Laporan Wartawan GridHot.ID, Siti Nur Qasanah
GridHot.ID - Salah satu anggota Paskibraka Kota Tangerang Selatan (Tangsel) untuk upacara bendera 17 Agustus 2019 diketahui meninggal dunia, Kamis (1/8/2019) di kediamannya.
Petugas tersebut diketahui bernama Aurellia Qurrota Ain yang merupakan siswi kelas XI MIPA 3 dari SMA Islam Al Azhar BSD Serpong.
Dikutip GridHot.ID dari Kompas.com, Farid Abdurrahman, ayahanda dari Aurellia mengatakan bahwa putrinya itu berlatih Paskibraka dengan semangat dan serius.
Tidak jarang, para anggota termasuk Aurellia mendapat hukuman dari para seniornya.
Kendati demikian, Aurellia memilih untuk tidak meminta tolong orangtuanya agar komplain kepada para senior karena pola latihan tersebut.
Farid menyebut, jika orangtua komplain dengan cara latihan Paskibraka, maka para anggota justru akan diberi latihan lebih keras lagi.
"Pernah anak saya cerita bahwa ada yang komplain, akhirnya mereka dihukum semakin berat. Itu yang membuat anak-anak takut berbicara yang sebenarnya," ucap Farid saat ditemui di rumahnya yang terletak di perumahan Taman Royal II, Tangerang Kota, Jumat (2/8/2011).
Aurellia tidak memberi tahu perlakuan yang dia alaminya sedari awal. Dia berusaha memendam masalahnya tersebut walaupun belakang dia sempat membuka suara kepada orangtuanya.
"Cuman dari dulu dia memang selalu bertanggung jawab, jadi dipendam sendiri baru akhirnya akhir ini cerita sedikit-sedikit ada hukuman yang berlebihan dari senior. Oknum senior bukan pelatih. Kalau pelatih pasti akan profesional," terang Farid.
Selama latihan, Farid mengatakan, Aurellia mengalami beberapa perlakuan yang dinilai berlebihan dari para senior Aurellia.
Aurrelia sempat disuruh makan jeruk dengan kulit-kulitnya, hingga push up dengan tangan dikepal.
Selain beberapa hukuman tersebut dan latihan yang sangat menguras tenaga, Aurrelia diharuskan mengerjakan tugas yang diberikan oleh para seniornya.
"Kemudian senior memberikan tugas tambahan tugas tambahan ini yang membuat psikologis makin drop. Seperti dia harus membuat buku diary setiap hari, dia harus ngisi padahal dia sudah capek kegiatan pagi sampai malam," kata dia.
Sebelumnya, diberitakan Warta Kota, Romi selaku paman Aurellia menilai kematian ponakannya itu terlihat janggal.
Romi menjelaskan banyak keanehan dalam peristiwa ini. Bahkan ia menyebut tubuh Aurellia itu lebam-lebam.
"Tubuhnya lebam membiru. Dia (Aurellia) juga sempat cerita kalau pernah dipukul oleh seniornya di Paskibra," ucapnya saat ditemui di rumah duka, Taman Royal, Cipondoh, Tangerang, Kamis (1/8/2019).
Tak hanya pamannya yang bernama Romi, paman Aurellia yag bernama Indra juga menerangkan bahwa latihan kegiatan Paskibraka di Tangerang Selatan yang diikuti keponakannya itu sangat keras.
"Dia pernah cerita ke kami, kalau di Tangsel itu latihannya mengenal sebutan latihan cincin. Yaitu push up di aspal dengan cara tangan mengepal, sehingga jari-jari cincin tangan menghitam," ujar Indra.
Indra pun kaget dengan kejadian itu. Menurutnya, latihan tersebut berbeda dengan kegiatan Paskibraka lainnya.
"Saya juga Paskibraka. Keluarga kami Paskibra. Ayah dan ibu Aurel juga Paskibra, tapi latihannya tidak sekeras itu," paparnya.
Sebagai informasi, Paskibraka adalah Pasukan Pengibar Bendera Pusaka di tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten atau kota. Sedangkan, Paskibra merupakan pasukan pengibar bendera yang bertugas di sekolah. (*)