Teuku Markam, Mantan Orang Terkaya di Indonesia yang Sumbang 28 Kg Emas untuk Puncak Monas, Tapi Justru Berakhir di Penjara

Minggu, 09 Juni 2019 | 16:06
Twitter/@simpsura

Teuku Markam

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Candra Mega

Gridhot.ID - DiTugu Monumen Nasional (Monas) yang paling menggiurkan adalah pucuknya yang berbentuk nyala api dan terbuat dari emas.

Seluruh masyarakat Indonesiatentutahu jika puncak Monas dilapisi emas seberat 38 kg.

Sementara, sebagian emas seberat 28 kgrupanya berasal dari saudagar asal Aceh bernama Teuku Markam.

Baca Juga:Puluhan Tahun Berlalu, Terungkap Misteri Penyebab Kematian Mantan Ibu Negara, Tien Soeharto

Ya, nama Teuku Markam mungkin tak pernah seterkenal Teuku Umar atau Cut Nyak Dien.

Namun Teuku Markam layak dikatakan sebagai pahlawan meski tak pernah menghunuskan rencongnya ke muka serdadu Belanda.

Pasalnya, Teuku Markam berjuang setelah Indonesia merdeka.

Baca Juga: Pemberangkatan Jenazah Ani Yudhoyono ke Indonesia Dipercepat, Sabtu Malam Tiba di Jakarta

Bukan untuk menebas pemberontakan atau kembalinya para kompeni, tapi memperbaiki ekonomi Indonesia yang saat itu rusak parah.

Melansir dari laman Wikipedia, Teuku Markam adalah pengusaha kaya Aceh pada jaman pemerintahan Presiden RI Soekarno.

Laki-laki kelahiran Panton Labu, Aceh Utara tahun 1925 ini tak sempat lulus SD.

Baca Juga: Viral Foto Kreatif Manfaatkan Momen Jakarta Saat Sepi, Dari Camping Sampai Ada Juga yang Tidur Gelar Tikar di Tengah Jalan

Teuku Markam hanya mengenyam pendidikan hingga kelas 4 SR (Sekolah Rakyat).

Sejak kecil, Teuku Markam sudah menjadi yatim piatu.

Saat berusia 9 tahun, sang ayah Teuku Marhaban meninggal dunia. Sedangkan ibunya telah lebih dulu meninggal.

Baca Juga: Jadi Wacana Sejak Jaman Ir. Soekarno, Presiden Jokowi Yakin Pemindahan Ibu Kota dari DKI Jakarta Bisa Terwujud

Biografiku.com via Warta Kota
Biografiku.com via Warta Kota

Teuku Markam

Teuku Markam kemudian diasuh oleh kakaknya, Cut Nyak Putroe.

Dalam perjalanan hidup, Teuku Markam terlibat dalam pembangunan infrastruktur di Aceh dan Jawa Barat yang didanai oleh Bank Dunia.

Teuku Markan diketahui sebagaijebolan militer, tapi perjuangannya sama sekali jauh dari area itu.

Baca Juga: Kisah Jhon Kei, Pembunuh Paling Bengis di Jakarta yang Kini Tobat Jadi Pendeta

Ia justru terjun ke dunia bisnis dan mendirikan PT. Karkam dan banyak berjasa dalam pembangunan Indonesia.

Teuku Markam berjuang melalui hartanya yang berlimpah dan sumbangsihnya sangat bermanfaat bagi bangsa.

Bung Karno sendiri sangat berterima kasih atas apa yang telah dilakukan Teuku Markam.

Baca Juga: Jadi Wacana Sejak Jaman Ir. Soekarno, Presiden Jokowi Yakin Pemindahan Ibu Kota dari DKI Jakarta Bisa Terwujud

Meski berjuang sedemikian keras untukIndonesia, pada akhirnya Teuku Markam justru terhina oleh bangsanya sendiri.

Melansir dari Warta Kota, berikut fakta tentang Teuku Markam yang belum pernah diungkap.

1. Teuku Markam Pernah Jadi Orang Terkaya di Indonesia

Baca Juga: Dapat Sindiran Dari Komikus Jepang, PT MRT Jakarta Klaim Pembayaran Hutang Akan Lunas dalam Jangka 40 Tahun

Pada awal kemerdekaan, tak banyak orang Indonesia kepikiran untuk menggeluti bisnis sebagai profesi.

Kebanyakan orang masih cenderung pasif untuk masalah ekonomi.

Namun, Teuku Markam muncul dan bergelut dengan banyak bisnis hingga akhirnya menjadi saudagar yang sukses.

Baca Juga: Alasan PT MRT Jakarta Larang Gerai Makanan Area Stasiun Jual Mie Instan Langsung Seduh

Berbagai bisnis ditelateni Teuku Markam mulai dari ekspor impor, besi beton, sampai plat-plat baja.

Dengan segala macam bisnis yang digelutinya, tak heran akhirnyaTeuku Markammenjadi sangat kaya.

Jumlah kekayaannyaTeuku Markambenar-benar luar biasa hingga julukan orang terkaya se-Indonesia pernah disandangnya.

Baca Juga: Baru Hitungan Hari Masuk LP Cipinang Jakarta, Ahmad Dhani Akan Dipindah ke Surabaya

2. Menyumbang 28 Kilogram Emas Untuk Monas

Jika ada hal yang paling menarik dari Monas, hal tersebut sudah jelas adalah 38 kg emas yang ada di puncaknya.

Selama puluhan tahun, orang-orang dibuat terheran-heran dengan puncak emas tersebut.

Meski tak pernah ada dokumentasi, tapi banyak yang meyakini jika Teuku Markam yang menyumbang 28 kg emas.

Baca Juga: Berulah! 2 Selebgram Indonesia Injak Kursi MRT Jakarta yang Belum Beroperasi demi Foto

Tak hanya itu saja jasa tokoh Aceh ini, Teuku Markam juga ikut andil dalam pembebasan lahan Senayan untuk menjadi pusat olah raga.

Rima Wahyuningrum/ Kompas.com
Rima Wahyuningrum/ Kompas.com

Monas, Monumen Nasional.

3. Dituduh sebagai antek PKI

Tak hanya Monas dan Senayan, masih banyak jasa yang dilakukan oleh Teuku Markam.

Baca Juga: Namanya Tertulis di Plang Lokasi, Inilah 3 Fakta Penangkapan Hercules si Bos Preman di Jakarta

Ia juga ikut membiayai berbagai macam yang terkait dalam melepaskan Indonesia dari penjajahan Belanda.

Konglomerat yang dekat dengan Soekarno ini juga ikut mensukseskan KTT Asia Afrika.

Luar biasa memang jasanya, namun pada akhirnya Teuku Markam justru tak dianggap dan diakui oleh negara.

Baca Juga: Jalan Raya Gubeng Amblas: Berikut 6 Jalanan di Indonesia yang Juga Amblas, Salah Satunya di Jakarta

Saat pemerintahan Soeharto, Teuku Markam diciduk dan dijebloskan ke dalam penjara dengan tuduhan terlibat dengan PKI.

Ia juga dianggap sebagai kaum penyembah Soekarno dan akhirnya Teuku Markam dijebloskan ke penjara pada tahun 1966.

Tribun Timur (Repro)
Tribun Timur (Repro)

Soeharto dan istrinya, Tien Soeharto

4. Raga Dipenjara, Harta Dijarah

Penderitaan Teuku Markam bukan hanya ketika dirinya difitnah dan berakhir dipenjara.

Baca Juga: Jakarta Diprediksi Akan Tenggelam Tahun 2050, Peneliti Sebut Kelakuan Penduduk Jadi Salah Satu Penyebabnya

Ada satu lagi kezaliman yang menimpa Teuku Markam yang dilakukan oleh pemerintah Soeharto.

PT. Karkam miliknya yang telah menyumbang dana demi pembangunan ekonomi diambil dan menjadikannya milik negara.

Yang lebih ironis, tak ada harta sedikitpun yang disisakan untuk keluarga dan anak-anaknya.

Baca Juga: AirNav Indonesia Pastikan Pesawat Lion Air JT-610 dengan Rute Jakarta - Pangkal Pinang Hilang Kontak

Hingga akhirnya keluarga Teuku Markam hidup terlunta-lunta,padahal sebelumnya sangat berkecukupan.

Saat Teuku Markam keluar dari penjara di tahun 1974, ia dan keluarga juga masih kesulitan untuk mengklaim hartanya lagi.

5. Nama Baik Teuku Markam Tak Kunjung Bersih

Setelah bebas dari penjara, hidup Teuku Markam belum juga baik.

Baca Juga: Namanya Tertulis di Plang Lokasi, Inilah 3 Fakta Penangkapan Hercules si Bos Preman di Jakarta

Ia masih sering mendapat hinaan dari orang-orang karena dianggap sebagai antek PKI.

Padahal Teuku Markam berjuang keras di awal kemerdekaan Indonesia.

Hanya karena ia dekat dengan Soekarno dan dianggap sebagai Sukarnois hidup Teuku Markam dan keluarga hingga kini miris.

Baca Juga: Kesaksian Penumpang Lion Air JT 610 Rute Denpasar-Jakarta yang Sempat Mencium Bau Gosong

Namun, yang sangat disesalkan adalah nama baiknya yang tak kunjung dibersihkan dari tuduhan.

Hingga di ujung usia, Teuku Markam masih dianggap sebagai pengkhianat negara.

(*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber Warta Kota, Wikipedia