Pura-pura Kesurupan Saat Hendak Eksekusi Pupung Sadili dan M Adi Pradana, Pembunuh Bayaran yang Disewa Aulia Kesuma Ternyata Ketakutan

Sabtu, 07 September 2019 | 10:42
KOMPAS.COM/RINDI NURIS VELAROSDELA

Konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jumat (6/9/2019) mengungkap tiga tersangka terkait pembunuhan Pupung Sadili (54) dan anaknya, M Adi Pradana alias Dana (23).

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Candra Mega

Gridhot.ID -Polisi telah menangkap empat pembunuh bayaran yang disewa oleh tersangka Aulia Kesuma (45).

Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi menyebut keempat pembunuh bayaran tersebut yakni AG, SG, RD dan AP.

Namun, hanya AG dan SG yang menemani Aulia Kesumadan KV menghabisi nyawa Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan M Adi Pradana (23).

Baca Juga: Gelap Mata Habisi Nyawa Suami dan Anak Tiri Setelah 9 Tahun Hidup Bersama, Aulia Kesuma Ngaku Kenal Edi Chandra dari Aplikasi Kencan Hingga Hatinya Luluh Karena Bujukan M Adi Pradana

Nasriadi menceritakan, keempat eksekutor tersebut sebelumnya berangkat bersama dari sebuah apartemen di Jakarta menuju lokasi rumah korban di Lebak Bulus, Jakarta.

Namun di tengah perjalanan, AP kejang-kejang kesurupan atau seperti ayan.

"Ditengah perjalanan dari apartemen ke Lebak Bulus tepatnya di jalan Pasar Minggu salah satu eksekutor tersebut kesurupan seperti sakit ayan," kata Nasriadi di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Kamis (29/8/2019).

Baca Juga: Berpendidikan Tinggi, KV Gelap Mata Bantu Ibunya Bunuh Ayah dan Saudara Tiri, Dendam Kesumat pada M Adi Pradana Karena Merasa Terusir dari Rumah Jadi Pemicunya

Salah satu eksekutor yakni RD kemudian mengantarkan AP ke penginapan di wilayah Pejaten, Jakarta.

Melihat kondisi rekannya tersebut, RD akhirnya mengurungkan niatnya ikut melakukan pembunuhan tersebut.

"RD pengin ikut sebenarnya, namun dia dapat informasi AP tak bisa ditinggal akhirnya RD mengurungkan dan hanya dua eksekutor yang ikut ke sana," kata Nasriadi.

Baca Juga: Tak Sudi Akui Keberadaan Ibu dan Saudara Tiri, M Adi Pradana Sempat Kirim Pesan pada Sang Kekasih Sebelum Dibunuh: Aku Hidup Cuman Bertiga, Kamu, Ayahku Sama Aku

Dikutip dari Kompas, Supriyanto alias AP memilih tak terlibat dalam eksekusi karena ketakutan.

Oleh karena itu, AP memutuskan berpura-pura kesurupan saat hendak menghabisi nyawa Edi dan Dana.

"Saat ide sudah diangkap matang di mobil, AP berubah pikiran karena dia merasa takut dengan rencana (pembunuhan) ini. Dia pura-pura kesurupan," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Suyudi Ario Seto dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (6/9/2019).

KOMPAS.com/RINDI NURIS VELAROSDELA

Pupung Sadili, M Adi Pradana, dan Aulia Kesuma

Baca Juga: Sempat Dicekoki Miras oleh Saudara Tiri Sebelum Tewas dan Mayatnya Dibakar, M Adi Pradana Ternyata Pernah Duduk di Bangku SMA Bareng Al Ghazali

Suyudi menyebut rencana kesurupan itu juga dilontarkan oleh Rodi alias RD.

Sehingga, Rodi memutuskan menemani Supriyanto kembali ke penginapan di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan.

"Kata Rodi, 'Kamu pura-pura kesurupan sajalah'. Sehingga, (Supriyanto) diantar ke hotel di Kalibata, AP pun tidak ikut lanjut dalam eksekusi (pembunuhan)," ujar Suyudi.

Baca Juga: Berhasil Dibekuk Polisi, Salah Satu Pembunuh Bayaran yang Disewa AK Ternyata Alami Kesurupan di Tengah Perjalanan Saat Akan Habisi Nyawa Ayah dan Anak Tiri di Sukabumi

Pembunuhan terhadap Edi dan Dana akhirnya hanya dilakukan oleh empat tersangka lainnya, yakni Aulia, KV, SG, dan AG.

Untuk diketahui, pembunuhan berencana itu berawal ketika Aulia Kesuma merasa sakit hati kepada Edi.

Aulia berharap rumahnya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan dijual untuk melunasi utangnya senilai Rp 10 miliar.

TRIBUNNEWS/JEPRIMA
TRIBUNNEWS/JEPRIMA

Rekonstruksi kasus pembunuhan suami dan anak tiri oleh Aulia Kesuma.

Baca Juga: Tak Enak Hati Usai Suporter Lawan Diteror di Stadion GBK, Imam Nahrawi Turun Tangan dan Minta Maaf Langsung ke Menpora Malaysia

Rencana pembunuhan pertama Aulia untuk menghabisi nyawa suami dan anak tirinya dengan cara disantet.

Aulia meminta bantuan santet dari suami mantan asisten rumah tangganya yang berinisial RD.

Istri kedua Edi itu bahkan memberikan uang bayaran senilai Rp 40 juta kepada RD.

Baca Juga: Dilempari Air Kencing Hingga Berakhir Ricuh di Stadion GBK, Malaysia Akan Laporkan Indonesia ke FIFA

Kendati demikian, rencana santet itu tak mampu menghabisi nyawa Edi dan Dana.

Oleh karena itu, Aulia langsung beralih ke rencana kedua pembunuhan dengan cara ditembak menggunakan senjata api.

Aulia kembali meminta bantuan RD untuk mencarikan senjata api sekaligus pembunuh bayaran.

Baca Juga: Kesulitan Buru Benny Wenda Lantaran Sudah Jadi Warga Negara Inggris, Wiranto: Kalau Masuk ke Indonesia, Saya Tangkap!

Rencana kedua itu kembali gagal karena Aulia tak mampu membeli senjata api senilai Rp 50 juta.

Setelah dua rencana sebelumnya gagal, Aulia pun memutuskan membunuh Edi dan Dana dengan cara diracun dan dibakar.

Aulia dibantu KV dan dua pembunuh bayaran berinisial SG dan AG untuk menghabisi nyawa suami dan anak tirinya.

Baca Juga: Bikin Rusuh Papua Hingga Ngemis Bantuan ke Perdana Menteri Australia, Benny Wenda Ternyata Bukan Lagi Warga Negara Indonesia

KV hingga kini masih menjalani perawatan di RS Polri Kramat Jati karena terkena luka bakar saat berusaha membakar ayah dan saudara tiri yang sudah tak bernyawa di dalam mobil.

(*)

Tag

Editor : Candra Mega Sari

Sumber Kompas.com, GridHot.ID