Find Us On Social Media :

Musuh dalam Selimut, Oknum TNI Penjual Amunisi ke KKB Papua Berhasil Diringkus Mapomdam Cenderawasih, Ini Sosoknya

Oknum TNI penjual amunisi ke KKB berhasil diringkus.

Laporan wartawan GridHot.ID, Dewi Lusmawati

GridHot.ID - Selasa (23/7/2019), anggota TNI berhasil menguasai rumah warga yang dijadikan markas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua di Mugi, dan mengamankan satu pucuk senjata api jenis pistol dan 224 butir amunisi dari berbagai kaliber serta dokumen lainnya.

Kapendam XVII/Cenderawasih, saat itu, Kolonel Inf Muhammad Aidi menyebut hasil sitaan tersebut diyakini hanya sebagian kecil logistik persenjataan yang dimiliki KKB pimpinan Egianus Kogoya.

"Pasti banyak karena sumbernya juga banyak. Kita tidak tahu dari mana sumber itu. Contoh beberapa bulan lalu ada seorang warga Polandia yang tertangkap melakukan transaksi, berarti ada pihak-pihak tertentu di luar," ujarnya kepada Kompas.com di Jayapura, Rabu (24/07/2019).

Baca Juga: Gara-gara Egianus Kogoya, Pimpinan KKB Papua yang Masih Bocah, 3000 Pelajar di Kabupaten Nduga Tak Bisa Sekolah Akibat Konflik Bersenjata

Namun Aidi menekankan adanya kemungkinan lain yang disebutnya sebagai oknum yang menjadi bagian dari KKB tapi memiliki kedudukan di instansi pemerintah.

"Dan, tidak menutup kemungkinan ada oknum yang berperan memasok senjata. Kita lihat saja siapa yang paling nyaring suaranya untuk seolah-olah mendukung mereka dan meminta TNI/Polri ditarik, mungkin kita bisa mengarah ke sana, tapi sekali lagi saya tidak menuduh," tuturnya.

Selain itu, Aidi meyakini bahwa senjata yang dimiliki oleh Egianus Kogoya tidak didapat secara gratis namun harus dibeli dengan harga yang cukup tinggi.

Baca Juga: Dibongkar Jurnalis Senior Papua, Identitas Asli Egianus Kogoya, Pimpinan KKB di Nduga yang Kerap Menantang Pasukan TNI, Ternyata Masih Sangat Belia, Bau Kencur dan Belum Genap Berusia 2 Dasawarsa

"Dilihat dari barang bukti yang dia pamerkan sendiri atau yang kita dapatkan, terlihat kalau semua harus didapatkan dengan uang, bararti ada pemasoknya," kata Aidi.