Laporan Wartawan Gridhot.ID, Angriawan Cahyo Pawenang
Gridhot.ID - Pemadaman listrik yang terjadi di wilayah Jakarta dan sekitarnya pada Minggu (4/8/2019) membuat heboh masyarakat.
Pasalnya pemadaman tersebut terjadi di perkotaan besar yang sangat mengandalkan listrik sebagai sumber daya utamanya.
Dikutip Gridhot sebelumnya dari Kompas.com, sarana umum bahkan juga ikut terhambat akibat pemadaman tersebut.
Seluruh perjalanan kereta rel listrik (KRL) terhenti akibat pemadaman listrik di wilayah Jabodetabek, Minggu (4/8/2019) siang.
"Semua perjalanan terhenti karena Listrik Aliran Atas (LAA) kan off (mati) ya," kata Vice President Communication PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Anne Purba.
Beberapa lampu lalu lintas juga dikabarkan tidak berfungsi hingga menyebabkan lalu lintas di area Jakarta menjadi tidak teratur.
Baca Juga: Bencana Kekeringan di Depan Mata, Pemerintah Prediksi Pulau Jawa Bakal Kehabisan Air di Tahun 2040
Kemacetan juga dilaporkan dimana-mana.
Menanggapi kejadian ini Presiden Jokowi sampai mendatangi dan menegur PT PLN Persero secara langsung.
Teguran itu disampaikan saat Jokowi mendatangi kantor pusat PLN, di Kebayoran Baru, Jakarta, Senin (5/8/2019).
"Saya tahu ini tidak hanya bisa merusak reputasi PLN namun, banyak hal di luar PLN terutama konsumen sangat dirugikan," kata Jokowi.
Presiden Jokowi meminta dirinya dijelaskan terkait permasalahan PLN.
Sembari menyinggung masalah gangguan transportasi umum, Jokowi meminta agar PLN blak-blakan menyampaikan masalahnya supaya tidak terulang kembali.
"Pelayanan transportasi umum sangat berbahaya sekali, MRT misalnya. Oleh sebab itu pagi hari ini saya ingin mendengar langsung, tolong disampaikan yang simpel-simpel saja," kata Jokowi.
"Kemudian kalau ada hal yang kurang ya blak blakan saja. Sehingga bisa diselesaikan dan tidak terjadi lagi untuk masa masa yang akan datang," tutur Kepala Negara.
Sementara itu PLN juga menyadari terkait kerugian yang dialami para konsumennya.
Sripeni selaku Plt Dirut PLN mengatakan kalau pihaknya sedang mempersiapkan formula kompensasi pemadaman listrik.
Dirinya menjelaskan kalau PLN berkomitmen menggunkan Permen 2017 sebagai acuan.
"Ya kompensasi kan sudah diatur salah satunya ada Permen 2017, nah akan kita ikuti itu kita komitmen," kata Sripeni.
Dirinya juga menjelaskan kalau kompensasi tersebut nantinya tidak dalam bentuk materi secara tunai.
"Bisa dua sampai tiga hari gratis misalnya, tapi itu tergantung durasi padam dan golongan ya, tidak semua sama," tambahnya.
Sebelumnya PLN sempat menyebutkan terkait penyebab pemadaman listrik di Jabodetabek tersebut.
Melalui keterangan tertulis PLN sempat menyebutkan kalau pemadaman tersebut disebabkan karena adanya gangguan transmisi di Ungaran dan Pemalang.
(*)