Diterjang Tembakan Juniornya di Polsek Cimanggis, Bripka Rahmat Sempat Ucap Permintaan Terakhir Pada Kerabat, Memohon Agar Anaknya yang Baru Masuk SMP Diantar ke Sekolah

Jumat, 26 Juli 2019 | 15:55
Tribun Jakarta/Dwi Putra Kesuma

Rumah Bripka Rahmat ramai didatangi para pelayat.

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Angriawan Cahyo Pawenang

Gridhot.ID - Bripka Rahmat Effendi tewas ditembak juniornya sendiri di Polsek Cimanggis Depok.

Bripka Rahmat ditembak sebanyak tujuh kali oleh Brigadir Rangga Tianto.

Brigadir Rangga menembak Bripka Rahmat di bagian dada, leher, paha, dan perut.

Baca Juga: Babak Baru Kasus Polisi Tembak Mati Polisi di Depok, Berawal dari Keinginan Loloskan Pelaku Tawuran Berakhir dengan Ancaman Hukuman Mati

Akibat tembakan tersebut, Bripka Rahmat tewas seketika di tempat kejadian.

Dikutip dari Kompas.com, kejadian tersebut terjadi di ruang SPK Polsek Cimanggis Depok.

Irjen Zulkarnain Adinegara mengatakan kalau Brigadir Rangga melanggar tiga aturan utama.

Baca Juga: Dulu Atlet Basket Ternama Hingga Bikin Agnez Monica Jatuh Cinta, Wijin Kini Banting Stir Kerja di Pabrik Saat Pacari Gisella Anastasia

Pertama menghilangkan nyawa Bripka Rahmat Efendy.

Kedua pelanggaran disiplin sebagai anggota polisi karena membawa senjata dalam kondisi tidak berdinas.

Ketiga pelanggaran etika profesi karena menghilangkan nyawa seseorang.

Baca Juga: Nasib Apes Kurir Narkoba, Auto Masuk Bui Usai Mobil Van yang Dikemudikan Angkut Barang Haram Senilai Rp 1,9 Triliun Tabrak Mobil Polisi

Dikutip dari Wartakota, pihak keluarga masih tak percaya harus kehilangan sosok Bripka Rahmat sebagai kepala keluarga.

Putra Bripka Rahmat yang berinisial VT disebut tak berhenti menangis melihat jasad ayahnya.

Toni selaku kerabat dekat korban mengaku tak tega melihat tangis keluarga yang berduka.

Baca Juga: Nasib Apes Kurir Narkoba, Auto Masuk Bui Usai Mobil Van yang Dikemudikan Angkut Barang Haram Senilai Rp 1,9 Triliun Tabrak Mobil Polisi

"Dari semalam VT gak berhenti nangis, saya sampai gak tega lihatnya," kata Toni kerabat dekat yang sudah bagaikan saudara bagi keluarga korban di Perumahan Tapos Residences, Cimanggis, Kota Depok, Jumat (26/7/2019).

VT disebut sempat berteriak menangis histeris memanggil almarhum ayahnya.

VT diketahui baru akan masuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) ini tak rela ayahnya pergi untuk selama-lamanya.

Baca Juga: Berlirik Bahasa Arab, Konser Haram di Jakarta Diwarnai Jungkir Balik Penonton di Bawah Panggung

Dikutip dari Tribun Jakarta, Toni kemudian mengatakan kalau Bripka Rahmat merupakan sosok yang tegas dengan jiwa sosial tinggi.

"Beliau itu tegas banget, jiwa sosialnya tinggi. Rutin menyantuni anak yatim juga, ya Allah saya kehilangan banget," kata Toni.

Toni kemudian menceritakan permintaan terakhir Bripka Rahmat kepada dirinya.

Baca Juga: Dihadiahi Apartemen Termahal Se-Indonesia Berkat Prestasinya, Lihat 5 Potret Cantik Felicia Putri Parisienne Hutapea, Cucu Profesor dari Keluarga Pengacara

Permintaan tersebut adalah untuk mengantarkan putranya yang baru masuk SMP sekolah.

Toni berjanji akan memenuhi permintaan terakhir almarhum.

"Bakal saya lakuin, yang dimaksud antar anaknya sekolah itu yang cowok kan baru masuk SMP soalnya. Dari semalam juga dia nangis terus gak rela ayahnya pergi," ujarnya.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, Warta Kota, Tribun Jakarta