Mbah Klumpuk, Wanita Perkasa yang Gagalkan Aksi Kejahatan dengan Tangan Kosong dan Rela Terseret Motor Puluhan Meter

Kamis, 27 Juni 2019 | 08:16
KOMPAS.com/LABIB ZAMANI | Polsek Sawit via Tribun Jateng

Mbh Klumpuk berani melawan Ernu Tri Sasongko (61) yang berusaha membawa kabur cincin emas miliknya seberat 5 gram.

Laporan Wartawan GridHot.ID, Siti Nur Qasanah

GridHot.ID - Mbah klumpuk, seorang nenek berusia 72 tahun warga Dukuh Ngemplaksuren, Desa Karangduren, Kecamatan Sawit, Boyolali, Jawa Tengah bisa dikatakan sebagai wanita pemberani ketika menghadapi kejahatan

MelansirKompas.com, Mbah Klumpuk berani melawan Ernu Tri Sasongko (61) yang berusaha membawa kabur cincin emas miliknya seberat 5 gram.

Bahkan, dalam upaya merebut kembali perhiasannya, Mbah Klumpuk itu terseret sejauh 20 meter saat menarik motor yang dikendarai pelaku asal Dukuh Jetisan, RT 022, RW 004, Desa Jamus, Kecamatan Polanharjo, Klaten.

Baca Juga: Dijadikan Cadangan Makanan Beruang, Pria Ini Bertahan Hidup dengan Minum Air Kencingnya Sendiri

"Saya spontan gondeli (berpegangan) besi belakang sepeda motor dia. Saya inisiatif sendiri. Awalnya sempat takut, tapi ya sudah yang penting cincin saya kembali," cerita Mbah Klumpuk dengan didampingi suaminya, Waliman saat ditemui Kompas.com, Rabu (26/6/2019).

Awalnya, pelaku Ernu bertemu Mbah Klumpuk yang saat itu sedang mencari kayu di tempat tak jauh dari rumahnya.

Pelaku itu menanyakan kepada Mbah Klumpuk tempat sesirih (semedi) di daerah Sawit. Karena tidak ada, Mbah Klumpuk menunjukkan tempat semedi kepada pria tersebut di Pengging, Boyolali.

Baca Juga: Gara-gara Uang Rp 1000, Oknum Polisi yang Caci Maki Pedagang Nasi Bebek Dihukum Atasannya

Mengetahui pelaku itu bisa menyembuhkan segala macam penyakit, Mbah Klumpuk meminta pelaku menyembuhkan penyakit pusing yang deritanya.

Pelaku kemudian meminta Mbah Klumpuk mencari dua rumput yang ada di area persawahan.

Pelaku juga meminta Mbah Klumpuk melepas cincin emas di jari tangannya.

Namun, karena sulit dilepas, pelaku melepas cincin emas Klumpuk secara paksa. Cincin emas seberat 5 gram itu lalu dibungkus daun bersama rumput.

Baca Juga: Jubir BPN : Prabowo yang Akan Menang

"Saya sudah bilang cincinnya itu sulit dilepas kalau tidak pakai sabun. Tapi, sama dia ditarik begitu saja. Jadi sakit jari saya," ungkapnya.

Mbah Klumpuk yang membuka bungkusan daun, tidak menemukan cincin emas miliknya.

Kompas.com/Labib Zamani

Mbah Klumpuk ditemui di rumahnya Dukuh Ngemplaksuren, Desa Karangduren, Kecamatan Sawit, Boyolali, Jawa Tengah

Sedangkan pelaku sudah bersiap di sepeda motor Honda Supra X AD 6549 NV dan berusaha melarikan diri.

Baca Juga: Ada Kolam Renang dan Parkiran Mobil, Lihat Penampakan Kompleks Perumahan Mewah yang Berdiri di Atas Atap Gedung Mall

Spontan Mbah Klumpuk langsung mengejar sepeda motor pelaku karena curiga cincin emasnya akan dibawa kabur.

Mbah Klumpuk pun berhasil meraih besi belakang sepeda motor pelaku hingga ia terseret sejauh 20 meter serta membuat kaki dan lututnya terluka.

Sepeda motor pelaku dihentikan dari depan oleh Suratman, tetangga Mbah Klumpuk, yang saat itu berjalan dari arah depan.

Karena tak bisa menguasai laju kendaraan, pelaku dan Mbah Klumpuk terjatuh.

Polsek Sawit via Tribun Jateng
Polsek Sawit via Tribun Jateng

Motor pelaku

Baca Juga: Prabowo Percayakan Semuanya Kepada MK, Jubir : Tak Perlu Berkumpul

Melihat Mbah Klumpuk terjatuh, Suratman pun menolongnya, sedangkan pelaku dibiarkan begitu saja.

Saat pelaku berjalan menuju sungai untuk membersihkan diri, tiba-tiba ia terjatuh dan ditemukan meninggal dunia.

Mengutip Tribun Jateng, Kapolsek Sawit Polres Boyolali, AKP Joko Widodo mengungkap pelaku tewas saat berupaya kabur.

Baca Juga: Awalnya Hanya Juragan Becak, Pria Ini Lantas Dijuluki Koruptor Legendaris Indonesia yang Masih Bebas Hingga Sekarang

Melengkapi, Kanit Reskrim Polsek Sawit, Ipda Lanjar berujar selanjutnya pelaku dibawa ke RSUD Pandan Arang Boyolali.

"Dalam pemeriksaan tim medis, tak ada tanda penganiayaan. Kalau keterangan keluarga, Ernu mengidap penyakit jantung. Kemungkinan saat aksi itu, penyakitnya kambuh," jelasnya. (*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber Kompas.com, Tribun Jateng