Laporan Wartawan GridHot.ID, Siti Nur Qasanah
GridHot.ID - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Kalimantan dikabarkan semakin parah.
Dilansir dari Kompas.com, gedung Sekolah Dasar (SD) Negeri 07 Semanai di Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, ludes dilalap api akibat karhutla yang melanda wilayah itu, Sabtu (14/9/2019).
Kepala Regu Manggala Agni Kayong Utara Andri Susanto mengatakan, sumber api berasal dari lahan yang lebih dulu membakar kawasan transmigrasi, kemudian merambat ke gedung sekolah.
"Akibat kebakaran itu, seluruh bangunan rata dengan tanah," kata Andri, Sabtu (14/9/2019) malam.
Menurut Andri, kebakaran di kawasan transmigrasi tersebut diperkirakan mulai terjadi sekitar pukul 10.30 WIB.
Petugas yang datang tak bisa memadamkan api lantaran ketiadaan sumber air.
"Di sekitar bangunan tidak ada air. Gedung sekolah pun akhirnya tidak dapat diselamatkan," ucapnya.
Selain itu, sarana dan prasarana, termasuk jumlah personel untuk pemadaman, serta peralatan yang mereka miliki sangat terbatas.
Menurutnya, Manggala Agni, BPBD Kayong Utara dan Balai Tanagupa (Taman Nasional Gunung Palung) membagi tugas daerah operasi pemadaman api.
Andri menyebutkan, Manggala Agni mendapat tugas untuk memadamkan lahan di kawasan transmigrasi Semanai.
Sedangkan, BPBD dan Balai Tanagupa memadamkan api yang membakar lahan di lokasi dekat RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I dan SMP Negeri 3 Sukadana.
"Kami semua sudah berusaha. Kabupaten Kayong Utara sudah di mana-mana terjadi kebakaran," ucapnya.
Diwartakan Tribun Pontianak, para pelajar SD Negeri 07 Semanai di Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, terancam tidak punya tempat belajar usai gedung sekolah mereka ludes terbakar, Sabtu (14/9/2019).
Kepala Dinas Pendidikan kayong Utara, Ismail mengatakan, tidak ada gedung lain di dekat lokasi sekolah yang bisa digunakan untuk menampung kegiatan belajar mengajar untuk sementara waktu.
Ismail menyatakan pihaknya pun terpaksa memperpanjang libur para siswa, hingga ditemukan tempat belajar yang layak.
"Mereka kan sebenarnya sudah libur karena kabut asap ini. Karena kejadian kayak gini, untuk sementara libur mereka kita perpanjang dulu," kata Ismail.
Ismail mengaku belum mengetahui jumlah murid yang belajar di sekolah tersebut.
Selain itu, Ismain juga mengaku belum dapat membeberkan langkah apa yang akan mereka tempuh agar para siswa dapat belajar seperti biasa.
"Pasti secepatnya akan kita cari solusi. Nanti akan kita bicarakan dengan pihak-pihak terkait," sebut Ismail.
(*)