Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
Gridhot.ID - Sebuah mobil ambulans Puskesmas Cikokol dikabarkan belakangan ini menolak untuk mengantarkan jenazah seorang anak.
Alasan dari pihak Puskesmas mengatakan bahwa mobil ambulans tersebut hanya digunakan untuk mengantar orang sakit saja sesuai prosedural.
Hal ini pun membuat seorang ayah dari anak yang meninggal dunia tersebut merasa kecewa dengan pihak Puskesmas Cikokol.
Merasa kecewa mayat anaknya ditolak mentah-mentah oleh pihak ambulans Puskesmas Cikokol, ia pun memilih membopong mayat anaknya jalan kaki.
Aksi menyayat hati sang ayah tersebut pun terdokumentasikan dan viral usai tersebar di media sosial.
Salah satu media sosial yang memviralkan adalah akun Instagram @yuni_rusmini.
Melansir dari sebuah video akun Instagram @yuni_rusmini, dikabarkan seorang ayah warga Kampung Kelapa, Kelurahan Kelapa Indah, Kota Tangerang terpaksa menggotong mayat anaknya karena ambulan puskesmas cikokolah ogah mengantar ke rumah duka.
Mayat bocah yang dibopong ayahnya itu diketahui bernama Muhamad Husen (8) merupakan korban tenggelam di Sungai Cisadane.
Bocah malang itu kemudian ditolong dan dilarikan oleh warga ke Puskesmas Cikokol agar diberikan perawatan medis.
Namun naas, nyawa Husen tak tertolong sesampainya di Puskesmas Cikokol.
Seorang ayah terpaksa bopong jenazah anaknya setelah ditolak ambulan Puskesmas Cikokol
Petugas puskesmas menyatakan Husen telah meninggal dunia akibat terlalu banyak menelan air.
Ayah Husen yang datang ke Puskesmas berusaha mengikhlaskan kepergian anaknya.
Dia pun meminta jenazah Husen diantar ke rumah dengan menggunakan mobil ambulan.
Namun permintaan itu justru ditolak mentah-mentah oleh petugas.
Alasannya, mobil ambulan Puskesmas hanya untuk mengangkut pasien sakit.
Hal itu sudah menjadi standar operasi prosedur dari Dinas Kesehatan Kota Tangerang.
“Ini sudah menjadi SOP dari Dinas Kesehatan. Ambulan Puskesmas hanya untuk mengangkut pasien,” ucap Suryadi, petugas Puskesmas Cikokol.
Penjelasan tersebut tentu saja membuat hati ayah Husen terpukul.
Dia mengatakan, di benaknya hanya ingin segera memakamkan jenazah anaknya.
Tak pikir panjang, sang ayah kemudian menggotong jenazah Husen berjalan kaki keluar puskesmas.
Dengan tertatih, ayah Husen membawa jenazah sang anak menuju jembatan penyeberangan.
Melihat peristiwa yang memilukan tersebut, seorang pengendara menghentikan laju mobilnya dan memberikan tumpangan kepada ayah Husen.
Melansir dari Wartakotalive.com, alasan penolakan ambulans mengangkut jenazah ini pun coba ditanyakan pada pihak terkait.
Dari keterangan resmi yang diterima, Kepala Dinas Kesehatan, Liza Puspadewi menjelaskan, ambulans hanya dipergunakan bagi pasien dalam kondisi kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan segera.
Alasannya, untuk menjaga alat-alat yang berada di dalam ambulans agar tetap steril.
"Ditambah di dalam mobil ambulans banyak alat medis yang harus dalam kondisi steril," jelas Liza yang dikutip dari WartaKota, Sabtu (24/8/2019).
Menurut Liza, apabila ambulans juga membawa jenazah kondisi alat-alat medis yang berada di dalamnya ditakutkan akan berdampak pada pasien selanjutnya.
"Kalau digunakan untuk jenazah, khawatir akan berdampak pada pasien yang nantinya menggunakan ambulans tersebut," kata Liza.(*)