Gridhot.ID - Mbah Arjo, kakek berusia 193 tahun menjadi perhatian publik Tanah Air belakangan ini.
Warga Dusun Sukomulyo, Desa Gadungan, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, meninggal pada Selasa (21/5/2019) lalu.
Namun siapa sangka, semasa hidupnya Mbah Arjo mempunyai kisah luar biasa yang tak semua orang pernah mengalaminya.
Mengutip Kompas.com, Sabtu (25/5/2019) menurut pengakuan Mbah Arjo, dirinya pernah menemani Sang Putra Fajar Soekarno ritual di lereng gunung Kelud.
Hal ini terjadi saat Indonesia belum merdeka.
Bukan hanya menemani Soekarno, pahlawan Pembela Tanah Air (PETA) Supriadi juga pernah ditemani Mbah Arjo ritual di sana.
Saat itu, ia masih tinggal di Dusun Sukomulyo, Desa Gadungan. Oleh Bung Karno dan Supriadi, ia disuruh menemani melakukan ritual di lereng Gunung Gedang, yang kini menjadi tempat tinggalnya.
"Saat itu saya sudah tua. Pak Karno dan Pak Supriadi masih jejaka sehingga kalau memanggil saya mbah," ujar Mbah Arjo.
Baca Juga: Sandiaga Beberkan Hasil Pertemuan Prabowo Subianto dengan Wapres RI Jusuf Kalla
Mereka bertemu pada suatu malam dan Mbah Arjo disuruh menemani ritual di lereng Gunung Kelud itu.
"Kalau ritual, saya hanya duduk di sampingnya sampai terdengar ayam berkokok. Namun, antara Pak Karno dan Pak Supriadi, seingat saya, tak pernah melakukan ritual bersama di sini. Saat itu, saya lupa sedang terjadi peristiwa apa di Indonesia. Namun, sepertinya sebelum kemerdekaan," katanya pada tahun lalu.
Menurut Mbah Arjo, saat Bung Karno sering ritual di tempatnya dulu, kondisinya masih hutan belantara.
Bahkan di lereng gunung masih banyak binatang buas.
Baca Juga: Sini yang Demo, Pemimpin Sana yang Turun, PM Inggris Theresa May Umumkan Resign dari Jabatannya
Kini tempat duduk yang dipakai ritual Bung Karno itu berada di dalam gubuknya.
Bukan hanya itu, Mbah Arjo juga berjasa menemukan situs Candi Penataran peninggalan Majapahit pada tahun 1990 silam.(*)