Laporan Wartawan Gridhot.ID, Angriawan Cahyo Pawenang
Gridhot.ID - Indonesia kini sedang dilanda berbagai permasalahan.
Selain permasalahan konflik di Papuadan juga mengenai rancangan Undang-undang yang membuat kehebohan di seluruh Indonesia, adapula permasalahan alam yang terjadi.
Kebakaran hutan diketahui masih belum sepenuhnya teratasi di Kalimantan.
Kini seakan tak tersorot, Ambon baru saja diguncang gempa 6,8 magnitudo pada Kamis (26/9/2019).
Dikutip dari Kompas.com dan Antara, hingga Sabtu (28/9/2019) malam gempa susulan terus saja terjadi.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Ambon mencatat, hingga pukul 20.12 WIT, jumlah gempa susulan yang mengguncang Pulau Ambon dan sekitarnya mencapai 500 kali.
Namun hanya 64 guncangan yang getarannya dirasakan di sekitar Pulau Ambon.
Banyaknnya gempa susulan yang terjadi karena adanya sisa energi yang tersisa di zona patahan yang terus dikeluarkan secara perlahan untuk mencapai kestabilan.
Gempa tersebut juga sudah memakan korban jiwa.
Tercatat sudah sebanyak 30 orang meninggal dunia akibat bencana tesebut.
Ratusan orang juga dikatakan mengalami luka-luka dari serius hingga ringan.
"Berdasarkan laporan BPBD Provinsi Maluku tanggal 29 September 2019 Pukul 07.00 WIT, jumlah korban meninggal dunia sebanyak 30 orang dan luka-luka 156 orang," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo melalui keterangan tertulis, Minggu.
Rinciannya, di Kota Ambon, Agus menuturkan terdapat 10 korban meninggal dunia dan 31 korban luka-luka.
Kemudian, di Kabupaten Seram bagian barat, terdata 6 korban meninggal dan 17 luka-luka.
Terakhir, di Kabupaten Maluku Tengah, BNPB mencatat 14 orang meninggal dan 208 korban luka-luka.
Agus mengatakan ada potensi bertambahnya korban karena BNPB masih terus melakukan pendataan.
Sebanyak sekitar 25.000 orang juga dikatakan mengungsi akibat bencana tersebut.
534 unit rumah tercatat mengalami kerusakan dan juga beberapa kantor juga fasilitas umum.
Baca Juga: Hampir Semua Laki-laki di Desa Ini Lakukan Praktik Poligami, Alasannya Sungguh Mengejutkan
"Kerusakan terdiri dari 534 unit rumah (106 rusak berat, 125 rusak sedang, 303 rusak ringan), 6 unit fasilitas pendidikan, 12 unit fasilitas peribadatan, 1 unit fasilitas kesehatan, 9 unit fasilitas perkantoran, 2 unit fasilitas umum, dan 1 unit jembatan," kata Agus.
BNPB sendiri mengatakan sudah berkoordinasi dengan TNI, Polri, dan Kementerian terkait untuk memberikan bantuan kepada para korban terdampak.
Salah satunya BPBD yang sudah mendistribusikan terpal kepada masyarakat yang sedang mengungsi.
(*)