GridHot.ID -Ilmu pengetahuan modern telah menemukan beberapa tempat di mana dua lautan bertemu, namun air dari kedua lautan itu tidak bisa menyatu.
Seperti halnya yang terjadi di Teluk Alaska.
Di Teluk Alaska terdapat pertemuan air dari Samudra Pasifik dan air dari Laut Bering yang tidak menyatu.
Sempat viral setelah difoto oleh fotografer Kent Smith pada Juli 2010 lalu, lalu apa yang sebenarnya terjadi di Teluk Alaska?
Secara ilmiah, jawaban yang bisa di dapat ialah adanya perbedaan massa air.
Contoh sederhana pasti kita tahu bahwa air dan minyak tidak bisa bersatu.
Begitu pun dengan kedua laut yang bertemu di Teluk Alaska tersebut.
Tidak bersatunya dua air laut di Teluk Alaska tersebut dikarenakan perbedaan kepadatan air, suhu, dan salinitas (tingkat kadar garam) masing-masing.
Air dari Samudera Pasifik adalah jenis air laut pada umumnya yang asin dan memiliki kadar garam tinggi.
Sementara air Laut Bering berasal dari gletser atau es yang mencair.
Gletser sendiri di dapat dari air tawar atau air baru yang membeku.
Hal inilah yang membuat keduanya tidak bisa bersatu.
Contoh lainnya adalah Laut Mediterania yang berada di Samudera Atlantik.
Diketahui bahwa laut ini memiliki air yang hangat, tinggi garam, dan lebih pekat dibanding Samudera Atlantik.
Ketika Laut Mediterania memasuki Laut Atlantik melalui Selat Gibraltar, laut ini tetap tidak berubah.
Sehingga kedua laut tidak bisa tercampur.
Selain penjelasan secara sains, fenomena tersebut jugatelah disebutkan dalam surah Ar-Rahman ayat 19 dan 20.
Dalam ayat-ayat tersebut Allah berfirman, "Dia memberikan dua laut mengalir yang (kemudian) keduanya bertemu. Di antara ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing," (QS. Ar-Rahman: 19-20)
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul "Mengapa Dua Air Laut yang Bertemu di Teluk Alaska Ini Tidak Menyatu?"
(*)