Laporan Wartawan Gridhot.ID, Angriawan Cahyo Pawenang
Gridhot.ID - Seorang pria di Lamongan nekat akhiri hidupnya sendiri dengan cara gantung diri.
Dikutip dari Kompas.com, pria tersebut gantung diri di teras TK Sendangsari II pada Kamis (25/7/2019).
Jasad korban ditemukan tergantung tali biru yang dikaitkan di kayu teras oleh seorang saksi yang melintas.
Di samping korban ditemukan sebuah motor yang diketahui digunakannya sehari-hari.
Diduga sepeda motor tersebut digunakan korban sebagai pijakan sebelum mengakhiri hidupnya.
Korban sendiri diketahui bernama Agus Suprayitno berumur 30 tahun dan merupakan warga Desa Sendangrejo, Kecamatan Lamongan Kota, Kabupaten Lamongan.
Kakak kandung korban, Wandi mengatakan kalau adiknya memang orang yang pendiam.
"Adik saya tidak pernah cerita masalah apapun," kata Wandi.
Wandi bahkan tidak mengetahui alasan adiknya mengakhiri hidup itu.
Pasalnya, menurut Wandi, korban semasa hidupnya adalah pemuda pendiam.
Perilakunyapun tidak pernah menunjukkan keganjilan apapun
Tetangga korban, Sutris (31) juga memberikan keterangan yang sama.
"Tidak pernah cerita, soal cinta atau masalah lain juga tidak pernah," ungkap Sutris.
Dikutip dari Surya, di sekitar tempat kejadian ditemukan surat yang ditinggalkan oleh Agus.
Dalam surat tersebut berisi pesan terkait permasalahan asmara Agus.
Pertama-tama, Agus menuliskan kalau dirinya meminta maaf kepada Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) karena belum bisa bergabung latihan.
Kemudian di surat tersebut juga dituliskan tentang kisah asmara Agus.
Agus diketahui sedang naksir dengan seorang janda bernama Ida.
Agus menulika kalau Ida merupakan seorang janda yang menurutnya cantik.
Namun ternyata cintanya tersebut tak terbalaskan dan diduga ini membuatnya stres.
Korban juga merasa kesulitan menghubungi pujaan hatinya karena tidak memiliki HP.
"Mbak Ida puji-pujian sampeyan ten Fesbuk (Facebook), kulo dereng nate maos, kulo mboten cekelan HP. Kulo ngapunten saestu ngeh mbak." (Mbak Ida, pujian anda bagi saya di Facebook belum pernah saya baca, karena saya tidak punya HP. Saya minta maaf ya mbak," Demikian salah satu penggalan isi surat yang ditujukan bagi sosok bernama mbak Ida.
Di akhir surat, Agus menuliskan perminta maafnya untuk orang tua dan kakaknya.
Dirinya menuliskan meminta maaf karena belum bisa membahagiakan orang tuanya.
Korban dievakuasi anggota Kanit Reskrim Polsek Kota didampingi sejumlah anggota dan petugas Puskesmas Lamongan, H Chotib.
Menurut Kanit Reskrim, Ipda Amin,, tidak ada tanda-tanda penganiayaan di tubuh korban.
"Murni bunuh diri," kata Amin.
(*)