Laporan Wartawan Gridhot.ID, Angriawan Cahyo Pawenang
Gridhot.ID - Kebakaran hutan yang terjadi di Kalimantan dikabarkan semakin parah.
Kondisi terkini salah satu sudut Kalimantan viral dalam sebuah video yang beredar di sosial media.
Video tersebut menunjukkan kondisi salah satu wilayah di Kalimantan yang tertutup kepulan asap sangat pekat.
Bahkan dalam video tersebut terlihat asap sangat pekat sehingga membatasi jarak pandang para pengguna jalan.
Video tersebut viral di Twitter melalui akun @clooverian.
Video yang diunggah pada 11 September 2019 tersebut sudah mendapatkan lebih dari 48 ribu retweet semenjak berita ini ditayangkan.
Dalam video yang berdurasi 14 detik itu terlihat para pengendara sangat ragu-ragu untuk melewati jalur tersbut.
Nampak beberapa pengendara motor berhenti di pinggiran jalan seakan ragu-ragu karena kesulitan melihat jalan.
Bahkan di dalam video itu terlihat seorang pengendara yang jatuh karena menabrak pohon di seberang lajurnya.
Pemilik akun kemudian menuliskan keluh kesahnya melalui unggahannya bersama video tersebut.
"Bener-bener pengen mati rasanya kalo sudah keluar rumah karena nggak bisa napas,
"Satu keluarga pada batuk-batuk semua,
"Kalimantan benar-benar sedang dalam keadaan darurat," tulis akun @clooverian selaku pengunggah video.
Dirinya kemudian mentag akun Jokowi agar segera menangani Kalimantan.
Video tersebut terjadi di Kotawaringin Timur, provinsi Kalimantan Tengah.
Akun tersebut juga menunjukkan sebuah video tentang warga yang berusaha memadamkan api menggunakan cara membuat parit di batas api.
Para pemadam disebutkan bekerja siang malam memadamkan api tersebut namun tetap saja kesulitan.
@clooverian juga menerangkan kalau helikopter bombing air selalu bekerja tiap hari untuk memadamkan api di sekitar.
Sebelumnya pada bulan Agustus, Presiden Jokowi sempat menggelar Rapat Koordinadi Nasional Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2019 di Istana Negara, Jakarta.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Jokowi menegaskan kalau dirinya masih memberlakukan aturan main di 2015.
Aturan main tersebut adalah dirinya akan mencopot jajaran kepolisian dan TNI di daerah jika tidak mampu mengatasi kebakaran hutan dan lahan yang terjadi.
"Aturan main kita tetap masih sama. Saya ingatkan Pangdam, Danrem, Kapolda, Kapolres. Aturan main yang saya sampaikan 2015 masih berlaku," kata Jokowi dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2019 di Istana Negara, Jakarta, Selasa (6/8/2019).
Ia memastikan, ancaman itu masih berlaku hingga saat ini.
"Saya telepon Panglima TNI, saya minta dicopot yang tidak bisa mengatasi. Saya telepon lagi Kapolri tiga atau empat hari yang lalu, copot kalau enggak bisa mengatasi kebakaran hutan dan lahan," kata dia.
(*)