Laporan Wartawan GridHot.ID, Siti Nur Qasanah
GridHot.ID - Transportasi online asal Indonesia GoJek direncanakan akan beroperasi di Malaysia.
Namun sepertinya, rencana tersebut banyak mendapat penolakan dari berbagai pihak.
Salah satunya dari Pendiri Big Blue Taxi Services, Shamsubahrin Ismail.
Dilansir GridHot.ID dari FMT News, Shamsubahrin Ismail mengaku tidak setuju jika Gojek beroperasi di Malaysia.
Shamsubahrin Ismail ingin pemerintah lebih fokus pada penyelesaian masalah mengenai e-hailing dan masalah supir taksi.
Bahkan, ia akan melakukan aksi protes apabila pemerintah benar-benar mengizinkan Gojek beroperasi di Malaysia.
"(Menteri Pemuda dan Olahraga) Syed Saddiq (Syed Abdul Rahman) adalah menteri berpendidikan, tetapi sementara menteri lain berbicara tentang mobil terbang dan mobil nasional ketiga, ia memintakaum muda untuk menjadi sopir," ujar Shamsubahrin Ismail pada konferensi pers di kantor Big Blue Taxi Services, Wisma Central, pada 21 Agustus 2019.
"Gojek sebagai karier tidak akan menjamin masa depan yang menjanjikan, anak muda kita pantas mendapatkan yang lebih baik dari itu," sambungnya.
Shamsubahrin Ismail mengatakan, Malaysia sangat berbeda dari Indonesia dalam banyak hal.
"Gojek bisa dilakukan di Indonesia karena tingkat kemiskinannya sangat tinggi, tidak seperti di Malaysia," ujarnya.
Baca Juga: Kisah Aldi Haryopratomo, CEO yang Sering Nyambi Jadi driver Gojek, Bebas Bekerja Tanpa Ada yang Tahu
"Juga, budaya mereka sangat berbeda dibandingkan dengan kita. Di Indonesia, para wanita dapat memeluk pengendara (yang sebagian besa adalah pria) begitu saja. Tetapi bagaimana dengan Malaysia? Apakah kita ingin melihat wanita kita memeluk pengendara di sana-sini?" katanya menambahi.
Shamsubahrin Ismail menyebut, pemerintah seharusnya tidak mendorongkaum muda untuk menyediakan layanan ojek sebagai pilihan mereka dalam mendapatkanpekerjaan.
Sebab, ada banyak pekerjaan permanen lainnya yang bisa ditawarkan kepada kaum muda.
"Gojek, FoodPanda, GrabFood semuanya menawarkan pekerjaan paruh waktu. Sebaliknya, kaum muda harus diberi kesempatan kerja yang lebih baik," ungkap Shamsubahrin Ismail.
Shamsubahrin Ismail lantas memperingatkan bahwa pengemudi taksi, pengemudi e-hailing, dan sopir bus akan terpengaruh jika pemerintah menyetujui layanan naik sepeda motor.
"Ini akan menjadi kesalahan besar jika kabinet setuju," tambahnya.
Shamsubahrin mengatakan dia tidak akan ragu untuk protes jika pemerintah tidak ingin mendengarkan suara mereka.
"Aku akan memimpin protes sendiri, kita akan pergi ke Putrajaya, dan jika mungkin, kita akan melakukannya di depan rumah Syed Saddiq dan rumah Loke," pungkasnya
Sebelumnya, Menteri Transportasi Loke Siew Fook mengatakan proposal mengenai perizinan Gojek di Malaysia akan dibahas oleh Kabinet.
Loke mengatakan Syed Saddiq akan mengajukan proposal ke kabinet dan jika kabinet setuju, kementeriannya akan melakukan studi kerangka kerja.
(*)