Laporan Wartawan Gridhot.ID, Candra Mega
Gridhot.ID -Keluarga Presiden RI keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sedang dirundung rasa duka.
Pasalnya, Ani Yudhoyono telah berpulang ke sang pencipta setelah berjuang melawan kanker darah, Sabtu (1/6/2019) di NUH Singapura.
Jenazah Ani Yudhoyonopun telah dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Jakarta, Minggu (2/6/2019).
Sebelum menghembuskan nafas terakhir, Ani Yudhoyono membutuhkan donor sumsum tulang belakang untuk sembuh dari penyakit yang diidapnya.
Melansir dari Kompas,Pramono Edhie Wibowo dikabarkan menjadi satu-satunya pendonor dan penyelamat untuk Ani Yudhoyono.
Sebelumnya, semua anggota keluarga besar sempat diperiksa dan melakukan tes darah untuk mencari jenis darah yang dibutuhkan tim dokter.
Baca Juga:Sang Ibu dalam Kondisi Tak Sadarkan Diri, AHY Boyong Keluarga Besar ke Singapura Demi Ani Yudhoyono
Pramono Edhie Wibowo sendiri merupakan adik kandung Ani Yudhoyono, mantan Kepala Staf TNI AD (KSAD).
Putra sulung SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) membenarkan jika Pramono Edhie Wibowo, pamannya, akan menjadi donor sumsum tulang belakang untuk Ani Yudhoyono.
Pasalnya, Pramono Edhie Wibowomemiliki kesamaan delapan parameter darah yang dibutuhkan dokter untuk kebutuhan transplantasi sumsum tulang belakang.
"Yang pasti, delapan parameter darah yang dibutuhkan dokter ada di adik Ibu Ani Yudhoyono."
"Kami bersyukur karena tidak sampai mencari ke mana-mana, bahkan sampai ke seluruh dunia," kata AHY di Surabaya, Rabu (27/3/2019).
Sebagaimana diketahui, mendonorkan sumsum tulang belakang memang tak bisa dilakukan oleh sembarang orang.
Kesamaan gen menjadi hal yang mutlak dan tidak bisa diganggu gugat bersama parameter-parameter lain yang sudah ditentukan oleh dokter spesialis.
Namun hinggaakhir hayat Ani Yudhoyono, proses pendonoran ini belum sempat dilakukan.
Dikutip Gridhot.ID dari Kompas TV pada Sabtu (1/6/2019),Dokter kepresidenan Mayor Jenderal TNI Terawan Agus Putranto memberikan pernyataan terkait kepergian Ani Yudhoyono.
Baca Juga:Asyik Main Roaller Coaster, Bocah 6 Tahun Terjun Bebas dari Ketinggian 10 Meter
Terawan menyebut pihaknya sudah bekerja keras untuk menyelamatkan Ani Yudhoyono.
Iaditemani oleh dokter dari rumah sakit Singapura dan Amerika Serikat dalam merawat istri dari SBY ini.
"Tim di sini sudah berjuang dengan keras," kata Terawan.
"Apa yang dilakukan sudah maksimal. Harapannya semua bisa membuat baik. Namun Tuhan memberi rencana lain. Dan ini memberi kesedihan bagi kita semua," imbuh Dokter Terawan.
Terawan menjelaskan jika penurunan kondisi kesehatan Ani Yudhoyono dikarenakan perjalanan dari penyakit yang tak terhindarkan.
"Kemarin memang kondisinya membaik. Tapi tiba-tiba beliau mengalami kemunduran dan itu bukan dari apa-apa, memang dari perjalanan penyakitnya sendiri," ujar Terawan.
Tak hanya itu,Terawanjuga membeberkan alasan batalnya pendonoran tulang sumsum belakang untuk Ani Yudhoyono.
Baca Juga: Patung Diktator Komunis di China Roboh Tertiup Angin Kencang, Pejabat Setempat yang Diganjar Hukuman
Rupanya, hal tersebut tidak bisa dilakukan lantaran kondisi kesehatan Ani Yudhoyono tidak memungkinkan untuk melakukanproses pendonoran.
"Kalau perencanaannya sesuai tentu bisa diberikan donornya. Namun berjalannya penyakit tidak mungkin diberikan donor," pungkas Terawan.
(*)