Laporan Wartawan GridHot.ID, Dewi Lusmawati
GridHot.ID -Sebuah pabrik mancis (korek api gas) di Jalan Tengku Amir Hamzah, Desa Sambirejo, Kecamatan Langkat, Kabupaten Binjai, ludes terbakar pada Jumat (21/6/2019).
Dilansir GriHot.ID dari Tribun Medan,sekitar sepuluh jenazah ditemukan menumpuk di dalam satu ruangan pabrik.
Selain itu, ada beberapa jenazah yang ditemukan di ruangan seperti kamar-kamar lainnya, ruang utama gedung pabrik.
Baca Juga: Berawal dari Pengecekan Batu Mancis, Kronologi Kebakaran Pabrik Korek Api di Binjai Bikin Miris
"Itu yang dalam satu kamar ada10 jenazah, di lokasi lain ada sekitar 10 lagi, ada di dapur," kata seorang petugas Damkar yang sedang mengangkut jenazah sambil memberi laporan kepada atasannya.
Untuk sementara, polisi mencatat, jumlah korban tewas mencapai 30 orang.
Jenazah-jenazah korban sudah dievakuasi ke RS Bhayangkara Medan.
Baca Juga: Jatuh dari Tebing Setinggi 34 Meter, Ibu Hamil Ini Masih Sempat Datangi Polisi untuk Minta Bantuan
Dikutip dari Antara, pabrik mancis di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat terbakar hanya selama 20 menit, namun mengakibatkan 30 nyawa pekerja dan anak-anak melayang.
Diduga kebakaran itu terjadi diakibatkan gas yang digunakan untuk merakit mancis itu meledak, mengakibatkan pekerjanya harus meregang nyawa termasuk anak-anak ikut juga menjadi korban.
Salah seorang warga yang ditemui di lokasi kejadian, Ilham, menceritakan, pabrik itu terbakar pada Jumat (21/6/2019) siang sekitar pukul 12.00 WIB, saat warga hendak pergi melaksanakan sholat Jumat.
"Begitu gas meledak, terdengarlah berbagai bunyian, 20 menit kemudian api sudah membesar, warga coba berusaha untuk menyelamatkan para pekerja yang ada di rumah nomor 142 itu," katanya, Sabtu (21/6/2019).
Akan tetapi pintu depan digembok, sementara di pintu samping berjejer mancis yang sudah siap dirakit dan di pintu belakang yang merupakan jalan keluar merupakanasal muasal api.
"Warga hanya bisa memberikan bantuan dengan mengambil air seadanya dan juga lumpur untuk disiramkan ke rumah yang digunakan sebagai home industri pembuatan mancis itu," katanya.
Ada juga warga yang mengontak dan menghubungi petugas pemadam kebakaran baik Pemkab Langkat maupun Pemkot Binjai, sehingga secara bersamaan sampai untuk juga bisa membantu memadamkan api yang berkobar.
"Saatnya Pemkab Langkat mengawasi dengan tegas keberadaan home industri yang ada di berbagai kecamatan agar peristiwa seperti itu tidak lagi terulang. Berbagai perlengkapan pengamanan pekerja harus diperhatikan," kata Hidayat warga lainnya.
Sementara berdasarkan data yang ada, 30 korban yang meninggal dunia dalam peristiwa itu merupakan warga tiga desa yaitu warga Desa Sambirejo, warga Desa Perdamaian dan warga Desa Kwala Begumit, seperti yang disampaikan Kepala Seksi PMP Kecamatan Binjai, Selamat SE.
Adapun para korban itu adalahNurhayati, Yunita Sari, Pinja, Sasa, Suci/Aseh, Mia, Ayu, Desi/Ismi, Juna, Bisma, Dijah, Maya, Rani, Alfia, Rina, Amini, KIki, Priska, Yuni, Sawitri, Fitri, Sipah, Wiwik, Rita, Rizki, Imar, Lia, Yanti, Sri Ramadhani, Sumiati.
Sedangkan yang selamat dari peristiwa yang mengenaskan itu adalag Nur, Deni Novita Sari, Ariyani dan Ayu.(*)