7 Fakta Ketegangan Amerika dan Iran, Donald Trump Perintahkan Militer untuk Menyerang Setelah Diejek Punya Keterbelakangan Mental

Jumat, 28 Juni 2019 | 12:43
Sky News

Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kiri), dan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.

Gridhot.ID - Mata dunia dalam sepekan terakhir menyorot ketegangan Amerika Serikat (AS) versus Iran.

Tensi makin tinggi saat presiden AS Donald Trump memberikan sanksi bagi petinggi Garda Revolusi Iran.

Sanksi ini bahkan mendapat respon dari Rusia yang menilai tindakan AS amat gegabah perihal Iran.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut merupakan tujuh fakta menarik ketegangan antara Iran dan AS yang sudah membuat dunia begitu khawatir.

Baca Juga: Iran Patut Waspada, Sejarah Membuktikan Bahwa Amerika Mampu Serang dan Kuasai Sebuah Negara Hanya dalam Waktu 7 Hari

1. Berawal dari Drone yang Ditembak Jatuh

Ketegangan sepekan terakhir bermula ketika Garda Revolusi Iran mengklaim mereka menembak jatuh drone pengintai RQ-4A Global Hawk pada Rabu pekan lalu (19/6/2019).

Lokasi jatuhnya drone yang bisa terbang setinggi 60.000 kaki itu menjadi perdebatan dengan baik AS maupun Iran sama-sama mengklaim koordinat.

Teheran menyatakan, drone yang ditembak itu ditemukan sekitar enam kilometer dalam wilayah mereka. Sementara Pentagon menyatakan drone itu jatuh di perairan internasional.

Baca Juga: Tanggapi Pernyataan Amerika yang Bisa Lumat Iran dalam Sekejap, Menlu : Yakin Perang Bakal Berlangsung Sesingkat Itu, Mimpi

2. Trump Perintahkan Serangan Militer ke Iran

Setelah kabar drone yang dijatuhkan Iran itu menyebar, Trump dilaporkan langsung memerintahkan serangan militer sebagai balasan dengan jet tempur diterbangkan, dan kapal perang berada di lokasi.

Namun dalam pernyataan di Twitter, Trump mengatakan dia membatalkan serangan itu 10 menit sebelum dieksekusi karena mendapat laporan bakal ada 150 korban tewas.

Sebagai gantinya, dia dikabarkan memerintahkan serangan siber yang menyasar sistem rudal serta memata-matai jaringan pendukung.

Namun, Iran menyebut upaya itu gagal.

Baca Juga: Usai Gugatannya Ditolak MK, Prabowo : Seluruh Pendukung Mari Kita Tidak Berkecil Hati, Tetap Tegar, Tenang dalam Berjuang

3. Trump Umumkan Sanksi kepada Iran

Pada Senin kemarin (24/6/2019), Trump mengumumkan paket sanksi kepada Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei karena dianggap bertanggung jawab atas sikap "permusuhan".

Selain itu, presiden berusia 73 tahun itu juga memberikan sanksi kepada Menteri Luar Negeri Mohammed Javad Zarif serta komandan Garda Revolusi.

Trump awalnya menyatakan, sanksi tersebut dijatuhkan sebagai balasan setelah drone mereka ditembak jatuh.

Namun Trump meralat dan berujar sanksi muncul karena berbagai perkembangan yang ada.

Teheran kemudian merespons dengan melontarkan kecaman serta menyatakan Washington telah "menutup pintu diplomasi" karena menjatuhkan sanksi bagi petinggi mereka.

4. "Islam Melarang Kami Memproduksi Senjata Nuklir"

Trump selalu mengatakan, target utama mereka dalam memberikan tekanan dan sanksi kepada Iran supaya rival Israel itu tidak berhasil memperoleh senjata nuklir.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammed Javad Zarif kemudian merespon dengan menegaskan negara mereka tidak ingin mengembangkan nuklir untuk dijadikan senjata.

Zarif menjelaskan mereka tidak ingin mengembangkan senjata nuklir karena dilarang dalam Islam.

Baca Juga: Kisah Agus Persunting Calon Istri dengan Mas Kawin 3 Butir Telur Ayam, Awalnya Sempat Ditolak 4 Wanita

5. Pemimpin Tertinggi Iran Ogah Berunding dengan AS

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei tampil di hadapan publik setelah dirinya disanksi oleh AS dan menyatakan negaranya tidak akan tunduk pada apa pun.

Dalam pidato di hadapan rakyat Teheran, pemimpin berusia 80 tahun itu menuturkan tekanan yang diberikan Washington kepada mereka tidak memberi pengaruh.

Dia menegaskan Iran tidak akan tunduk terhadap tekanan itu. "Iran mencari martabat, kemerdekaan, dan kemajuan. Jadi tekanan dari musuh kejam ini tak berpengaruh," tutur dia.

6. Ejekan Presiden Iran kepada Trump

Presiden Iran Hassan Rouhani melontarkan kecaman serta ejekan kepada Presiden Trump setelah Gedung Putih mengumumkan sanksi kepada sejumlah pejabat seniornya.

Rouhani mengatakan, AS melakukan kebohongan ketika menawarkan perundingan.

Sebab di sisi lain, mereka juga menjatuhkan sanksi kepada Menlu Zarif.

Selain itu, Rouhani menyebut tekanan terbaru AS merupakan tindakan yang "keterlaluan serta bodoh".

"AS menderita keterbelakangan mental," ujarnya.

7. Trump Sebut Iran Bisa Lenyap jika Melakukan Serangan

Trump melalui serangkaian kicauannya menanggapi dengan berkata bahwa pernyataan Rouhani adalah penghinaan, dan menyebut Iran bakal lenyap jika berani menyerang kepentingan AS.

Selain itu, Trump mengklaim kekuatan militer AS terkuat di dunia berkat dana jumbo yang dihabiskan dalam dua tahun terakhir.

Dia mengaku tak ingin perang dengan Iran.

Namun jika akhirnya terjadi, presiden ke-45 dalam sejarah Negeri "Uncle Sam" itu yakin militernya bakal superior sehingga perang tak bakal berlangsung lama. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Inilah 7 Fakta Menarik Ketegangan AS dan Iran"

Tag

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber Kompas.com