Tak Seheboh Pemberitaan Demo Mahasiswa, Diam-diam Gempa 6,8 SR di Ambon Telan Banyak Korban Jiwa, Kondisi Kacau Balau Bangunan Luluh Lantak di Mana-mana

Jumat, 27 September 2019 | 17:42
Twitter/@CherylTanzil

Gempa magnitudo 6,8 di Ambon, Maluku, Kamis (26/9/2019)

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Candra Mega

Gridhot.ID -Rencana pengesahan revisi Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dan RUU kontroversial lainnya menuai protes dari masyarakat.

Ribuan mahasiswa dari pelosok negeri menyuarakan penolakan terhadaprancangan undang-undang yang dianggap tidak pro rakyat.

Para mahasiswa punmendatangi gedung-gedung DPR tak terkecuali gedung pusat pada 23-24 September 2019.

Baca Juga: Kelewat Sellow, Kemendikbud Sempat-sempatnya Koreksi Kalimat di Poster Demonstrasi Mahasiswa yang Viral, Meski Jenaka Dianggap Tak Sesuai Ejaan Bahasa Indonesia

Di balik polemik tersebut, Indonesia tengah berduka lantaran gempa bumi dengan magnitudo 6,8 menguncang Ambon, Maluku, Kamis (26/9/2019).

Beberapa potret kondisi Ambon pasca gempa dibagikan akun Twitter Cheryl Tanzil, seorang presenter dan penyiar televisi, Rabu (25/9/2019).

"Mengawasi penyelenggara negara & wakil rakyat penting. Tapi twips, mari sejenak mendoakan saudara2 di Ambon yg baru terkena bencana #gempaAmbon 6,8 SR. #PrayforAmbon,"tulis @CherylTanzil seperti dikutip Gridhot.ID.

Baca Juga: Viral Video Polisi Masuk Masjid Pakai Sepatu Kejar Mahasiswa yang Sembunyi Saat Demo di Makassar, Ini Klarafikasi Polda Sulsel

Beberapa bangunan di Ambon pun luluh lantak akibat gempayang terjadi pada pukul 06.46 WIB.

Salah satu netizen dengan akun @otakumegane_pun turut membagikan kondisi di Ambon pada pasca gempa.

"Ikut bantu share kondisi, ini tadi pagi di lokasi kantor KPP Pratama Ambon, anak-anak SD berlarian keluar menuju perbukitan (area kantor) karena takut terjadi Tsunami dsb. Mereka lari-lari sampai beberapa jatuh dan lututnya terluka, sbgian besar menangis. Mari sejenak berdoa (emoji)," tulisnya @otakumegane_.

Baca Juga: Viral Video Polisi Masuk Masjid Pakai Sepatu Kejar Mahasiswa yang Sembunyi Saat Demo di Makassar, Ini Klarafikasi Polda Sulsel

Dikutip dari Kompas.com, titik gempa terjadi di 3.38 Lintang Selatan,128.43 Bujur Timur (40 kilometer timur laut, Ambon, Maluku.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan gempa bumi magnitudo 6,8 di Ambon tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Twitter/@CherylTanzil
Twitter/@CherylTanzil

Gempa magnitudo 6,8 di Ambon, Maluku, Kamis (26/9/2019)

Pelaksana tugas Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BNPB Agus Wibowo mengatakan pusat gempa di kedalaman 10 kilometer.

Baca Juga: Serangan Balik Ervin Luthfi ke Mulan Jameela, Tak Terima Posisinya Jadi Anggota DPR RI Digantikan Istri Ahmad Dhani, PTUN Jakarta Diharap Bisa Mengadili

Data yang dihimpun Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB, ada beberapa bangunan lain yang rusak akibat gempa.

Menurut data terakhir, 1 Kantor Ketahanan Pangan Provinsi di Kota Ambon mengalami rusak ringan.

Sementara itu, 2 unit rumah rusak berat di Desa Toisapu, Kecamatan Leitimur Selatan, Ambon.

Baca Juga: Dikenal Keras dan Bicara Ceplas-ceplos, Ibunda Ahok Sebut Tabiat Putranya Berasal dari Rasa Kesal Terhadap Keterpurukan Sejak Kecil

Kemudian, Gedung Pasar Apung Negeri Pelau, Kabupaten Maluku Tengah mengalami rusak berat.

Menurut Agus, nilai ini menunjukkan guncangan kuat dan kemungkinan membuat kerusakan untuk bangunan yang tidak tahan gempa.

KOMPAS.com/ RAHMAT RAHMAN PATTY
KOMPAS.com/ RAHMAT RAHMAN PATTY

Rumah di Ambon ambruk setelah terbakar sesaat setelah gempa 6,8 magnitudo mengguncang daerah itu, Kamis (26/9/2019).

Gempa bumi di Ambon juga menewaskan sedikitnya 20 orang dan melukai ratusan lainnya.

Baca Juga: Puput Nastiti Devi Selalu Dituding Menikung Ahok, Roy Kiyoshi: Mereka Bisa Berpisah Gara-gara Omongan Orang

Tidak hanya itu saja, setidaknya 2.000 orang mengungsi akibat gempa Ambon tersebut.

Plt Kapusdatinmas BNPB Agus Wibowo mengatakan data korban tersebut merupakan perkembangan kondisi terkini hingga pukul 18.00 WIB.

"Total korban meninggal dunia akibat gempa sebanyak 20 orang," ujarnya melalui rilis yang diterima Kompas.com, Kamis (26/9/2019).

(*)

Tag

Editor : Candra Mega Sari

Sumber Kompas.com, Twitter