Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
Gridhot.ID - Selalu ada cerita yang dialami driver ojek online (ojol) yang tengah bekerja mencari sesuap nasi.
Beberapa waktu belakangan, sosial media Facebook dihebohkan dengan tangkapan layar berisi chat driver ojek online (ojol).
Dalam tangkapan layar tersebut, sang driver mendapat orderan dari seseorang yang diduga narapidana Nusakambangan.
Tangkapan layar ini pertama kali diunggah oleh pemilik akun Facebook Soni Failani, di grup Paguyuban Driver Online Cilacap, pada 26 Mei 2019.
Dalam chat tersebut isinya bahwa sang customer mememesan agar sang driver menjemputnya di Nusakambangan dan membawakannya sebuah pakaian.
"Sore, nunggu di mana ya mas," tulis sang driver.
"Mas kenapa ya bolak balik dicancel, Saya di Nusakambangan. Mau kabur bisa bantu nggak mas. Sekalian bawain baju biasa. Ntar saya ganti," jawab sang pemesan.
"Mau renang apa mas ke daratnya," balas sang driver.
"Ya dibawain baju maksudnya. Saya butuh baju biasa," tulis si pemesan.
"Ini ojek motor mas bukan ojek kapal," balas sang driver menegaskan karena curiga.
"Ntar saya bayar gede mas," jawab sang pemesan.
"Hati-hati mas mbok dimakan buaya, lagi berkeliaran buayanya," balas sang driver dengan candaan.
"Malah nakut-nakutin orang saya mau kabur," tutup si pemesan.
Baca Juga: Batalkan Orderan Ojol Karena Tampang Driver Kurang Ganteng, Tiga Gadis Ini Jadi Buronan
Dari chat ini terlihat pemesan seolah-olah hendak kabur dari Nusakambangan, berikut isi teksnya.
Tak perlu waktu lama, chat ini pun menjadi viral di media sosial.
Menanggapi beredarnya chat tersebut, melansir dari Kompas.com, Kepala Lembaga Pemasyarakat (Kalapas) Batu Nusakambagan Erwedi Supriyatno mengatakan telah mengetahuinya sejak beberapa waktu lalu.
Saat dicek, Erwedi mengatakan bahwa tidak ada napi di Nusakambangan yang melakukan pemesanan ojek online.
Baca Juga: Kisah Driver Ojol dan Pedagang Cakwe Mengadu Nasib Diranah Politik
"Sekitar 10 hari lalu begitu saya mendengar ada chat antara ojol dan yang mengatasnamakan napi, saya langsung cek semua lapas. Ternyata tidak ada sama sekali napi (yang order ojol)," kata Erwedi melalui pesan singkat, Sabtu (1/6/2019).
Menurut Erwedi hal itu tidak mungkin dilakukan napi.
Chat yang beredar luas di dunia maya tersebut diduga dilakukan oleh seseorang yang iseng.
"Masa ada napi mau kabur ngomong dan naik ojol. Ojol kan dilarang menyeberang ke NK (Nusakambangan), itu peraturan kami, jadi nggak mungkin bisa. Mungkin hanya orang iseng aja," jelas Erwedi.(*)