Laporan Wartawan Gridhot.ID, Angriawan Cahyo Pawenang
Gridhot.ID - Jagad maya Tanah Air kini sedang digegerkan terkait sebuah video yang berisi konten asusila.
Video tersebut kini terkenal dengan sebutan Vina Garut.
Dikutip Gridhot dari Surya Malang, video asusila tersebut sempat menjadi viral di sosial media Twitter.
Tak hanya Twitter, bahkan video tersebut diperjualbelikan di media sosial Whatsapp.
Video yang berdurasi sekitar lebih dari 1 menit tersebut menampilkan konten asusila dengan pemeran dua orang pria dan satu orang wanita.
Maraknya penyebaran konten ini kemudian membuat pihak kepolisian harus turun tangan.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Polres Garut telah berhasil menemukan dan mengamankan para pelaku.
"Sudah diamankan setelah videonya viral," Kasatreskrim Polres Garut, AKP Maradona Armin Mappaseng kepada wartawan, di Mapolres Garut, Rabu, (14/8/2019).
Video tersebut dikatakan sengaja dibuat di salah satu area di Garut bahkan pemerannya juga merupakan warga Garut sendiri.
Maraknya kasus penyebaran konten video porno atau asusila memang harus menjadi perhatian tersendiri.
Pasalnya penyebaran tersebut bisa saja sampai ke anak-anak di bawah umur.
Bahkan para peneliti sepakat kalau video panas ataupun konten asusila dapat merusak kejiwaan seseorang terutama pria.
Dikutip Gridhot dari BBC, para pria yang sering melihat video porno tercatat mengalami kecemasan dan disebut sangat mudah melecehkan kaum perempuan.
Penelitian yang dipublikasikan di Washington menyebutkan semakin muda para laki-laki melihat konten asusila, maka semakin besar kemungkinannya menginginkan kekuasaan atas wanita.
Untuk koresponden yang telah dewasa, mereka cenderung akan sering melakukan seks bebas.
Survei tersebut didapat dengan koresponden 330 mahasiswa dan sarjana dengan usia rata-rata 20 tahun.
Kepala penelitan, Alyssa Bischmann mengatakan kalau korespondennya diberikan 46 pertanyaan.
Hasilnya, mereka yang sering menonton video porno lebih menegaskan tentang dominasi laki-laki.
Para koresponden tersebut cenderung mengatakan kalau pria lebih baik daripada perempuan karena lebih bertanggung jawab.
Alyssa juga mengatakan pria-pria tersebut kebanyakan mengalami kecemasan.
Pasalnya, mereka takut hubungan seks mereka kedepannya tidak sesuai dengan adegan di video panas yang sering mereka bayangkan.
Penelitian milik Alyssa ini dipresentasikan pada konvensi tahunan American Psychological Association.
Seorang pakar dan dokter terapi seks, Peter Saddington mengatakan kalau p*rn*grafi memang memiliki dampak luarbiasa kepada para pria muda.
"Hasilnya bisa jadi pria muda mengembangkan sikap merendahkan wanita," kata Petter.
Sementara itu dokter lainnya, Richardson mengatakan kalau konten pornografi memang bukan hal yang menyehatkan bagi para pria.
"Para pria butuh figur yang lebih sehat untuk mengembangkan konsep maskulinity di hidup mereka," pungkas Richardson.
(*)