Semasa Hidup Dapat Ancaman Diracun Hingga Pembunuhan, BJ Habibie: Kita Wayang-wayang, Terserah Dalangnya

Jumat, 13 September 2019 | 19:42
Tangkapan layar Youtube The Habiebie Center.

BJ Habibie

GridHot.ID - Sang ajudan, Mayjen Purn TNI Tubagus Hasanuddin membagikan sekelumit kisah yang menegangkan terkait BJ Habibie saat menjabat sebagai presiden ke-3 RI pada 1998-1999.

Habibie jadi presiden setelah jatuhnya kekuasaan otoriter Orde Baru besutan Soeharto selama 32 tahun.

Habibie langsung hadir dengan pendekatan revolusioner demi demokrasi. Ia membuka keran kebebasan pers, misalnya, yang macet total di era Soeharto.

Baca Juga: Belum Ada Sehari, Nisan Makam BJ Habibie Berubah Miring Usai Pemakaman, Korban Keganasan Warga yang Bukannya Khusyuk Mendoakan Tapi Malah Sibuk Berebut Selfi

Di luar itu, masih banyak pergeseran-pergeseran yang dilakukan Habibie untuk menghabisi sisa-sisa otoritarianisme ala Harto.

Tak ayal, tekanan datang bertubi-tubi. Habibie disebut menerima ancaman pembunuhan.

"Ketika terjadi pergeseran-pergeseran pemimpin TNI dan sebagainya, muncul isu, ada pasukan liar. Kami diminta harus siap siaga," ujar Hasanuddin menggambarkan keadaan kala itu.

"Saya sampai tidur pakai celana training, bawa senjata, (tidur) di bawah tempat tidurnya beliau (Habibie) demi keamanannya," tambahnya.

Baca Juga: Viral, Tri Rismaharini Mendadak Bikin Netizen Malaysia Ketakutan: Kalau Dia Jadi Next Presiden Indonesia Selepas Jokowi, Game Overlah Negara-negara Asean

Bukan hanya akan diburu pasukan liar, Hasanudin juga berhadapan dengan kabar bahwa sang Presiden ke-3 RI itu hendak dibunuh diam-diam dengan cara diracun.

Jelas, modus ini jauh lebih sukar diantisipasi.

"Yang belanja ke pasar pun kami kawal, beli apa, dan sebagainya," kata Hasanudin.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

BJ Habibie dan lahirnya Komnas Perempuan

Baca Juga: Sudah Tak Manusiawi, Pekanbaru Darurat Kabut Asap, Indeks Standar Pencemaran Udara Peringatkan Warga Tinggalkan Kota

Meski begitu, ia menyebut, Habibie tak pernah gentar dengan kabar-kabar ancaman itu. Habibie tetap maju dan memasrahkan hidupnya pada Tuhan.

"Beliau benar-benar tegar. Beliau mengatakan, 'Pak Hasanuddin, hidup dan mati itu terserah Allah. Kita wayang-wayang, terserah dalangnya," kenang Hasanudin

Habibie meninggal dunia di RSPAD Gatot Soebroto pada Rabu (11/9/2019) malam.

Baca Juga: DPR Tetapkan Firli Bahuri Sebagai Ketua KPK yang Baru, Saut Situmorang Langsung Mundur dari KPK

Ia meninggal usai menjalani perawatan intensif di rumah sakit sejak 1 September 2019.

Menurut putra, Thareq Kemal Habibie, sang ayahanda wafat karena faktor usia dan masalah pada jantungnya.

"Karena penuaan tersebut, organ-organ tubuh mengalami degradasi, menjadi tidak kuat lagi. Jantungnya menyerah," kata Thareq Kemal.

Jenazah Presiden ke-3 RI itu dikebumikan tepat di samping makam istri, Hasri Ainun Habibie di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2019) siang

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "TB Hasanuddin: Habibie Pernah Diancam Dibunuh, tapi Tetap Tegar"

(*)

Tag

Editor : Siti Nur Qasanah

Sumber Kompas.com