Isak Tangis Pengungsi Tragedi Gempa dan Tsunami Palu Pecah Saat Menunaikan Shalat Id di Kamp Pengungsian, Seorang Wanita Tak Sadarkan Diri

Rabu, 05 Juni 2019 | 14:25
Tribunpalu.com/Abdul Humul Faaiz

Suasana shalat id para pengungsi korban gempa dan tsunami palu 2018

Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade

Gridhot.ID - Sudah hampir 9 buan berlalu tragedi gempa dan tsunami meluluhkan Palu Donggala, Sulawesi Tengah.

Tragedi tersebut telah membuat masyarakat Indonesia berduka.

Gempa yang kemudian disusul tsunami dan likuifaksi itu menewaskan 2.086 jiwa dengan total kerugian mencapai Rp 18,48 triliun.

Baca Juga: Junjung Tinggi Toleransi, Ribuan Umat Muslim di Sikka Jalankan Shalat Id dengan Khusuk di Halaman Depan Gereja GMIT Maumere

Kini masyarakat Sulawesi Tengah mulai menata hidupnya kembali.

Memulihkan rasa trauma yang dialami sembilan bulan lalu.

Ungkapan rasa syukur tersebut tercurah pada momen hari raya Idul Fitri 2019 ini.

Baca Juga: Usai Shalat Id, Tri Rismaharini Kembali Tertangkap Kamera Lakukan Aktivitas di Tengah Masyarakat Dengan Kursi Roda

Melansir dari TribunPalu.com (5/6/2019), masyarakat muslim Palu menggelar shalat Idul Fitri 1 Syawal 1440 Hijriah berbeda dengan sebelumnya.

Selain untuk mengungkapkan rasa syukur di hari yang fitri ini, masyarakat juga memanjatkan doa untuk keselamatan mereka dari bencana dahsyat 2018 lalu.

Biasanya shalat id dilaksanakan bersama keluarga di tempat yang suddah dipusatkan.

Namun, masyarakat palu yang dulunya masih shalat bersama keluarga utuh, kini harus tabah berlebaran bersama keluarga yang tersisa.

Baca Juga: Masih Dirundung Duka, SBY Ungkapkan Perasaannya di Depan Keluarga Saat Tahlilan : Ini Lebaran Pertama Saya Tanpa Ibu Ani

Seperti yang terlihat di kamp pengungsian Kelurahan Balaroa, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (5/6/2019) pagi.

Tribunpalu.com/Abdul Humul Faaiz
Tribunpalu.com/Abdul Humul Faaiz

Isak tangis para pengungsi saat shalat id di kamp pengungsian.

Setidaknya ada 420 KK yang tinggal di kamp pengungsian tersebut.

Mereka membangun masjid darurat dengan rangka baja ringan.

Baca Juga: Sempat Jadi Misteri, Ini Sosok Wanita yang Muncul untuk Peluk dan Tangisi Nisan Ani Yudhoyono Usai Pemakaman

"Alhamdulillah, walaupun kami dalam keadaan mengungsi, tapi warga di sini sangat antusias menjalani ibadah," kata salah satu pengurus masjid, Ritman Wajik.

Khotbah yang disampaikan dalam shalat ini juga tentang pemaknaan bagaimana musibah di Palu ini sebagai tanda kebesaran Allah SWT.

Suasana tampak haru serta isak tangis pun terdengar seusai khotbah.

Beberapa warga saling berpelukan sambil menangis.

Baca Juga: Viral Foto Kreatif Manfaatkan Momen Jakarta Saat Sepi, Dari Camping Sampai Ada Juga yang Tidur Gelar Tikar di Tengah Jalan

Mereka saling menguatkan dan berharap musibah itu tidak datang lagi.

Tribunpalu.com/Abdul Humul Faaiz
Tribunpalu.com/Abdul Humul Faaiz

Seorang wanita tak sadarkan diri setelah tangisnya pecah saat mengikuti shalat id di kamp pengungsian korban gempa dan tsunami Palu 2018.

Bahkan ada warga yang jatuh pingsan karena tak kuasa menahan kesedihannya.

Seorang perempuan bernama Rahma (43), warga Kelurahan Balaroa jatuh pingsan tak sadarkan diri.

Baca Juga: Ikat Pasien Wanita Tua di Bangku Ruag Tunggu, Dokter dan Perawat Rumah Sakit Diberhentikan Tugasnya

Diketahui keluarga dari Rahma semuanya selamat dari bencana dahsyat tersebut.

Namun, rumah serta harta bendanya seketika hilang bersama ambruknya tanah pada 28 Sepetember 2018 silam.

"Padahal dia yang kuatkan kami sebelum salat, karena anak saya menjadi korban," kata Arni.

Kurang lebih selama setengah jam Rahma tergeletak tak sadarkan diri.

Baca Juga: Terpantau Lancar, Arus Mudik 2019 Jadi Bahan Candaan Netizen: Mudik Kok Gak Macet, Apa-apaan Ini

Beberapa orang yang berada di sekitar Rahma langsung mengevakuasinya masuk ke dalam masjid.

Tribunpalu.com/Abdul Humul Faaiz
Tribunpalu.com/Abdul Humul Faaiz

Seorang wanita salah satu korban tsunami palu yang sempat tak sadarkan diri saat sholat id di kamp pengungsian.

Akhirnya ia pun tersadar dan mulai dikuatkan oleh orang orang disekitarnya.

"Sabar saja kita, kuat, semua ada hikmahnya, mari kasih tenang di rumah (tenda) pikiran," ajak salah satu warga.

Baca Juga: Masih Muda, RA Pelaku Bom Bunuh Diri Pospam Tugu Kartasura Diketahui Benci Musik Campursari

Seusai shalat, mereka pun mulai bersalam-salaman untuk saling memaafkan kesalahan dihari yang fitri ini.

Walaupun sempat terngiang tragedi bencana tahun lalu, warga pun kembali dapat bersyukur karena masih diberi rahmat kehidupan.

"Kami sangat gembira bisa menjalankan ibadah puasa sampai hari raya idulfitri ini," ungkapnya salah seorang warga sebari meneskan air mata.

Melansir dari wikipedia.org peristiwa gempa bumi berkekuatan 7,4 Mw diikuti dengan tsunami yang melanda pantai barat Pulau Sulawesi berpusat di 26 km utara Donggala dan 80 km barat laut kota Palu dengan kedalaman 10 km.

Baca Juga: Obati Rindu Pada Ibu, Pria Pemalang Boyong 5 Keluarganya ke Surabaya Pakai Satu Motor Tua

Guncangan gempa bumi dirasakan di Kabupaten Donggala, Kota Palu, Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Sigi, Kabupaten Poso, Kabupaten Tolitoli, Kabupaten Mamuju bahkan hingga Kota Samarinda, Kota Balikpapan, dan Kota Makassar.

Gempa memicu tsunami hingga ketinggian 5 meter di Kota Palu.(*)

Tag

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber wikipedia.org, TribunPalu.com