Laporan Wartawan GridHot.ID, Siti Nur Qasanah
GridHot.ID - Sejumlah wilayah di Indonesia terdampak asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) beberapa waktu belakangan.
Menurut data yang dihimpun oleh Badan Meteorologi,Klimatologi, dan Geofisika, hingga Jumat pukul 14.00 WIB, terdeteksi asap Karhutla menutupi wilayah Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan.
Selain itu, asap juga terdeteksi di provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Semenanjung Malaysia, dan wilayah Serawak Malaysia.
Untuk menanggulangi hal tersebut, tim pemadam kebakaran selalu bekerja keras melaksanakan tugasnya.
Namun demikian, kabar duka datang dari pemadaman api kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Batanghari, Provinsi Jambi.
Dilansir dari unggahan di akun Twitter @adtaufiq pada Senin (16/9/2019), beberapa minggu lalu, seorang anggota Manggala Agni Daops Muara Bulian yang bernama Asmara menghembuskan napas terakhir.
Asmara meninggal dunia usai tertimpa pohon saat berjuang memandamkan kebakaran.
"Innalillahi wa innailaihi rajiun.
Musibah ini terjadi beberapa minggu yang lalu bahwa Almarhum Bpk. Asmara adl anggota Manggala Agni Daops Muara Bulian yg meninggal karena tertimpa pohon saat berjuang memadamkan api kebakaran lahan.
Mari bersama dukung penanganan Karhutla," tulis akun Twitter @adtaufiq pada kolom keterangan.
Diwartakan Tribun Jambi, Asmara menghembuskan napas terakhir pada 23 Agustus 2019akibat tertimpa pohon saat bertugas memadamkan kebakaran hutan di Hutan Taman Raya (Tahura) Km 13, Desa Senami.
Sempat dirawat di RSUD Hamba Muara Bulian, Asmara kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Siloam Jambi, lantaran kondisinya kritis.
"Korban mengalami luka robek pada kepala sebelah kiri, pendarahan aktif pada telinga sebelah kiri sehingga dirujuk ke RS Siloam. Ditakutkan ada Fraktur Basis Kranii atau patah tulang tengkorak," kata dr Desi selaku dokter jaga poli umum RSUD Hamba Muara Bulian kepada wartawan.
Asmara meninggalkan seorang istri dan dua orang anak.
Jenazah kemudian dimakamkan di desa kelahirannya di RT 05, Dusun Anggrek, Desa Bathin, Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari.
Informasi mengenai meninggalnaya Asmara lantas dibenarkan Kepala BPBD Kabupaten Batanghari, Nazhar, melalui pesan Whatsapp.
"Innalillahiwainalillahirojiun. Kami keluarga besar BPB Batanghari turut berduka," ungkapnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo, menerangkan bahwa Asrama tertimpa pohon pada 22 Agustus 2019, sekira pukul 15.00 WIB.
Saat itu, Tim Satgas sedang melakukan pemadaman dengan menggunakan tanki milik MA Daops Muara Bulian.
Suplai air di tanki tersebut habis.
Tim kemudian bermaksud melakukan pengisian ulang tanki, diikuti oleh Asmara dan Kuntoro dengan menggunakan sepeda motor.
Beberapa meter berjalan, tiba-tiba sebatang kayu besar roboh menimpa kepala Asmara.
Tim Satgas Karhutla segera membawa korban ke RSUD Abdul Majid Batoe Muara Bulian.
Karena peralatan medis yang ada di RS tersebut kurang menunjang, korban pun dirujuk ke RS Siloam Jambi.
"Akan tetapi takdir berkata lain saudara Asmara meninggal dunia sekira pukul 01.15 Jumat, 23 Agustus 2019," kata Agus.
(*)