Peluk Erat Bantal Kesayangan Mendiang Sang Putri, Rusmanto Jemput Jenazah Anak Istri Korban Kebakaran Pabrik Mancis

Minggu, 23 Juni 2019 | 14:44
Tribun Medan/Dedy Kurniawan /Riski Cahyadi

Evakuasi korban kebakaran pabrik Mancis

Laporan Wartawan GridHot.ID, Dewi Lusmawati

GridHot.ID -Sebuah pabrik mancis di Jalan Teungku Amir Hamzah, Desa Sambirejo, Kecamatan Langkat, Kabupaten Binjai, ludes terbakar pada Jumat (21/6/2019).

Dikutip GridHot.ID dari Tribun Medan, berdasarkan informasi yang didapatkan, api membakar dengan cepat lantaran bahan-bahan di dalam pabrik mancis berisi bahan-bahan yang mudah terbakar

Baca Juga: Curahan Hati Bagas, Dapat Firasat Tunangannya Jadi Korban Kebakaran Pabrik Mancis : Ada Tercium Seperti Bau Gosong

Kasubdit Bencana BPBD Langkat, Sugiono mengatakan ada 30 orang meninggal.

Seorang mantan pekerja pabrik yang dijumpai Tribun Medan mengatakan, para pekerja selalu dikunci oleh pemilik pabrik atau mandor ketika merakit mancis.

Tindakan ini dilakukan untuk mengantisipasi pencurian.

Baca Juga: Calon Istrinya Tewas Terpanggang di Pabrik Mancis, Bagas: Kamis Malam Hairani Nampak Berbeda

Beberapa warga sekitar juga mempertanyakan legalitas pabrik mancis itu.

Mereka mengatakan, tak sembarang orang bisa keluar dan masuk ke dalam rumah yang menjadi pabrik itu.

Dilansir dari Antara, saat jenazah korban kebakaran pabrik Mancis di Binjai di bawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan, seorang pria nampak memeluk erat bantal berwarna pink.

Benda empuk berukuran kecil itu didekap erat oleh Rusmantomeskipun bentuk dan warnanya sangat lusuh.

Antara Sumut/Nur Aprilliana Br Sitorus
Antara Sumut/Nur Aprilliana Br Sitorus

Rusmanto hanya bisa peluk erat bantal kesayangan mendiang sang putri.

Baca Juga: Ikut Ibunya Kerja, 4 Anak Korban Tewas Terpanggang di Pabrik Mancis Masih Berusia Balita

Namun benda yang disebut bantal itu tak sekalipun terlepas dari pelukannya untuk diberikan kepada jenazah anaknya saat menjemput dari RS Bhayangkara, Medan, Sabtu.

Bantal itu dibawanya dari kota Binjai sampai ke RS Bhayangkara Medan, saat hendak menjemput istri dan kedua anaknya yang kini tak lagi dapat dikenali olehnya.

Istri dan kedua anak Rusmanto adalah korban yang hangus terpanggang pada peristiwa kebakaran pabrik perakitan korek api di Jalan Tengku Amir Hamzah, Dusun IV, Desa Sambirejo, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, Jumat (21/6).

Baca Juga: Berawal dari Pengecekan Batu Mancis, Kronologi Kebakaran Pabrik Korek Api di Binjai Bikin Miris

Istri Rusmanto bernama Yunita Sari, dan kedua anaknya Vinkza Parisyah (10) dan Runisa Syaqila (2).

Rusmanto pada Sabtu malam terlihat sibuk dengan beberapa berkas di tangannya, yakni berkas yang menjadi syarat bagi dirinya untuk bisa membawa pulang kembali jenazah istri dan kedua anaknya yang sudah dua hari bermalam di RS Bhayangkara Medan.

Meski begitu, bantal kecil merah muda itu tetap dipeluk erat olehnya.

Tribun Medan/Dedy Kurniawan
Tribun Medan/Dedy Kurniawan

Evakuasi korban kebakaran pabrik Mancis.

Bantal yang dibawanya itu adalah milik putri kecilnya yang bernama Runisa Syaqila.

"Ini bantal kesayangan anak saya. Cuma ini yang bisa saya peluk," ujarnya lirih kepada Antara.

Baca Juga: Pintu Pabrik Mancis Sengaja Dikunci Mandor, Puluhan Pekerja Wanita dan Anak-anak Terpanggang Saat Kebakaran

Saat ditanya mengenai alasannya membawa bantal tersebut, seketika tangis Rusmanto pecah.

Berulang kali ia menyeka air mata yang tak henti-hentinya menetes membasahi pipi tirusnya itu.

"Saya juga enggak tau, bantal ini terbawa gitu aja. Bantal ini juga mengingatkan saya sama anak saya itu, makanya saya enggak mau ngelepasin bantal ini," ucapnya sesenggukan sambil membelai lembut bantal tersebut.

Baca Juga: Pintu Pabrik Mancis Sengaja Dikunci Mandor, Puluhan Pekerja Wanita dan Anak-anak Terpanggang Saat Kebakaran

Hingga Sabtu malam, janazah yang bisa dibawa pulang oleh Rusmanto adalah jenazah kedua anaknya.

Sebab, jenazah Yunita Sari belum juga teridentifikasi oleh pihak Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumatera Utara.(*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber Antara, Tribun Medan