Hotman Paris Pernah Depresi Berat Hingga Minum Obat Pembunuh Serangga, Peneliti Ungkap Bahaya Stres yang Bisa Merusak Otak

Jumat, 16 Agustus 2019 | 07:05
Kolase Pixabay dan Instagram/Hotman Paris

Ilustrasi otak dan Hotman Paris

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Angriawan Cahyo Pawenang

Gridhot.ID - Masih ingat cerita Hotman Paris yang mencoba bunuh diri karena depresi berat?

Meski kini Hotman Paris telah menjadi pengacara ternama dengan kekayaan yang luar biasa, ternyata dirinya pernah merasakan jatuh yang luar biasa.

Melalui akun Instagramnya, Hotman pernah membagikan kisah depresinya.

Baca Juga: Miris! Amankan Aksi Demo Mahasiswa di Cianjur, 3 Anggota Polisi Justru Dibakar Hidup-hidup, Diduga Sengaja Disiram Cairan Bahan Bakar oleh Massa Anarkis

"Awal 1982, saya sudah menyisihkan ratusan lawyer. Diterima di kantor pengacara internasional yang banyak bulenya. kantor Adnan Buyung.

"Tapi Prof Subekti mantan Ketua Mahkamah Agung dan Retno Wulan memanggil saya untuk mewakili Fakultas Hukum Universitas Parahyangan bekerja di Bank Indonesia, tanpa testing.

"Ternyata saya di Bank Indonesia saya frustasi, stres.

Baca Juga: 5 Fakta Wanita Korban Pembunuhan dalam Karung di Tegal, Dihabisi Pacarnya Sendiri yang Ternyata Pria Beristri dan Sempat Diperkosa di Depan 4 Pelaku Lainnya

"Akhirnya bulan Maret 1983 saya hampir bunuh diri sudah mau minum Baygon. Pada saat saya mau minum Baygon, saya mendengar tukang becak di pinggir jalan ketawa-ketawa.

"Di situlah saya tiba-tiba sadar, 'kok tukang becak saja bisa ketawa-ketgawa apalagi saya pegawai central bank'

"Akhirnya saya berhenti minum Baygonnya dan langsung bangkit lagi semangat saya.

Baca Juga: Terinspirasi Akun Facebook Menjijikan Hingga Istri Masih di Bawah Umur, Dian si Tukang Bakso Asal Kediri Nekat Jual Istrinya Sendiri pada Lelaki Hidung Belang untuk Threesome, Berikut 5 Faktanya

"Dan kamu tahu, gubernur Bank Indonesia saat ini adalah teman seangkatan saya di Bank Indonesia.

"Jadi kegagalan adalah kunci kesuksesan. Seperti pemilik honda yang pernah jatuh miskin," ungkap Hotman.

Depresi memang sangat berbahaya dan harus segera diatasi.

Baca Juga: Terinspirasi Akun Facebook Menjijikan Hingga Istri Masih di Bawah Umur, Dian si Tukang Bakso Asal Kediri Nekat Jual Istrinya Sendiri pada Lelaki Hidung Belang untuk Threesome, Berikut 5 Faktanya

Dikutip Gridhot dari Hellosehat, depresi adalah jenis gangguan mental kompleks yang membuat pengidapnya merasa sedih, putus harapan, dan tidak berharga.

Seseorang akan dianggap depresi apabila mengalami hal-hal tersebut selama lebih dari dua minggu.

Depresi sendiri bisa mengganggu kegiatan orang tersebut bahkan bisa memunculkan keinginan bunuh diri.

Baca Juga: Lantang Pertahankan Enzo Zenz Allie Tetap Jadi Taruna, Inilah Sosok Jendral Andika Perkasa, Mantan Komandan Paspampres yang Sempat Bersaing dengan Suami Bella Saphira untuk Jadi KSAD Menurut penelitian, depresi bahkan bisa merusak otak.

Dikutip Gridhot dari Healthline, depresi mayor akan melibatkan tiga bagian utama otak yaitu hippocampus, amygdala, dan korteks prefontal.

1. Hipocampus

Baca Juga: Puput Nastiti Devi Kini Mulai Tunjukkan Tanda-tanda Kehamilan Meski Putri BTP Sempat Menentang Pernikahannya, Ahok Rupanya Hidup Nyaman dengan Istri Kedua di Rumah Mewah Ini

Hippocampus terletak di dekat pusat otak. Bagian otak ini berfungsi untuk menyimpan kenangan dan mengatur produksi kortisol. Kortisol adalah hormon yang akan dikeluarkan ketika Anda mengalami stres, baik secara fisik maupun mental

Masalah akan timbul jika kortisol akan diproduksi berlebihan.

Kerusakan tersebut akan muncul dalam wujud gangguan ingatan jangka panjang.

Baca Juga: Baru Berusia Belasan Tahun Namun Sudah Buat Puluhan Video Asusila Bertajuk Vina Garut, Sosok V Ternyata Hanya Dibayar Rp 500 Ribu untuk Layani Pria Hidung Belang Suruhan Mantan Suaminya

2. Amygdala

Amygdala adalah bagian otak yang berfungsi untuk mengendalikan respons emosional dan pengenalan isyarat emosional pada orang lain. Amigdala bertugas untuk mengendalikan respons fisik dan psikis yang terkait dengan ketakutan dan gairah.

Amygdala yang membesar akibat depresi nantinya bisa memicu kecemasan dan fobia sosial.

Baca Juga: Baru Berusia Belasan Tahun Namun Sudah Buat Puluhan Video Asusila Bertajuk Vina Garut, Sosok V Ternyata Hanya Dibayar Rp 500 Ribu untuk Layani Pria Hidung Belang Suruhan Mantan Suaminya

Efek yang cukup berbahaya adalah gangguan tidur dan perubahan aktivitas.

Di sinilah penderita nantinya bisa memunculkan rasa atau keinginan bunuh diri.

3. Korteks prefontal

Baca Juga: Kasat Mata dan Mudah Dibedakan, Ini 2 Cara Mengenali Polisi Gadungan di Jalan, Jangan Sampai Ketilang!

Korteks prefrontal terletak di bagian paling depan otak. Bagian otak ini bertanggung jawab untuk mengatur emosi, membuat keputusan, dan menyusun memori.

Ketika depresi, korteks prefontal akan menjadi menyusut.

Dampaknya adalah penurunan empati pada penderita.

Baca Juga: Polisi Sampai Menangis Saat Menggendongnya, Bayi 14 Bulan di Jember yang 3 Hari Tiga Malam Peluk Jenazah Ayahnya di Rumah, Ditinggal Ibunya Jadi TKW di Taiwan

Hal-hal tersebut lah yang akan memicu kerusakan otak.

Penderita depresi diharapkan segera menemui psikiater atau psikolog agar dapat ditangani dengan tepat.

Meminta tolong pada kerabat atau sahabat juga dapat membantu para penderita.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Instagram, Healthline, hellosehat