Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
Gridhot.ID -Seorang pria di Bandung dikabarkan telah membunuh perempuan yang tega menolak cintanya.
Kasus tersebut membuat geger warga yang tinggal di Jalan Wastukencana, Kota Bandung, tepatnya di depan gerbang Pemkot Bandung.
Seorang siswi SMK N 1 Bandung berinisial ZPD (16), ditusuk oleh seorang pria misterius di jam sekolah.
MengutipKompas.com, kejadian penusukan ini terjadi pada Selasa (10/9/2019) pagi, sekitar pukul 07.30 WIB.
Pada saat itu, ZPD bersama teman-temannya sedang berada di tempat fotokopi yang berlokasi di depan gerbang Pemkot Bandung.
ZPD dan teman-temannya itu memang sedang sibuk mengopi tugas bahasa Inggirs.
Setelah ZPD dan rekan-rekannya selesai memfotokopi tugas, tiba-tiba pelaku datang mendekat.
Pelaku tiba-tiba memeluk ZPD dari arah samping, dan mengeluarkan sebilah pisau dari saku sweater putih.
"Pelaku menusukannya ke bagian rusuk sebelah kanan sebanyak satu kali," ucap Kapolsek Sumur Bandung Kompol Ari Purwanto.
Sembari menahan sakit setelah rusuk kanannya ditusuk oleh pelaku, ZPD dibantu temannya berlari ke sekolah dan mengadu ke sekuriti.
"Sekuriti sekolah datang menghampiri, pelaku kemudian melarikan diri," lanjut Ari.
Tak butuh waktu lama bagi Unit Reskrim Polsek Sumur Bandung untuk datang ke TKP dan menangkap pelaku.
"Ternyata tak jauh dari lokasi kejadian, pelaku diamankan masih di seputaran dekat situ sebelum Mesjid Ukhuwah. Kami langsung amankan," ungkap Ari.
Usai diperiksa, pelaku diketahui bernama Ravindra Giantama (22).
Terungkap, ternyata motif pelaku Ravindra Giantama tega menusuk korban dengan pisau lantaran sakit hati dan cemburu.
Ngerinya lagi, pelaku Ravindra Giantama ternyata sudah menguntit ZPD sejak tahun 2015, yakni saat korban masih duduk di bangku SMP.
"Saya tau Z dari temen nongkrong saya, terus follow dia.
"Sempat stalking Z melalui instastory-nya, diketahui ada di Braga, terus saya ikutin dia ke Braga," ungkap Ravindra, dikutipGrid.IDdariTribun Jabar.
Rasa suka pelaku pun kian membesar saat mendapat kesempatan untuk berbincang dengan ZPD.
Kini setelah Ravindra bekerja di sebuah kedai kopi di Bandung, ia kembali mencoba untuk bertemu dengan gadis pujaannya itu.
Alih-alih bisa mencuri hati ZPD, Ravindra justru merasa sikap korban kepadanya mulai berubah.
Ia menyebut sikap ZPD kepadanya sudah tak ramah lagi, tak seperti dulu.
Hingga akhirnya, Ravindra mencoba kembali menguntit korban.
"Lalu dia posting (unggah) ada acara Korea gitu, saya juga samperin ke acara Korea itu.
"Di sana Z sudah berubah dan jadi jutek, enggak kayak pas di Braga," jelasnya.
Melihat pelaku selalu menguntitnya, ZPD merasa risih dan langsung memblokir akun sosial media pelaku.
Tak cuma diblokir, Ravindra mengaku jika dirinya dijelek-jelekkan oleh korban di media sosial.
"Lewat instagramnya, Z bilang saya mukanya jelek dan serem gitu," ujar pria 22 tahun itu.
Dari yang awalnya suka, Ravindra kini justru merasa berang dengan korban.
Apalagi setelah mendengar kabar jika ZPD telah memiliki kekasih baru, tepat setelah pernyataan cintanya ditolak mentah-mentah.
"Saya suka sama Z, udah sempat menyatakan perasaan tapi ditolak," tutup Ravindra.
Untuk mempetanggung jawabkan perbuatannya itu, Ravindra Giantama dijerat dengan Pasal 351 KUHP jo Pasal 80 No 17 Tahun 2016 tentang Penganiayaan Berat dan UU Perlindungan Anak. (*)