Laporan Wartawan GridHot.ID, Siti Nur Qasanah
GridHot.ID - Pengumuman hasil Pemilu 2019 yang memenangkan paslon nomor urut 02 Jokowi-Amin rupanya belum bisa diterima sepenuhnya oleh masyarakat Indonesia.
Hal ini terlihat dari adanya aksi unjuk rasa atau demo yang berujung kericuhan.
Dilansir Gridhot.ID dari tayangan Kompas TV, kericuhan sempat terjadi di kawasan Asrama Brimob, Jalan KS Tubun, Petamburan, Jakarta Barat, Rabu (22/5/2019)dini hari.
Sejumlah massa tiba-tiba melakukan tindakan melawan hukum di kawasan Asrama Brimob.
Massa yang berkumpul di kawasan Asrama Brimob itu melakukan pengrusakan hingga pembakaran.
Bukan hanyamembakar mobil yang berada di Asrama Brimob, massa pun rupanya turut membakar mobil milik warga sekitar.
Baca Juga: Tak Bergeming Hadapi Polisi, Massa Kerusuhan Malam Hari: Tembak Pak, Tembak Semua Pasti Mati Kok!
Mengutip dari Kompas.com, salah satu warga bernama Dharma mengaku mobil Sigra 2017 miliknya menjadi satu dari belasan mobil yang turut terbakar.
Sekitar pukul 02.00 pagi, dia bersama para warga lain mendengar ada teriakan-teriakan dari sejumlah orang.
Dia melihat bahwa sudah ada pembakaran ban di depan markas FPI.
"Saya curiga mobil saya kena, ternyata benar pas keluar mobil sudah kebakar," katanya saat ditemui di sekitar Jalan KS Tubun.
Baca Juga: Ngebet Dapat Like di Instagram, Selebgram Nekat Rusak Patung Berusia 200 Tahun
Dharma mengaku bahwa ia juga sempat melihat massa melempari bom molotov yang menyebabkan belasan mobil terbakar.
Setelah itu, dia pun langsung masuk untuk mengamankan diri.
Tidak sampai di situ, massa yang tidak puas menggedor-gedor pagar warga, meminta warga untuk keluar.
Baca Juga: Tinggal di Bekas Kandang Kambing Selama 19 Tahun, Kakek Laswin Ngaku Tak Pernah Dapat Bantuan
"Warga ditantangin keluar, kita nggak mau, tetap di dalam mengamankan diri," kata laki-laki berusia 40 tahun itu.
Warga lain, Eko, juga mengatakan bahwa warga diteriaki dan diminta untuk keluar.
Sepanjang Jalan KS Tubun sudah penuh dengan massa, katanya.
"Ratusan ada kali, ya. Kami dipaksa keluar, diteriaki macam-macam," katanya.
Suasana memanas hingga pukul 04.00 WIB.
Beberapa massa ditarik ke Tanah Abang untuk mundur oleh kepolisian.
Kendati demikian, massa masih terus melemparkan baru dan bom molotov hingga pukul 07.00 WIB.(*)