Dibully Hingga Diminta Sujud Cium Kaki, Ini Kronologi Remaja Putri di Gianyar yang Viral Dianiaya Teman-temannya

Jumat, 28 Juni 2019 | 10:38
Instagram/@denpasar.viral

Aksi penganiayaan remaja

Laporan Wartawan GridHot.ID, Siti Nur Qasanah

GridHot.ID - Baru-baru ini, sebuah video viral beredar di media sosial Instagram.

Video tersebut memperlihatkan aksi remaja wanita yang mengenakan baju merah sedang menganiaya remaja lainnya yang mengenakan kaos abu-abu.

Dilansir dari akun Instagram @denpasar.viral, remaja berkaos abu-abu bahkan diminta bersujud dan mencium kaki remaja berbaju merah.

Baca Juga: Tanggapi Pernyataan Amerika yang Bisa Lumat Iran dalam Sekejap, Menlu : Yakin Perang Bakal Berlangsung Sesingkat Itu, Mimpi

Menurut informasi, insiden tersebut terjadi di Desa Kemenuh, Gianyar, Bali.

"Kembali terjadi aksi bullying yang di lakukan remaja putri, menyuruh temannya untuk bersujud di kakinya dan meminta maaf. Belum diketahui permasalahan yang terjadi, menurut informasi kejadian ini terjadi di Kemenuh Gianyar," tulis akun Instagram @denpasar.viral pada Kamis (27/6/2019).

"MIRIS YA SEMETON! Apa harus bersujud seperti itu? Semua permasalahan itu bisa dibicarakan dengan baik-baik. Jangan terlalu keras sama teman nggih gek!" sambungnya.

Baca Juga: Usai Gugatannya Ditolak MK, Prabowo : Seluruh Pendukung Mari Kita Tidak Berkecil Hati, Tetap Tegar, Tenang dalam Berjuang

Terkait dengan kasus tersebut, anggota Polsek Sukawati berhasil mengamankan pelaku penganiayaan remaja berkaos abu-abu yang semuanya berjumlah tiga orang, Kamis (27/6/2019).

Mengutip Tribun Bali, ketiga pelaku yaitu AG (17) asal Ketewel, Sukawati, DSK (16) asal Desa Lodtunduh, Ubud, dan VNA (17) asal Desa Batubulan Kangin, Sukawati.

Ketiganya diamankan di Mapolsek Sukawati dengan tuduhan melakukan kekerasan di muka umum.

"Kami telah mengamankan tiga orang perempuan diduga melakukan kekerasan secara bersama-sama terhadap perempuan atas nama AR (16) asal Desa Batubulan Kangin," kata Kanit Reskrim Polsek Sukawati, Iptu I Gusti Ngurah Jaya Winangun.

Baca Juga: Galih Ginanjar Dihujat Karena Sebut Organ Intim Fairus A Rafiq Bau Ikan Asin, Barbie Kumalasari: Dia Menceritakan Fakta yang Dia Rasa

"Ketiga pelaku mengakui perbuatannya. Karena para pelaku masih di bawah umur, kami upayakan diversi," tambahnya.

Instagram/@denpasar.viral
Instagram/@denpasar.viral

Aksi penganiayaan remaja

Iptu Winangun mengatakan, pelaku melakukan penganiayaan didasari motif cemburu.

"Dari hasil interogasi, pelaku mengakui telah melakukan pengeroyokan terhadap korban dengan motif cemburu," ujar Iptu Winangun.

Baca Juga: Kecewa Gugatannya Ditolak MK, Prabowo Akan Berupaya Tempuh Jalur Hukum Lain

Diketahui, korban (AR) pacaran dengan seorang cowok berinisial DA.

Dalam perjalanan, ternyata si cowok kembali mendekati pelaku (AG) dengan alasan dia tidak ada hubungan lagi dengan korban.

Korban lantas mendatangi pelaku dan minta agar tidak pacaran dengan cowoknya karena mereka masih menjalin hubungan.

"Si pelaku tidak terima, sehingga mencari korban ke rumahnya dan mengajak ke wilayah Kemenuh untuk bicarakan permasalahan mereka berdua," terang Iptu Winangun.

Baca Juga: Pasien Mengeluh Sakit Telinga, Saat Diperiksa Dokter Kaget Dapati Seekor Tokek Mengendap di Dalamnya

"Namun, di Kemenuh sudah ada dua teman pelaku yang menunggu dan keduanya memaksa korban meminta maaf pada pelaku. Lalu mereka melakukan penganiayaan," tandasnya. (*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber Instagram, Tribun Bali