Laporan Wartawan Gridhot.ID, Candra Mega
Gridhot.ID - Belakangan nama sutradara Livi Zhengjadi buah bibir di berbagai media dan juga para sineas bangsa.
Sineas muda itu ramai dibicarakan karena dirinya mengklaim beberapa film karyanya berhasil menembus Hollywood.
Livi Zheng menyebut filmnya berjudul 'Bali Beats of Paradise' berhasil lolos penghargaan film tertinggi di dunia, Oscar kategori Best Picture.
Dalam tayangan YouTube Q&A Metro TV, Minggu (1/9/2019), Livi Zheng membeberkan semua pencapaiannya di kancah Hollywood.
Livi pun dipertemukan dengan sejumlah sineas Indonesia, seperti Joko Anwar, John De Rantau, Andibachtiar Yusuf, Adrian Jonathan Pasaribu, Nadine Alexandra dan Maman Suherman.
Livi menyatakan bahwa dua filmnya yakni 'Bali: Beats of Paradise' dan 'Brush with Danger' berhasil masuk seleksi Oscar.
Ia bahkan menunjukkan bukti yang dicetaknya dari web resmi ajang penghargaan film tersebut.
Namun, betapa gusarnya sutradara film 'Gundala' itu ketika Livi berkali-kali menyebut filmya telah masuk nominasi Oscar.
Joko Anwar menyatakan bahwa film-film Livi hanya memenuhi persyaratan administrasi saja.
"Saya enggak pernah denger namanya film tembus masuk seleksi Oscar, enggak ada sebenarnya," ujar Joko Anwar.
"Yang ada adalah incontention artinya berhak untuk diikutsertakan atau ikut serta untuk Oscar. Illegible artinya memenuhi syarat-syarat administrasi. Artinya bukan syarat-syarat kualitas," lanjutnya.
Mendengar perkataan Joko Anwar, Livi Zheng pun langsung bersuara.
Debat soal makna seleksi nominasi Oscar antara Joko Anwar dan Livi pun tak terhindar.
"Saya enggak pernah bilang film saya masuk nominasi oscar, saya bilang film saya masuk seleksi nominasi film Oscar. Untuk masuk bioskop Amerika itu nggak gampang. Untuk masuk seleksi Oscar itu bukan 'oh yaudah tayang'," kata Livi.
"Tapi itu enggak ada, masuk seleksi nominasi film Oscar itu nggak ada, itu cuma Livi aja yang punya," ungkap Joko Anwar.
Sutradara ternama pembuat Film Denias, John De Rantau pun tampak mengajukan pertanyaan untuk Livi.
"Berbicara tentang Oscar, saya juga bingung. Livi ini mewakili personal atau negaranya? Karena yang saya tahu, sebagai yang pernah ikut mewakili Indonesia untuk Oscar untuk film Denias. Dan itu lolos, setelah diikutkan, lalu film itu diseleksi dan lolos menjadi 64 negara," kata John De Rantau.
Livi pun kembali membanggakan karyanya yang ia klaim mampu menggugurkan ribuan film lain dan masuk seleksi nominasi Oscar
"Best picture adalah kategori paling bergengsi di Oscar. Karenanya buat saya dari ribuan film, dan film saya diundang masuk ke 300 itu suatu kebanggaan," ungkap Livi.
Ia bahkan membanggakan karyanya yang ia sebut sudah diulas dalam media ternama di Amerika Serikat.
"Kalau di Amerika, di LA Times, New York Times itu yang dibahas karya saya. Di sini juga saya kaget kok enggak bahas karya saya padahal lagi tayang," ungkap Livi Zheng.
"Dibahas baik apa dibahas buruk ?" tanya Joko Anwar.
"Kalau di Amerika itu karya memang sering banget dikritik contohnya Man Of Steel. Jadi buat saya, sudah bisa dibahas LA Times, New York Times itu adalah sebuah kebanggaan," jawab Livi.
Sepanjang acara, para panelis terang-terangan menentang klaim dari Livi seputar prestasinya di Hollywood.
Menariknya, meski dihujani kata-kata pedas dari Joko Anwar dkk, Livi sama sekali tak gentar.
Alih-alih patah arang, sutradara asal Malang, Jawa Timur itu justru tetap percaya diri dan bangga karyanya menembus Oscar.
Suasana panas antara Joko Anwar dan Lizi rupanya tak berhenti di depan kamera tapi berlanjut hingga balik layar.
Dikutip GridHot.ID dari sebuah wawancara yang diunggah di YouTube, Jumat (6/9/2019), Lizi menyebut Joko Anwar sampai tak mau berfoto bersama.
"Kalau misalnya Joko Anwar mau ketemu lo bareng berdua ngobrol kaya begini mau nggak lu?" tanya Deddy Corbuzier.
"Gue sih oke aja, cuma kemaren pas di Metro TV kan Joko Anwar diminta foto berdua sama gue dia nggak mau," ungkap Lizi.
"Masak?," tanya Deddy penasaran.
"Nggak mau atau nggak berani atau gimana, kalau gue sih open aja," ujar Lizi.
Presenter berusia 42 tahun itu pun lantas menanyakan kronologi yang sebenarnya.
"Masak Joko Anwar nggak mau, emang gimana ceritanya," tanya Deddy.
"Yang minta Metro TV foto berdua sama gue, mungkin buat promonya atau apa gitu dia nggak mau," kata Lizi.
"Dia ngomong di depan gue, dia salah juga ngomonng di depan gue gitu kan, gimana dong, gue open aja lahn" pungkas Lizi Zheng.
(*)