Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
GridHot.ID -Aksi demonstrasi mahasiswa menolak Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP) dan pengesahan revisi Undang-undang KPK terjadi di beberapa daerah di Indonesia.
Aksi seruan mahasiswa di beberapa daerah ini telah dilaksanakan sejak Senin (23/9/2019).
Kelompok mahasiswa yang mengikuti aksi demonstrasi ini serentak mendatangi gedung-gedung DPR tak terkecuali juga gedung pusat.
Melansir dari Kompas.com pada Selasa (24/9/2019), para mahasiswa dan aktivis pro demokrasi melakukan aksi unjuk rasa.
Mereka menuntut pembatalan sejumlah rancangan undang-undang yang dianggap tidak sesuai.
Menurut mereka, rancangan undangan dari DPR dianggap menghanguskan kebebasan warga sipil.
Tak cuma itu, RKUHP baru juga seolah-olah berusaha untuk melemahkan agenda pemberantasan korupsi, yang dianggap tak berpihak kepada rakyat.
Mahasiswa juga membeberkan jika sejumlah pasal dalam RKUHP berisiko menghilangkan kebebasan berekspresi dan menyatakan pendapat.
Aksi turunnya mahasiswa menolak RKUHP ternyata mendapat dukungan pula dari masyarakat.
Hal ini dibuktikan dari dikumpulkannya dana melalui situs crowfunding kitabisa.com yang memperoleh dana cukup besar.
Ide penggalangan dana itu dicetuskan pasa Minggu (22/9/2019) yang hasilnya akan digunakan untuk keperluan membeli makanan, minuman, dan mobil komando (pengeras suara).
Sementara itu, di balik aksi turunnya mahasiswa, ada kejadian menarik yang melibatkan sejumlah emak-emak.
Melansir dari Tribun Jakarta pada Selasa (24/9/2019), tepat hari ini kumpulan mahasiswa tengah berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
Di tempat kejadian, tepatnya di trotoar tampak emak-emak terlihat membagikan makanan secara gratis kepada mahasiswa.
Mereka menggelar lapak di kawasan dekat jembatan penyebrangan orang (JPO) di seberang gedung DPR.
Emak-emak itu tampak membagikan makanan yang dibungkus plastik dan menawarkannya dengan gratis kepada mahasiswa.
"Ayo, ini buat ganjel perut gratis silahkan ambil, jangan sampai kelaparan," ujar seorang emak-emak dikutip dari Tribun Jakarta.
Makanan yang mereka bagikan berupa kue, gorengan, lontong, dan air mineral gelas.
Mereka mengaku membawa sekitar 100 bungkus untuk mahasiswa.
Selain itu, salah seorang dari emak-emak mengaku jika dana yang digunakan berasal dari kantong pribadi mereka sendiri.
"Dari dana sendiri kok, karena kasihan anak saya juga ikut demo di sana (Depan gedung DPR MPR)," ucap emak-emak tersebut yang tak ingin namanya disebutkan.
Mereka juga mengaku tidak saling mengenal satu sama lain.
"Baru kenal di sini aja karena sama-sama bagiin makanan," ujar salah satu emak-emak.
(*)