Pernah Dipecat Ahok, Inilah Sosok Retno Listyarti, Mantan Kepala Sekolah SMA N 3 Jakarta yang Kini Jadi Komisioner KPAI, Kedudukannya Dipertanyakan Netizen dan Sebut Ditunggangi

Rabu, 11 September 2019 | 10:44
Kompas.com/MOH NADLIR

Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti berkomentar mengenai hukuman push up 100 kali untuk siswi SD

Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade

Gridhot.ID - Belakangan ini KPAI ramai mendapat sorotan publik usai berita konfliknya dengan PB Djarum.

KPAI menghentikan Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis yang resmi akan diberhentikan pada tahun 2020.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, audisi PB Djarum ditiadakan karena klaim Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kalau ajang tersebut menggunakan anak-anak di bawah umur.

Baca Juga: Miris, Jadi Satu-satunya yang Selamat dari Kecelakaan Maut Innova Vs Bus Mira, Tohir Justru Harus Mendekam Di Balik Jeruji Besi, Diburu Polisi Sejak Seminggu Sebelum Tragedi

Ditambah lagi ada produk rokok yang terpampang di balik ajang pendidikan tersebut.

KPAI menilai adanya unsur eksploitasi anak, dan mendesak Djarum Foundation menghentikan penggunaan anak sebagai promosi brand image dalam kegiatan audisi tersebut.

"Memang ini disayangkan banyak pihak, tetapi demi kebaikan bersama kita hentikan dulu, biar reda dulu, dan masing-masing pihak agar bisa berpikir dengan baik," jelas Yoppy.

Baca Juga: Kini Jadi Selebgram Mapan, Siapa Sangka Pria Ini Dulunya Pengamen yang Tak Segan Mangkal di Kampus Istrinya Sendiri, Mahar Pernikahan Sampai Dijual Demi Sesuap Nasi

Yoppy mengatakan kalau pihaknya sudah memutuskan untuk tidak melakukan negosiasi lagi.

"Kita sudah memutuskannya, tidak ada deal-dealan lagi, diterima atau tidak, kita sudah memutuskan seperti itu," ungkap Yoppy.

"Kita sudah menjelaskan dan banyak bukti kalau PB Djarum itu bukan produk tembakau, dan tahun lalu pun kita dapat penghargaan sebagai Institusi Olahraga of the Year dari Menpora. Itu bukti nyata kita bukan produk rokok," jelasnya.

Yoppy menjeslaskan pula kalau dirinya sudah melakukan negosiasi sebelumnya terkait penghilangan brand Djarum namun tetap saja ditolak oleh KPAI.

Baca Juga: Jodoh Cerminan Diri, Berawal dari Kenalan di Kelab Malam, Pasangan Suami Istri Ini Tobat dan Hijrah Bareng, Rutinitas Party Kini Berganti Ngaji

Kolase Pixabay & Dok. PB Djarum via Kompas.com
Kolase Pixabay & Dok. PB Djarum via Kompas.com

Tahun 2019 ini menjadi akhir dari acara pencarian bibit-bibit pebulu tangkis di Indonesia terkait klaim KPAI terhadap PB Djarum

"Saya sudah kasih usul tidak ada nama Djarum untuk nama event-nya. Selain itu, jersey yang dipakai peserta juga tidak ada tulisan Djarum-nya dan mereka bisa memakai kaos yang dibawa sendiri," kata Yoppy.

Kabar kontroversial ini pun ramai di kalangan publik yang akhirnya menyoroti sistem kerja KPAI yang dinilai kurang tepat.

Sangking banyaknya yang menyoroti kerja KPAI, publik pu sampai mengulik siapa saja orang yang bekerja di dalam KPAI.

Baca Juga: Sindir Halus Tabiat Fadli Zon di Hadapan Orangnya Langsung, Komika Kiki Saputri Nyeletuk: Bapak Jangan Memperburuk Citra Bapak yang Udah Buruk

Belakangan ini viral sebuah postingan Twitter yang menyoroti salah satu sosok yang memegang kendali dalam KPAI.

Sosok tersebut adalah Retno Listyarti.

Dalam postingan Twitter yang diunggah akun @4Y4NKZ tertulis cuitan "Ternyata Dunia itu selebar Daun Kelor. Orang pecatan aja masih bisa kerja di tempat yg terhormad," sambil memasang gambar profil Retno Listyarti.

Postingan ini pun menjadi viral dan banyak menuai komentar dari netizen.

Baca Juga: Ditilang Polisi Karena Tak Pakai Helm, Bapak Ini Menangis Termehek-mehek Saat Sang Anak Dinasihati Oleh Polwan, Tingkahnya Bikin Petugas Bingung

Twitter @4Y4NKZ
Twitter @4Y4NKZ

Tweet soal Retno Listyarti.

"Pecatan kok bisa lolos," komentar akun Twitter @aewin86.

"Lhaa.. rekam jejaknya jeblok gitu kok ngurus KPAI," balas akun Twitter @YRadianto.

"Yang pasti orang pecatan nggak pernah beres kerjanya," tulis akun Twitter @gh293.

Baca Juga: Tak Terima Motornya Ditilang, Pria Asal Lombok Adu Jotos dengan Polisi Hingga Meregang Nyawa, Sang Ayah: Lebih Baik Anak Saya Dipenjara daripada Dipukul Mat

Hingga berita ini ditulis, postingan ini pun twlah dibagikan sebanyak 345 kali oleh pengguna Twitter.

Jika menilik lebih dalam sosok Retno Listyarti, memang perempuan satu ini pernah tersangkut masalah pada saat menjabat sebagai Kepala Sekolah salah satu SMA negeri di Jakarta.

Melansir dari Kompas.com (17/4/2015), Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memerintahkan Dinas Pendidikan DKI untuk memberikan sanksi kepada Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 Retno Listyarti.

Retno diketahui keluyuran saat SMAN 3 menggelar ujian nasional (UN), Selasa (14/4/2015) lalu.

Baca Juga: Mengaku Bawa Pesan dari Tuhan, Wanita Tua Misterius Berpakaian Serba Putih dan Bawa Tongkat Bikin Heboh Sebuah Pasar Tradisional di Sumatera Utara, Ancam Pedagang Akan Terjadi Sesuatu Jika Nekat Berjualan

Keputusan itu sempat digugat oleh Retno pada Agustus 2015 di PTUN Jakarta.

Retno memenangi gugatan tersebut sehingga Dinas Pendidikan DKI harus membatalkan SK pencopotannya.

Setelah itu, Dinas Pendidikan DKI mengajukan banding terhadap putusan itu dan Dinas Pendidikan DKI kembali kalah.

Baca Juga: Miris, 15 Tahun Berlalu Kasus Pembunuhan Anaknya Belum Juga Terungkap, Orang Tua Almarhum Munir Kemalingan Tepat Beberapa Hari Sebelum Haul Putranya, Barang-barang Antik Dicuri dan Pelaku Masih Dicari

Meski demikian, akhirnya Retno tetap resmi dipecatsebagai Kepala Sekolah SMAN 3 Jakarta atas perintah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Usai dipecat dari jabatannya sebagai kepala sekolah, Retno pun bergabung dengan KPAI.

Melansir dari web resmi KPAI, hingga pada saat ini, Retno Listyarti masih menjabat dan aktif sebagai Komisioner KPAI bidang pendidikan.(*)

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber Kompas.com, Twitter, kpai.go.id