Laporan Wartawan Gridhot.ID, Angriawan Cahyo Pawenang
Gridhot.ID - Yogyakarta dihebohkan dengan kasus bunuh diri yang dilakukan seorang dosen.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, dosen tersebut ditemukan tewas dengan dugaan bunuh diri.
Sang dosen sendiri tercatat bekerja di Universitas Gajah Mada (UGM) dan masih aktif bekerja.
Kapolsek Mergangsan Kompol Tri Wiratmo mengkonfirmasi kabar tersebut.
"Iya benar, korban pekerjaannya dosen UGM," kata Tri Wiratmo.
Polisi yang mendapatkan laporan tersebut kemudian langsung menuju ke lokasi.
Polisi kemudian berusaha melakukan olah TKP dan penyelidikan guna mencari tahu penyebab sang dosen nekat mengakhiri hidupnya sendiri.
Berbagai fakta kemudian terungkap terkait kasus dosen UGM yang lakukan bunuh diri tersebut.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com dan Tribun Jabar, berikut 5 faktanya,
1. Korban merupakan dosen teknik elektro UGM
Sang dosen yang nekat mengakhiri nyawanya sendiri diketahui bernama Budi Setyanto.
Melalui laman resmi UGM, korban diketahui merupakan dosen di Fakultas Teknik, Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi.
Korban juga tercatat masih aktif bekerja di instansi tersebut.
2. Korban ternyata lulusan terbaik dengan predikat cumlaude dan IPK 4,00
Siapa sangka, Budi Setyanto ternyata orang yang berprestasi.
Tercatat Budi mengenyam pendidikan untuk gelar master dan doktornya di instansi tempat dia bekerja, UGM.
Budi bahkan tercatat sebagai lulusan terbaik dan berpredikat cum laude dengan IPK 4,00.
Budi Setyanto juga tercatat sebagai mahasiswa S3 dengan waktu lulus yang paling singkat.
Pada 19 April 2018 lalu, Budi juga masuk daftar 3 lulusan terbaik pascasarjana saat wisuda.
Budi Setyanto juga sudah menghasilkan 38 artikel selama masa pengabdiannya.
3. Bunuh diri dengan cara gantung diri
Kompol Tri Wiratmo mengatakan korban meninggal dengan cara gantung diri.
Korban ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa pada pukul 11.00 WIB.
4. Korban gantung diri di teras rumahnya
Kompol Tri Wiratmo kemudian juga mengatakan kalau korban ditemukan tewas gantung diri di teras rumahnya.
Korban ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di rumahnya di Kelurahan Wirogunan, Kecamatan Mergangsan, Yogyakarta, Kamis (15/8/2019).
5. Diduga depresi dan sedang jalani observasi rutin di Rumah Sakit Khusus
Tri Wiratmo mengungkap korban diduga bunuh diri karena depresi.
Korban bahkan memiliki catatan sedang menjalani obsercasi di Rumah Sakit Khusus Puri Nirmala.
"Korban diduga depresi, belum tahu (depresi apa), keluarga tertutup, hanya depresi. Sudah menjalani observasi di (Rumah Sakit Khusus) Puri Nirmala dan masih kontrol rutin," jelas Tri Wiratmo.
Bagi siapapun yang sedang mengalami depresi atau keresahan hingga muncul keinginan untuk bunuh diri diharap segera mendatangi psikolog atau psikiater.
Layanan konseling juga bisa menjadi alternatif untuk mengungkapkan keresahan yang sedang anda pikirkan.
(*)