Bukannya Dikasih Libur dari Kantor, Perempuan di India Justru Disuruh Angkat Rahimnya Agar Tak Menstruasi

Rabu, 10 Juli 2019 | 06:55
Freepik

Ilustrasi Menstruasi

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Angriawan Cahyo Pawenang

Gridhot.ID - Menstruasi merupakan proses alami di tubuh wanita yang berlangsung setidaknya sebulan sekali secara rutin.

Wanita biasanya akan merasakan nyeri dan sakit selama masa tersebut.

Itu sebabnya di Indonesia diberikan aturan cuti khusus bagi wanita di hari pertama menstruasi atau haid.

Baca Juga: Idap Keterbelakangan Mental, Randi, Pemuda di Batu Sangkar Dihajar Habis-habisan oleh 3 Pria Tanpa Sebab Jelas

Dikutip dari Kompas.com, aturan tersebut tertera pada UU No.13 Tahun 2003 Pasal 81.

Namun di negara lain seperti India justru melakukan perlakuan yang lain.

Dikutip dari BBC News, wanita India yang bekerja di salah satu perusahan dan ladang tebu di Maharashtra justru diminta melakukan operasi pengangkatan rahim.

Baca Juga: Terkait Kepulangan Habib Rizieq ke Indonesia, Menhan Ryamizard : Itu Habib Temen Saya Tuh, Kasih Nomor Telpon Saya

Hal tersebut dilakukan agar menstruasi tidak lagi menjadi penghalang para wanita untuk terus bekerja di tempat tersebut.

Banyak warga miskin yang terjebak isu ekonomi menjadi korban kebijakan ini.

Awalnya para kontraktor enggan memperkerjakan wanita untuk memotong tebu karena mengurangi produktivitas mereka di tiap masa menstruasi.

Baca Juga: Ketika Ahok yang Tak Lagi Jadi Gubernur Diberi Kerak Telor dan Sebuah Kisah Panjang dari Maroko oleh Seorang Pedagang

Hingga akhirnya ada sekelompok wanita yang putus asa ingin bekerja di perusahan tersebut dan memutuskan menganggakat rahim mereka demi pekerjaan.

Sampai-sampai ada satu desa yang berisi para wanita tanpa rahim hasil dari kebijakan ini.

Sebagian besar dilakukan para wanita yang menikah muda dan sudah mempunyai anak.

Baca Juga: Meski Disebut Bukan Karena Terpeleset, Polisi Temukan Fakta Baru Penyebab Kematian Thoriq di Gunung Piramid

Ditambah lagi kurangya dokter yang memberitahu terkait resiko melakukan pengangkatan rahim.

Padahal, ada resiko yang sangat berbahaya jika melakukan hal tersebut.

Hal tersebut bisa menyebabkan komplikasi parah, nyeri otot dan sendi, rasa pusing yang konstan, hingga pembengkakan ekstrem, pada perempuan-perempuan India.

Baca Juga: Kebanyakan Foya-foya, Mantan Petenis Terkenal Dunia Ini Bangkrut Sampai Jual Trofi Juaranya Demi Lunasi Hutang Rp 58 Miliar

Tak hanya itu, salah satu perusahaan garmen di India juga memperlakukan hal yang serupa kepada para wanita yang sedang haid.

Dikutip dari Reuters, perusahaan garmen di Tamik Nadu, India akan memberikan para wanita obat-obat ilegal kepada mereka yang sedang merasakan nyeri haid.

Stigma tentang menstruasi ternyata juga terbentus permasalahan mitos dan nilai adat di India.

Baca Juga: Kaget Dapati Potongan Kepala Manusia Terbakar, Warga Banyumas: Tak Pernah Ada Orang di TKP

Para aktivis sudah mencoba menantang permasalahan ini, namun stigma tersebut tetap saja berkembang luas.

Isu terkait masalah menstruasi ini memang masih sangat tabu dibahas di beberapa negara.

Berdasarkan studi dari British Medical Journal, hanya ada 21% perusahaan di Belanda yang mau memberikan cuti kepada karyawannya yang sedang haid.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, Reuters, BBC