GridHot.ID - Pembangunan Candi Borobudur dimulai sekitar tahun 750 Masehi oleh seorang arsitek bernama Gunadarma
Borobudur dibangun sebelum bangsa Kamboja membangun Candi Angkor Wat.
Juga dibangun sebelum orang Eropa membangun gedung-gedung katedral yang megah.
Diketahui, bentuk Borobudur lebih rumit dibanding piramida Mesir.
Bayangkan, batu seberat 2 ton disusun satu per satu sampai jadi bukit berlantai 10.
Batu itujuga diukir dengan gambar yang sangat teliti.
Gambar itu berkisah tentang kehidupan rakyat Kerajaan Syailendra.
Menjadi bagian dari kejaiban dunia, ternyata ada satu misteri terkait Candi Borobudur ini, yakni Borobudur sebagai jam raksasa.
Bagaimana melihat Borobudur sebagai sebuah jam raksasa? Begini penjelasannya.
Candi Borobudur memiliki 72 buah stupa berbentuk lonceng terbalik, dengan stupa terbesar berada di lantai teratas.
Arsitek Borobudur memakai stupa-stupa itu sebagai titik tanda jam.
Jarum jamnya berupa bayangan sinar matahari yang disebabkan stupa terbesar.
Bayangan stupa terbesar selalu jatuh dengan tepat di stupa lantai bawah.
Tak hanya sebagai jam, Borobudur juga merupakan petunjuk arah yang sangat tepat.
Baca Juga: Veronica Koman Resmi Jadi Buronan, Polisi Blokir Semua Rekening Bank
Seperti diketahui, matahari memang terbit di arah timur. Namun, tidak selalu tepat di titik timur.
Matahari hanya terbit benar-benar di titik timur dalam dua kali setahun, yaitu sekitar tanggal 20-21 Maret dan 22-23 September.
Arsitek Borobudur rupanyasudah mengetahui titik timur yang benar.
Oleh karenanya, Borobudur dibangun menghadap titik utara dan selatan dengan sangat tepat.
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul "Misteri Jam Raksasa di Candi Borobudur"
(*)