Tolak Gojek Masuk Negaranya, Bos Taksi Malaysia: Gojek Bisa Beroperasi di Indonesia Karena Tingkat Kemiskinannya Sangat Tinggi, Beda dengan Malaysia

Rabu, 28 Agustus 2019 | 08:13
Kontan/baihaki | freemalaysiatoday.com

Pendiri Big Blue Taxi Services Shamsubahrin Ismail mengatakan Gojek tidak menawarkan masa depan yang menjanjikan

Laporan Wartawan GridHot.ID, Siti Nur Qasanah

GridHot.ID - Transportasi online asal Indonesia GoJek direncanakan akan beroperasi di Malaysia.

Namun sepertinya, rencana tersebut banyak mendapat penolakan dari berbagai pihak.

Salah satunya dari Pendiri Big Blue Taxi Services, Shamsubahrin Ismail.

Dilansir GridHot.ID dari FMT News, Shamsubahrin Ismail mengaku tidak setuju jika Gojek beroperasi di Malaysia.

Baca Juga: Viral! Penemuan Boneka Perempuan Misterius di Demak, Dibungkus Kain Putih Mirip Pocong dengan Coretan Aksara Jawa dan Benda-benda Tajam Didalamnya

Shamsubahrin Ismail ingin pemerintah lebih fokus pada penyelesaian masalah mengenai e-hailing dan masalah supir taksi.

Bahkan, ia akan melakukan aksi protes apabila pemerintah benar-benar mengizinkan Gojek beroperasi di Malaysia.

"(Menteri Pemuda dan Olahraga) Syed Saddiq (Syed Abdul Rahman) adalah menteri berpendidikan, tetapi sementara menteri lain berbicara tentang mobil terbang dan mobil nasional ketiga, ia memintakaum muda untuk menjadi sopir," ujar Shamsubahrin Ismail pada konferensi pers di kantor Big Blue Taxi Services, Wisma Central, pada 21 Agustus 2019.

Baca Juga: Sewa Pembunuh Bayaran Untuk Habisi Nyawa Suami dan Anak Tiri, AK Ternyata Rela Rogoh Kocek Ratusan Juta Rupiah untuk Muluskan Niatnya

"Gojek sebagai karier tidak akan menjamin masa depan yang menjanjikan, anak muda kita pantas mendapatkan yang lebih baik dari itu," sambungnya.

Shamsubahrin Ismail mengatakan, Malaysia sangat berbeda dari Indonesia dalam banyak hal.

"Gojek bisa dilakukan di Indonesia karena tingkat kemiskinannya sangat tinggi, tidak seperti di Malaysia," ujarnya.

Baca Juga: Kisah Aldi Haryopratomo, CEO yang Sering Nyambi Jadi driver Gojek, Bebas Bekerja Tanpa Ada yang Tahu

freemalaysiatoday.com
freemalaysiatoday.com

Pendiri Big Blue Taxi Services Shamsubahrin Ismail mengatakan Gojek tidak menawarkan masa depan yang menjanjikan

"Juga, budaya mereka sangat berbeda dibandingkan dengan kita. Di Indonesia, para wanita dapat memeluk pengendara (yang sebagian besa adalah pria) begitu saja. Tetapi bagaimana dengan Malaysia? Apakah kita ingin melihat wanita kita memeluk pengendara di sana-sini?" katanya menambahi.

Shamsubahrin Ismail menyebut, pemerintah seharusnya tidak mendorongkaum muda untuk menyediakan layanan ojek sebagai pilihan mereka dalam mendapatkanpekerjaan.

Sebab, ada banyak pekerjaan permanen lainnya yang bisa ditawarkan kepada kaum muda.

"Gojek, FoodPanda, GrabFood semuanya menawarkan pekerjaan paruh waktu. Sebaliknya, kaum muda harus diberi kesempatan kerja yang lebih baik," ungkap Shamsubahrin Ismail.

Baca Juga: Pendam Duka Mendalam, Sang Istri Ungkap Pesan Terakhir Ipda Erwin Sebelum Meninggal Dunia di Rumah Sakit

Shamsubahrin Ismail lantas memperingatkan bahwa pengemudi taksi, pengemudi e-hailing, dan sopir bus akan terpengaruh jika pemerintah menyetujui layanan naik sepeda motor.

"Ini akan menjadi kesalahan besar jika kabinet setuju," tambahnya.

Shamsubahrin mengatakan dia tidak akan ragu untuk protes jika pemerintah tidak ingin mendengarkan suara mereka.

Baca Juga: Tarik Garis Lurus dalam Peta Calon Wilayah Ibu Kota Baru Hingga Beijing, Tengku Zulkarnain Ingatkan Ancaman China: Ahli Intelijen Jangan Diam Saja!

"Aku akan memimpin protes sendiri, kita akan pergi ke Putrajaya, dan jika mungkin, kita akan melakukannya di depan rumah Syed Saddiq dan rumah Loke," pungkasnya

Sebelumnya, Menteri Transportasi Loke Siew Fook mengatakan proposal mengenai perizinan Gojek di Malaysia akan dibahas oleh Kabinet.

Loke mengatakan Syed Saddiq akan mengajukan proposal ke kabinet dan jika kabinet setuju, kementeriannya akan melakukan studi kerangka kerja.

Baca Juga: Terburu-buru karena Takut Ketahuan, Tiga Wanita Pencuri Kereta Dorong Bayi Justru Tinggalkan Anaknya di Toko

(*)

Tag

Editor : Siti Nur Qasanah

Sumber Freemalaysiatoday.com