Tak Hanya Surat Wasiat Seperti Mantra, Telapak Kaki Korban Mutilasi di Malang Juga Bertuliskan Tato Misterius

Rabu, 15 Mei 2019 | 09:59
SURYAMALANG.COM (Aminatus Sofya)/Dok Humas Polres Malang Kota

Tak hanya surat wasita, telapak kaki korban mutilasi di kota Malang juga bertuliskan tato misterius.

Laporan wartawan GridHot.ID, Dewi Lusmawati

GridHot.ID -Sesosok mayat tanpa identitas ditemukan di Pasar Besar, Kota Malang, Selasa (14/5/2019).

Dikutip dari Kompas, sebanyak enam potongan tubuh seorang wanita ditemukan di sekitar area parkir lantai 2 Pasar Besar Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (14/5/2019).

Diduga, enam potongan tubuh wanita tersebut merupakan korban mutilasi.

Baca Juga : Kodam II Sriwijaya Sebar Foto Prada DP Sebagai DPO Pemutilasi Fera Oktaria

Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri mengatakan, enam potongan tubuh yang ditemukan terdiri dari dua kaki, dua tangan, satu kepala, dan satu tubuh.

Enam potongan tubuh ditemukan terpencar. "Sementara kita sudah bawa ke kamar mayat dan kita sudah melakukan pemeriksaan kepada saksi," katanya saat dikonfirmasi, Selasa.

Sementara itu, dilansir GridHot.ID dari Surya MalangBerdasarkan keterangan saksi di lokasi, Trisno, mayat tersebut ditemukan sekitar pukul 13.30 WIB oleh pemilik toko yang berada di sekitar lokasi penemuan mayat.

Baca Juga : Jelang Hari Pernikahan, Seorang Pria Tewas Dimutilasi Temannya Sendiri Lantaran Tak Bayar Hutang

"Warga mengira ada bangkai tikus karena bau busuk sekali. Ternyata ada potongan kaki dan tangan," kata Trisno kepada Tribun Jatim di lokasi kejadian, Selasa (14/5/2019).

Usai menemukan potongan tubuh, warga lantas melaporkan ke Polres Malang Kota.

Hasil olah TKP, Polres Malang Kota berhasil mengumpulkan potongan tubuh yang terdiri dari tangan, kaki, tubuh dan kepala.

Diperkirakan, mayat tersebut bertahan sejak empat hari lalu.

Baca Juga : Jaime Osuna, Narapidana Berdarah Dingin yang Nekat Mutilasi Temannya Sendiri di dalam Sel Penjara

"Pemilik toko yang di bawah kemudian ke atas karena sumbernya di atas. Ternyata bukan bangkai tikus tapi potongan tubuh manusia," kata Trisno, Selasa (14/5/2019).

Dok Humas Polres Malang Kota
Dok Humas Polres Malang Kota

Penemuan mayat korban mutilasi di Kota Malang.

Ia menambahkan potongan tubuh pertama yang ditemukan adalah kedua kaki yang terbungkus kresek putih dengan bercak darah masih menempel.

Kemudian, potongan tangan juga ditemukan di tangga sisi timur.

"Kalau kaki agak dekat berhimpitan. Tangannya terpisah. Tapi masih di satu lokasi," kata dia.

Berdasarkan olah TKP yang dilakukan pihak kepolisian, bagian tubuh korban ditemukan di kamar mandi.

Baca Juga : Jaime Osuna, Narapidana Berdarah Dingin yang Nekat Mutilasi Temannya Sendiri di dalam Sel Penjara

Sedangkan kepala, di temukan di tangga bagian tengah yang terbungkus dua kantong kresek hitam dan putih.

Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri, menerangkan korban mutilasi itu berjenis kelamin perempuan.

Diperkirakan, usia mayat tersebut sekitar 34 tahun.

"Saat ditemukan, mayat hanya memakai celana dalam," ucap Asfuri ketika meninjau lokasi kejadian.

Saat ini, polisi masih mendalami kasus tersebut dengan memeriksa tiga saksi.

Anehnya, di lokasi ditemukannya mayat korban mutilasi, polisi juga menemukan 3 tulisan misterius.

Dari tiga tulisan yang ditemukan, satu tulisan ditulis di kertas dan dua lainnya ditulis di dinding gedung menggunakan bolpoint.

"Ada tiga tulisan dan sudah kami amankan sebagai barang bukti," kata Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri, ketika ditemui di lokasi kejadian, Selasa (14/5/2019).

Anehnya, tak seperti kata-kata pada umumnya, kalimat yang tertulis saat dibaca justru lebih mirip kata-kata mantra.

SURYAMALANG.COM (Aminatus Sofya)
SURYAMALANG.COM (Aminatus Sofya)

Surat bertulis tinta merah.

Salah satu tulisan yang berhasil di dapat Surya Malang , berbunyi seperti berikut:

'Orang ruwet lihat kalau akan menjelang mau meninggal dunia atau mati bahasa inggri is det siksaan penyakit komplikasi mati mengenaskan'.

Baca Juga : Ungkapan Cinta Pelaku Mutilasi Budi Hartanto: Sakit Hatiku Sakit!

Kemudian tulisan lain yang ditulis di kertas menggunakam tinta berwarna merah berbunyi:

'Pusat ruwetanmu di manapun berada yang buat sarang ruwet-ruwetanmu semua terbukti jadi ruwetnya mayat ratusan juta mayat terbelah sama keranda yang dipikul pendosa innalillahi wainalilahi rojiun ikannya ruwet-ruwet siyita + suyitno jadi seluruh se Malang Raya Kota Malang Jawa Timur'.

Tulisan lain, juga berbunyi hal yang sama bahwa orang jahat akan mendapat balasan dari perbuatannya.

Tak hanya itu, ditelapak kaki korban polisi juga mendapati tato dengan makna yang belum bisa dipahami.

Baca Juga : Ungkapan Cinta Pelaku Mutilasi Budi Hartanto: Sakit Hatiku Sakit!

Polisi menemukan tato yang diukir di kedua telapak kaki mayat korban mutilasi.

Kanit Inafis Polres Malang Kota, Iptu Subandi, mengatakan tato tersebut berbentuk tulisan dan berbeda antara kaki kanan dan kiri.

Tato di kaki sebelah kiri bertuliskan 'Sugeng' dan kaki sebelah kanan bertuliskan 'Bertemu dengan keluarga gereja comboran bersama saudara'.

"Betul ada tanda permanen seperti tato di telapak kaki. Tulisannya berbeda kaki kiri dan kanan," kata Iptu Subandi ketika ditemui di Instalasi Kedokteran Forensik RS Saiful Anwar Kota Malang, Selasa (14/5/2019).

SURYAMALANG.COM/Rifky Edgar
SURYAMALANG.COM/Rifky Edgar

Mayat korban mutilasi di Kota Malang.

Ia menambahkan hingga saat polisi masih belum melakukan identifikasi terhadap mayat korban mutilasi karena bagian jari si mayat masih mengeras.

Baca Juga : Gelagat Aneh Budi Hartanto Sebelum Ditemukan Tewas Termutilasi Tanpa Kepala Dalam Koper

"Tadi kami injeksi cairan supaya jarinya melunak. Kalau nanti belum bisa kami rendam," kata dia.

Subandi mengatakan potongan tubuh mayat korban mutilasi yang ditemukan dalam kondisi membusuk termasuk tubuh dan kaki.

Diperkirakan, mutilasi terhadap korban dilakukan empat hari lalu.

Baca Juga : Gelagat Aneh Budi Hartanto Sebelum Ditemukan Tewas Termutilasi Tanpa Kepala Dalam Koper

"Bagian lain selain jari itu membusuk. Termasuk tubuh dan kaki," ucapnya.(*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber kompas, Surya Malang