Junior Penembak Bripka Rahmat Berstatus Paman Pelaku Tawuran, Saksi Ceritakan Detik-detik Mencekam di Polsek Cimanggis Saat 4 Letusan Terdengar, Seluruh Anggota Polisi Keluar Tak Ada yang Berani Melerai

Jumat, 26 Juli 2019 | 17:47
Tribun Jakarta/Dwi Putra Kesuma

Suasana lokasi tempat kejadian penembakan polisi

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Angriawan Cahyo Pawenang

Gridhot.ID - Polsek Cimanggis, Depok berubah menjadi mencekam pada Kamis (24/7/2019).

Pasalnya waktu itu merupakan saat dimana polisi menembak polisi terjadi.

Saksi mata di sekitar lokasi kejadian mengatakan dirinya mendengar letusan dari dalam kantor polisi.

Baca Juga: Diterjang Tembakan Juniornya di Polsek Cimanggis, Bripka Rahmat Sempat Ucap Permintaan Terakhir Pada Kerabat, Memohon Agar Anaknya yang Baru Masuk SMP Diantar ke Sekolah

Dikutip dari Tribun Jakarta, Yudi selaku saksi di lokasi kejadian menceritakan kronologinya.

Yudi mengatakan kalau dirinya mendengar empat kali suara letusan.

Diduga letusan tersebut berasal dari senjata api.

Baca Juga: Seruduk Puskesmas Hingga Tewaskan Putri Seorang Bidan, Pengemudi Trailer yang Alami Kecelakaan maut di Mojosongo Boyolali Tak Punya SIM dan Konsumsi Narkoba

"Saya sih dengernya empat kali suara letusan tembakan," ucap Yudi di lokasi kejadian.

Setelah terdengan suara letusan, kemudian suasana di sekitar menjadi lebih mencekam.

Pasalnya Yudi melihat kalau seluruh anggota Polisi Sektor Cimanggis diminta keluar.

Baca Juga: Babak Baru Kasus Polisi Tembak Mati Polisi di Depok, Berawal dari Keinginan Loloskan Pelaku Tawuran Berakhir dengan Ancaman Hukuman Mati

Bahkan keadaan di sekitar disebut sempat ricuh.

"Iya sempat lihat disuruh keluar semua anggota polisinya, habis itu gak lihat lagi karena saya juga gak berani," katanya.

Setelah kejadian, Polsek Cimanggis langsung dijaga ketat oleh anggota yang melarang siapapun yang masuk kecuali petugas.

Baca Juga: Dulu Atlet Basket Ternama Hingga Bikin Agnez Monica Jatuh Cinta, Wijin Kini Banting Stir Kerja di Pabrik Saat Pacari Gisella Anastasia

Diketahui letusan itu ternyata dari kejadian seorang Brigadir yang menembak seniornya dari jarak dekat hingga tewas.

Seorang ketua RT 03 di kawasan kediaman kediaman korban, Sumarma menceritakan kronologi kejadian tersebut.

Penembakan tersebut bermula ketika korban bersama kakak iparnya mengamankan seorang pelaku tawuran.

Baca Juga: Berlirik Bahasa Arab, Konser Haram di Jakarta Diwarnai Jungkir Balik Penonton di Bawah Panggung

Kemudian korban diketahui mengamankan pelaku tawuran berinisial FZ ke Mapolsek Cimanggis.

"Jadi abis salat isya ada yang telpon saya, katanya disuruh ke Polsek Cimanggis. Ada pelaku tawuran tertangkap kemudian mau di BAP," kata Sumarma.

Setelah itu orang tua pelaku tawuran datang bersama anggota polisi.

Baca Juga: Areeya Jason, Wanita Thailand yang Ngaku Punya Anak dari Pablo Benua Kini Buka Suara

Ketika itu, terduga pelaku meminta korban agar FZ dibina orang tuanya.

Namun, korban menolaknya dan tetap akan memproses FZ.

Disitulah kejadian penembakan berlangsung.

Baca Juga: Menangis Histeris Tak Rela Ayahnya Tewas Ditembak Rekan Sesama Polisi, Putra Bripka RE Ucapkan Permintaan Terkhirnya Pada Sang Papa

Sumarma mengatakan kalau dirinya melihat korban sudah tergeletak meninggal dengan luka tembak di lehernya.

Dikutip dari Kompas.com, Bripka Rahmat selaku korban ditembak juniornya seorang Brigadir.

Bripka Rahmat diketahui tewas dengan luka tembak di bagian dada, leher, paha, dan perut.

Baca Juga: Diterjang Tembakan Juniornya di Polsek Cimanggis, Bripka Rahmat Sempat Ucap Permintaan Terakhir Pada Kerabat, Memohon Agar Anaknya yang Baru Masuk SMP Diantar ke Sekolah

Setelah diselidiki lebih lanjut ternyata pelaku adalah paman FZ yang merupakan pelaku tawuran.

Kini pelaku penembakan sedang diperiksa secara intensif oleh pihak kepolisian.

Pelaku juga sedang dicek apakah berada dibawah pengaruh narkoba ataupun minuman keras saat menjalakan aksinya.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, Tribun Jakarta