Laporan Wartawan GridHot.ID, Siti Nur Qasanah
GridHot.ID - Dahnil Anzar Simanjuntak selaku Koordinator Juru BicaraBPN Prabowo-Sandi, membahas soal nasib partai koalisi Gerindra usai sidang putusan sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK), Kamis (27/6/2019).
Dahnil Anzar menyebut pihak Prabowo-Sandi akan mengambil keputusan jika MK sudah membacakan putusannya.
"Yang jelas bagi kita, kita tunggu tuntas. Tuntas itu adalah tentu di MK. Kan kita enggak tahu nih, siapa pemenang, siapa yang kalah," kata Dahnil Anzar seperti yang dikutip GridHot.ID dari kanal YouTube Talk Show tvOne yang dipublikasikan pada Selasa (25/6/2019).
Baca Juga: Yakin Menangkan Gugatan di MK, Gerindra Bakal Ajak Kubu Jokowi Berkoalisi
"Jadi dalam posisi itu Pak Prabowo dan Bang Sandi menginginkan ini dituntaskan," tambahnya.
Menurut Dahnil Anzar, langkah selanjutnya yang akan dilakukan Prabowo setelah sidang putusan adalah menggelar rapat dengan anggota partai koalisinya.
Baca Juga: Jubir BPN : Prabowo yang Akan Menang
"Kemudian dinamika selanjutnya kan beliau panggil PAN, beliau panggil PKS, Demokrat, diajak berdiskusi, seperti apa idealnya, begitu, dalam posisi seperti apa," terangnya.
Dahnil Anzar lantas menyebut jika Prabowo berharap koalisinya akan tetap kompak bagaimanapun keputusan dari MK.
"Tentu Pak Prabowo sejak awal dalam diskusi-diskusi dengan kita menginginkan supaya kemudian partai-partai koalisi ini tetap kompak, dan mengambil keputusan secara bersama," kata Dahnil Anzar.
Prabowo disebut sejak awal selalu berusaha menjalin komunikasi dengan partai koalisinya untuk membahas langkah-langkah yang akan mereka tempuh.
Baca Juga: Prabowo Percayakan Semuanya Kepada MK, Jubir : Tak Perlu Berkumpul
"Yang jelas dalam posisi ini Pak Prabowo selalu ingin berusaha berkomunikasi dengan partai koalisi dan memutuskan bersama. Itikad Pak Prabowo selalu begitu, ingin bersama, ingin membuat keputusan. Kan dulu juga begitu ya ketika 2014 walaupun saya tidak ada di situ," kata Dahnil Anzar.
Bahkan menurut Dahnil Anzar, Prabowo disebut jarang meninggalkan orang lain, apalagi sampai berkhianat.
"Kan Pak Prabowo jarang sekali meninggalkan orang, yang terjadi adalah dia ditinggalkan. Pak Prabowo itu jarang mengkhianati orang, yang terjadi adalah dia dikhianati," tuturnya.
Baca Juga: Geger Tryout CPNS Serentak di Seluruh Indonesia, BKN Angkat Bicara
Sebelumnya, melansir Kompas.com, Juru Bicara Tim Hukum TKN Jokowi-Amin, Razman Arif Nasution menyebut kubu Prabowo-Sandiaga hanya tinggal PKS dan Gerindra.
Razman Arif Nasution menyimpulkan hal itu dari pengamatan terhadap Partai Demokrat dan PAN.
Ia mengamati komunikasi yang dibangun antara Partai Demokrat dan PAN dengan Jokowi.
Saat ditemui di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (22/6/2019), Razman Arif Nasution menyorot Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
"Bagaimana AHY itu datang bertamu secara khusus, kemudian kita melihat juga pernyataan Pak Zulkifli Hasan. Maka kalau kami menganggap sekarang, kubu 02 itu sebetulnya tinggal dua, yaitu PKS dengan Gerindra," ungkap Razman Arif Nasution.
(*)