Laporan Wartawan Gridhot.ID, Candra Mega
Gridhot.ID -Polisi telah menangkap empat pembunuh bayaran yang disewa oleh tersangka Aulia Kesuma (45).
Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi menyebut keempat pembunuh bayaran tersebut yakni AG, SG, RD dan AP.
Namun, hanya AG dan SG yang menemani Aulia Kesumadan KV menghabisi nyawa Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan M Adi Pradana (23).
Nasriadi menceritakan, keempat eksekutor tersebut sebelumnya berangkat bersama dari sebuah apartemen di Jakarta menuju lokasi rumah korban di Lebak Bulus, Jakarta.
Namun di tengah perjalanan, AP kejang-kejang kesurupan atau seperti ayan.
"Ditengah perjalanan dari apartemen ke Lebak Bulus tepatnya di jalan Pasar Minggu salah satu eksekutor tersebut kesurupan seperti sakit ayan," kata Nasriadi di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Kamis (29/8/2019).
Salah satu eksekutor yakni RD kemudian mengantarkan AP ke penginapan di wilayah Pejaten, Jakarta.
Melihat kondisi rekannya tersebut, RD akhirnya mengurungkan niatnya ikut melakukan pembunuhan tersebut.
"RD pengin ikut sebenarnya, namun dia dapat informasi AP tak bisa ditinggal akhirnya RD mengurungkan dan hanya dua eksekutor yang ikut ke sana," kata Nasriadi.
Dikutip dari Kompas, Supriyanto alias AP memilih tak terlibat dalam eksekusi karena ketakutan.
Oleh karena itu, AP memutuskan berpura-pura kesurupan saat hendak menghabisi nyawa Edi dan Dana.
"Saat ide sudah diangkap matang di mobil, AP berubah pikiran karena dia merasa takut dengan rencana (pembunuhan) ini. Dia pura-pura kesurupan," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Suyudi Ario Seto dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (6/9/2019).
Suyudi menyebut rencana kesurupan itu juga dilontarkan oleh Rodi alias RD.
Sehingga, Rodi memutuskan menemani Supriyanto kembali ke penginapan di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan.
"Kata Rodi, 'Kamu pura-pura kesurupan sajalah'. Sehingga, (Supriyanto) diantar ke hotel di Kalibata, AP pun tidak ikut lanjut dalam eksekusi (pembunuhan)," ujar Suyudi.
Pembunuhan terhadap Edi dan Dana akhirnya hanya dilakukan oleh empat tersangka lainnya, yakni Aulia, KV, SG, dan AG.
Untuk diketahui, pembunuhan berencana itu berawal ketika Aulia Kesuma merasa sakit hati kepada Edi.
Aulia berharap rumahnya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan dijual untuk melunasi utangnya senilai Rp 10 miliar.
Rencana pembunuhan pertama Aulia untuk menghabisi nyawa suami dan anak tirinya dengan cara disantet.
Aulia meminta bantuan santet dari suami mantan asisten rumah tangganya yang berinisial RD.
Istri kedua Edi itu bahkan memberikan uang bayaran senilai Rp 40 juta kepada RD.
Baca Juga: Dilempari Air Kencing Hingga Berakhir Ricuh di Stadion GBK, Malaysia Akan Laporkan Indonesia ke FIFA
Kendati demikian, rencana santet itu tak mampu menghabisi nyawa Edi dan Dana.
Oleh karena itu, Aulia langsung beralih ke rencana kedua pembunuhan dengan cara ditembak menggunakan senjata api.
Aulia kembali meminta bantuan RD untuk mencarikan senjata api sekaligus pembunuh bayaran.
Rencana kedua itu kembali gagal karena Aulia tak mampu membeli senjata api senilai Rp 50 juta.
Setelah dua rencana sebelumnya gagal, Aulia pun memutuskan membunuh Edi dan Dana dengan cara diracun dan dibakar.
Aulia dibantu KV dan dua pembunuh bayaran berinisial SG dan AG untuk menghabisi nyawa suami dan anak tirinya.
KV hingga kini masih menjalani perawatan di RS Polri Kramat Jati karena terkena luka bakar saat berusaha membakar ayah dan saudara tiri yang sudah tak bernyawa di dalam mobil.
(*)