Berlirik Bahasa Arab, Konser Haram di Jakarta Diwarnai Jungkir Balik Penonton di Bawah Panggung

Jumat, 26 Juli 2019 | 14:23
Bandcamp/Angela Owens

Berlirik Bahasa Arab, Konser Haram di Jakarta Diwarnai Jungkir Balik Penonton di Bawah Panggung

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Angriawan Cahyo Pawenang

Gridhot.ID - Konser Haram di Jakarta dipenuhi para penonton yang kebanyakan pemuda tanggung.

Konser bernuansa punk-hardcore tersebut dipenuhi aksi moshing saling dorong, surfing hingga jungkir balik antar penonton.

Konser Haram ini sendiri diadakan di Rossi Musik, Jakarta pada 20 Juli 2019 lalu.

Baca Juga: Dihadiahi Apartemen Termahal Se-Indonesia Berkat Prestasinya, Lihat 5 Potret Cantik Felicia Putri Parisienne Hutapea, Cucu Profesor dari Keluarga Pengacara

Haram disini merupakan nama band hardcore punk asal Amerika Serikat.

Band Haram yang berasal dari New York, Amerika Serikat memang sedang melakukan tour dan salah satu panggungnya di Jakarta.

Dikutip dari video yang diunggah di akun Youtube HAI, nampak konser tersebut penuh penonton yang ikut memeriahkan dengan ber-moshing ria mengikuti alunan lagu yang ada.

Baca Juga: Menangis Histeris Tak Rela Ayahnya Tewas Ditembak Rekan Sesama Polisi, Putra Bripka RE Ucapkan Permintaan Terkhirnya Pada Sang Papa

Haram sendiri merupakan band punk yang unik.

Pasalnya meski berasal dari Amerika, Haram menggunakan bahasa Arab di semua lirik lagunya.

Hai/Alvin Bahar
Hai/Alvin Bahar

Konser Haram di Rossi Musik Jakarta

Sang vokalis, Nader Haram diketahui merupakan warga Amerika keturunan Lebanon.

Baca Juga: Areeya Jason, Wanita Thailand yang Ngaku Punya Anak dari Pablo Benua Kini Buka Suara

Melalui musik di band Haram, Nader ingin menyuarakan apa yang dirinya rasakan selama menjadi muslim di Amerika Serikat.

Band Haram menyuarakan fenomena Islamphobia yang terjadi di Amerika Serikat setelah kejadian tragedi 9/11 World Trade Center.

Bandcamp/Haram Band
Bandcamp/Haram Band

Cover Album band Haram

Dikutip dari Bandcamp, ada alasan mengapa Haram menggunakan bahasa Arab di lagu bahkan cover albumnya.

Baca Juga: Heboh Polisi Tembak Polisi, Ini Penyebab Brigadir RT Berondong Bripka RE dengan 7 Peluru Hingga Tewas di Tempat

"Cover album Twin Towers dengan balutan kaligrafi Arab, dan banyak orang merasa terancam melihat gambar tersebut," ungkap sang vokalis, Nader Haram.

Menjadi satu-satunya muslim di sekolah Katolik membuatnya merasakan trauma dari fenomena Islamophobia yang terjadi setelah 9/11.

Nader mengaku keluarganya sering mendapatkan ancaman.

Baca Juga: Cuma Gara-gara Terlambat Mengumpulkan PR, Siswa SD Ini Tusuk Temannya Sendiri dengan Pensil Layaknya Aksi John Wick

Ditambah lagi polisi setempat selalu menyerang keluarganya yang merupakan muslim.

Traumanya diperlakukan seperti membuatnya ingin mengungkapkan pengalaman tersebut melalui lagu.

Bandcamp/Angela Owens
Bandcamp/Angela Owens

Band Haram saat manggung di Amerika

Genre Punk menjadi pilhan tepat baginya untuk menjadikan lagu tersebut.

Baca Juga: Cintanya dengan Janda Tak Terbalaskan, Agus Gantung Diri di Teras TK dan Tinggalkan Surat Berisi Pujian untuk Pujaan Hatinya

Dirinya menggunakan lirik berbahasa Arab untuk menyampaikan traumanya.

Salah satu lagu menggunakan kata Jihad di dalamnya dan Nader menjelaskan kalau Jihad bukanlah berarti negatif seperti yang orang-orang bilang, namun berarti perjuangan.

"Jihad itu kendali diri dan disiplin, dan selalu tentang menanyakan diri sendiri apakah kita sudah menjadi orang yang lebih baik," ungkapnya.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Hai Online, Bandcamp