lanka Hendak Ledakkan Diri, Tenteng Tas Berisi Bom Diantara Jemaat Gereja
Menurut Telegraph, Ihsan Setiawan adalah salah satu dari dua pelaku pengeboman yang memicu ledakan di hotel.
Pasukan keamanan menggerebek sebuah pabrik tembaga yang dimilikinya dan menangkap sembilan tersangka di sana.
Pihak berwenang mengatakan mereka percaya kelompok National Thowheed Jamath (NTJ) berada di balik serangan itu. Namun, Rajitha Senaratne selaku juru bicara kabinet mengatakan bahwa itu adalah "organisasi kecil" yang tidak dapat melakukan serangan tanpa "jaringan internasional". (*)