Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
Gridhot.ID - Fasilitas sekolah untuk pembelajaran seharusnya dipenuhi oleh pihak komite sekolah.
Pihak orang tua siswa dan juga siswa bisa diberikan tarikan biaya fasilitas sekolah jika itu memang dirasa sekolah benar-benar kekurangan untuk membelinya.
Belakangan ini kesalahan seorang kepala sekolah dalam menarik biaya fasilitas sekolah menyebabkan dirinya dicopot jabatan.
Melansir dari Kompas.com (14/8/2019), dua kepala sekolah di SMAN 1 dan SMAN 5 Makassar dicopot dari jabatannya karena melanggar aturan penerimaan siswa prestasi dan membebankan kelengkapan sekolah kepada para siswa.
Kepsek SMAN 1 Makassar tertangkap basah melakukan pelanggaran tidak memasukkan data siswa berprestasi dalam sistem online.
Kasus ini terungkap setelah adanya laporan masyarakat serta temuan bukti-bukti pelanggaran oleh koordinator pengawas sekolah.
Sedangkan Kepsek SMAN 5 Makassar melakukan pelanggaran dengan membebankan kelengkapan ruang belajar (kelas) kepada para siswa berupa pembelian sapu, kipas angin, jam dinding, replika banser merah putih, hingga foto Presiden RI Joko Widodo ( Jokowi).
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel, Irman Yasin Limpo mengatakan, pencopotan dua kepala sekolah itu sebagai bentuk komitmen dalam mencegah tindak pungutan liar, dan aktivitas yang tak disiplin di sekolah.
“Jadi kedua kasus ini ada yang ditemukan langsung oleh tim kordinator sekolah dan ada yang diterima laporan dari masyarakat,” katanya saat dikonfirmasi, Rabu (14/8/2019).
Keduanya saat ini sedang dilakukan pemeriksaan.
Dalam dua kasus ini, pihaknya masih melakukan penyelidikan internal dan belum melibatkan aparat penegak hukum.
Jika terbukti bersalah, Dinas Pendidikan Sulsel akan memberikan nota kepada gubenur terkait sanksi yang akan diberikan.
“Nantinya akan diberikan opsi sesuai dengan aturan yang berlaku. Opsinya nanti sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan oleh kedua kepala sekolah apakah sedang atau berat. Jika masuk dalam pelanggaran berat, kepala sekolah tersebut bisa dilakukan pemecatan,” ujarnya.