Laporan Wartawan GridHot.ID, Siti Nur Qasanah
GridHot.ID - Hadapi kesulitan ekonomi, seorang ibu (YN) mengajak anaknya (YBW) mengambil jalan pintas mengakhiri hidup dengan cara meminum cairan berbahaya.
Keduanya ditemukan oleh suami korban dengan kondisi mulut berbusa di dalam rumahnya.
Dilansir GridHot.ID dari tayangan kanal YouTube Indosiar, Selasa (7/5/2019), peristiwa tersebut terjadi di Desa Sumbersuko, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Polisi yang menyelidiki menduga ibu dan anak yang baru berusia 8 tahun itu meregang nyawa akibat menenggak racun yang dicampurkan ke kopi.
Mengutip dari Surya Malang, keduanya sempat dibawa oleh suami korban (MF) ke bidan untuk mendapat pertolongan.
Tetapi, kedua korban dinyatakan tewas setelah sempat bertahan selama 15 menit.
Baca Juga : Pilih Menata Sandal Jamaah, Ini Alasan Kenapa Jovita Si Gadis Pemulung yang Viral Tak Ikut Salat
Dilokasi kejadian ditemukan tiga gelas kaca berisi sisa cairan air yang diduga sisa yang mereka minum.
Selain itu, ditemukan pula satu bolpoin, pensil, dan buku yang bertuliskan surat wasiat yang diduga ditulis oleh YN.
"Aku wangsul sup, aku titip bagas, rumaten dekne sampai dadi wong, ojok nganti disentak-sentak cukup sak mene ae ak ngerumat pean, wassalam," isi surat wasiat tersebut.
(Aku pulang, Sup. Aku titip Bagas, rawatlah sampai dewasa. Jangan sampai dibentak-bentak. Cukup segini saja aku merawatmu. Wassalam).
Baca Juga : Undang Media Asing, Prabowo Subianto Sampaikan ke Dunia soal Kecurangan Pilpres 2019
"Mer, aku njaluk sepuro yang sampean, aku jaluk sepuro salahku yang sampean, aku sing ngentekno duwek e sampean," lanjutan isi surat wasiat.
(Mer, aku minta maaf kepadamu. Aku minta maaf atas salahku kepadamu. Aku yang menghabiskan uangmu).
Kapolsek Purwosari AKP Made menjelaskan, YN nekat bunuh diri karena diduga kuat mengalami depresi.
Baca Juga : Viral! Benda Langit Misterius Mirip Meteor Hebohkan Warga Probolinggo
Diduga ibu itu mengajak sang anak bunuh diri.
Pasalnya, pada tubuh sang anak tidak ditemukan luka sedikitpun.
"Keluarga korban sudah menerima kondisi ini. Keluarga tidak menuntut apa-apa dan membuat surat pernyataan bahwa tidak mau dilakukan upaya autopsi atau pemeriksaan apapun atas kejadian ini. Kedua korban sudah dimakamkan," jelas AKP Made. (*)