GridHot.ID - Ledakan Chernobyl merupakan kecelakaan reaktor nuklir terburuk dalam sejarah peradaban manusia.
Pada tanggal26 April 1986, reaktor nomor empat di Pembangkit Listrik Tenaga Listrik Chernobyl yang terletak di Uni Sovietdi dekatPripyatdiUkrainameledak.
Ledakan ini menyebabkan radiasi nuklir sehingga mengakibatkan ratusan orang meninggal dan mengakibatkan kerugian material yang begitu besar bagi pihak Soviet.
Baca Juga : Istrinya Sudah Meninggal Sehingga Harus Momong Anak Saat Jaga Kotak Suara, Polisi Aceh: Di Antara Dua Amanah
Kesalahan yang terjadi pada proyek ini mendapatkan perhatian keras dari dunia.
Salah satunya karena partikel radioaktif dalam jumlah besar yang terlepas ke atmosfer bumi dan menyebar ke wilayah lain Uni Soviet dan Eropa.
Berikut sejumlah fakta dari ledakan reaktor nuklir Chernobyl.
Baca Juga : Fantastis, Kekayaan Pemimpin Tertinggi Iran Diperkirakan Setara dengan Separuh Utang Luar Negeri Indonesia
1. Radiasi Melebihi Bom Hirosima dan Nagasaki
Pada 26 April 1986, teknisi Soviet memulai uji turbin pada Unit 4. Kesalahan teknis menyebabkan reaktor mengalami kendala.
Pada pukul 01.23, dua hingga tiga ledakan menyebabkan bola api menjulang tinggi ke langit.
Pelepasan radioaktif mulai terjadi hingga menyebabkan beberapa orang meninggal termasuk petugas pemadam kebakaran.
Baca Juga : Punya Nama 'Menang Prabowo', KTP Pria Ini Viral di Media Sosial
Setelah dianalisis lebih dalam, kecelakaan di Chernobyl melepaskan radiasi setidaknya 400 kali lebih banyak daripada bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki.
Dampaknya menyebabkan ratusan korban beberapa hari sesudahnya.
2. Korban Radiasi Lebih Besar Daripada Korban Ledakan Pertama
Baca Juga : Bocorkan Spoiler Film Avengers: Endgame, Pria Ini Dihajar Penonton di Luar Bioskop Hingga Babak Belur
Saat peristiwa terjadi, ledakan Chernobyl langsung menewaskan dua teknisinya. Petugas pemadam kebakaran dan pekerja lainnya tewas beberapa hari setelah evakuasi pertama dilakukan.
Efek radiasi menyebar ke barat hingga Perancis dan Inggris dan memakan korban.
Ribuan anak di negara tersebut meminum susu yang terkena efek radiasi sehingga berdampak kanker tiroid. Efeknya 15 di antaranya meninggal.
Chernobyl hampir pasti menyebabkan kematian kanker lainnya juga, meskipun jumlahnya luar biasa.
Pada tahun 2005, Forum Chernobyl yang didukung PBB menganalisa kecelakaan itu merenggut hingga 4.000 nyawa, sedangkan organisasi lingkungan dunia Greenpeace mencatat sekitar 93.000.
3. Uni Soviet Menutupi dari Publik
Ledakan yang terjadi di Chernobyl tak serta merta langsung dipublikasikan kepada dunia. Pihak Soviet seakan-akan menutupi kejadian ini. Soviet juga tak memperingatkan negara tetangga akan radiasi yang dihasilkan.
Swedia mulai mendeteksi efek dari radiasi yang terpancar ke atmosfer. Pihaknya mengkritik Soviet dan mendesak supaya memberitakan hal ini kepada dunia.
Karena merasa tertekan, Soviet akhirnya mulai mengakui dampak dari bencana ini kepada dunia.
Mereka memberitakan bahwa hanya dua orang yang meninggal dan mengatakan situasi sudah aman terkendali.
Butuh waktu hingga Mei bagi pihak berwenang untuk menutupi lokasi dai bencana ini. Mereka juga memperingatkan penduduk di Kiev untuk tetap tak pergi meninggalkan lokasi.
4. Sejumlah Besar Orang Tidak Boleh Pulang
Sekitar 36 jam setelah kecelakaan itu, Pemerintah Soviet mulai mengevakuasi sekitar 115.000 orang yang tinggal di dekatnya. Kebanyakan dari mereka mulai menunjukkan gejala sakit dan muntah-muntah.
Mereka juga meninggalkan berbagai macam hewan peliharan dan barang berharga lain. Ketika berada di tempat evakuasi, mereka tak diizinkan pulang.
Baca Juga : Orang Tua di Kediri Tega Kerangkeng Anaknya Sendiri di Kandang Sapi Lantaran Sering Ngamuk
Secara mengejutkan, tanah yang berada dalam radius 29 kilometer dari lokasi ditutup dan pos-pos pemeriksaan didirikan untuk mengontrol segala situasi dan kondisi.
Zona berbahaya ini diperluas beberapa tahun kemudian yang berdampak pada evakuasi 220.000 orang tambahan. Meskipun zona berbahaya sepi tanpa orang, ada pihak yang meloloskan diri dari tempat evakuasi untuk kembali ke rumahnya.
5. Pada Awalnya Chernobyl Tempat Untuk Satwa Liar
Awalnya, Chernobyl merupakan tempat untuk aneka satwa liar. Kondisi berubah ketika hutan direklamasi dan diberikan kepada perusahan untuk aktivitasnya.
Baca Juga : Bolak-balik Deklarasikan Kemenangan, Prabowo Subianto Kini Sudah Dipanggil Presiden
Chernobyl juga menyediakan tempat perlindungan bagi satwa liar. Pemerintah membuat tempat khusus bagi rusa, rusa merah, serigala, beruang, elang dan hwan lainnya. Manusia tak boleh berburu pada tempat ini.
Ledakan yang terjadi di pembangkit listrik nuklir tersebut membuat satwa-satwa mulai terlihat tak biasa. Banyak hewan yang terlahir cacat dan ada juga yang mati karena efek radiasi.
6. Pembangkit sempat tak ditutup dan menjadi objek wisata
Baca Juga : Praktikkan Hubungan Seks Menyimpang, 19 Bocah di Garut Mengaku Lakukan Aksinya di Toilet dan Lapangan Bola
Ketika Unit 4 meledak, tiga reaktor lainnya di pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl juga ditutup. Tak sampai setahun, ratusan operator kembali bekerja di lokasi tersebut.
Dugaan cacat desain hingga kecaman internasional tertuju pada tempat ini. Meski demikian, tak ada respons dari pihak terkait mengenai kondisi tersebut.
Operator tetap bekerja sampe ditutupnya ruang 2 unit ruang turbin pada 1991. Pada 1995, Ukraina yang baru merdeka sepakat untuk menutup dua reaktor yang dengan imbalan bantuan keuangan.
Reaktor 1 berhenti beroperasi pada tahun 1996 dan Reaktor 3 adalah yang terakhir ditutup pada tahun 2000.
Pada 2011, Otoritas Ukraina membuka tempat khusus untuk pariwisata. Namun para pengunjung tak diperbolehkan makan atau merokok untuk meminimalkan paparan radiasi. Pihak pemandu juga membawa pengunjung melihat zona satwa liar dan melihat kota-kota tanpa penduduk.Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Melebihi Bom Hiroshima hingga Bohongi Publik, Ini 6 Fakta Ledakan Nuklir Chernobyl"