Kisah Pilu Putri AH Nasution, Saksikan Sendiri Detik-detik Ayahnya Dihujani Peluru Pasukan Tjakrawibawa dan Malah Jadi Korban Termuda G30S/PKI

Senin, 30 September 2019 | 20:42
Kompas.com/Wienda Putri Novianty

Ade Irma Suryani yang jadi korban termuda dalam peristiwa G30S/PKI

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Angriawan Cahyo Pawenang

Gridhot.ID - Peristiwa G30S/PKI tentu saja meninggalkan luka bagi para keluarga korban.

Salah satu kisah pilu muncul dari keluarga AH Nasution yang menjadi korban keganasan peristiwa tersebut.

Di malam berdarah tersebut, AH Nasution yang hampir saja jadi korban namun malah putri bungsunya sendiri yang harus tewas akibat kejadian tersebut.

Baca Juga: Sempat Bikin Heboh, Pemuda Grobogan Dikabarkan Lahirkan Bayi Seberat 3 Kilogram di Rumah Sakit, Ternyata Ini yang Terjadi Sebenarnya

Putri bungsu AH Nasution yang bernama Ade Irma Nasution harus menjadi korban termuda dari tragedi tersebut.

Kakak kandungnya, Yanti Nasution yang selamat dari peristiwa tersebut menceritakan kembali kisah pilu keluarga melewati kejadian G30S/PKI.

Dikutip Gridhot dari Grid.ID, Yanti Nasution menceritakan kisah tersebut dalam sebuah wawancara brsama iNews.

Baca Juga: Jilat Ludah Sendiri, Ayu Ting Ting Kini Ingkar Soal Ucapannya yang Akan Izinkan Enji Bertemu Putri Semata Wayangnya, Mantan Suami Sampai Ambil Langkah Ini

Yanti Nasution menceritakan detik-detik penyerbuan Tjakrabirawa ke rumahnya pada malam berdarah tersebut.

Saat itu keluarga kecilnya sedang tertidur lelap hingga akhirnya terbangun akibat banyaknya nyamuk.

"Kebetulan, ada nyamuk, Mama sama Ayah terbangun.

Baca Juga: Dicap Soekarnois Hingga Suka Mendalami Ilmu Mistis, Inilah Sosok Permadi, Politisi Senior Gerindra yang Terang-terangan Ingin Lengserkan Jokowi

"Kebetulan persis pada saat itu, bunyi pintu depan itu dibuka orang.

"Lalu Mama lihat, mengintip, terus Mama lihat Tjakrabirawanya masuk," cerita Yanti mengawali kisah penyerbuan di rumahnya.

Meski pintu sudah tertutup rapat, pasukan Tjakrawibawa tetap nekat menggedor-gedor pintu rumah menggunakan senjata yang mereka bawa.

Baca Juga: H-1 Pelantikan Anggota Dewan, Situs Bawaslu Boyolali Masih Diretas, Pelaku Ternyata Bukan dari Tim Hacker Sembarangan, Pernah Ikut Perang Cyber Lawan Negara Israel

Johanna Sunarti yang merupakan istri AH Nasution sempat menahan suaminya agar tidak melawan pasukan tersebut.

Namun AH Nasution tetap nekat membuka pintu dan malah terkena tembakan pasukan tersebut.

Peluru yang melayang dan menyisakan 5 lubang bekas tembakan di lokasi hampir saja mengenai Johanna.

Baca Juga: Besarkan Putrinya Sendiri Tanpa Suami, Desy Ratnasari Berlinang Air Mata Saat Dituding Jadi Ibu Tiri, Tega Lakukan Hal Tak Terduga Demi Alasan Ini

Keluarga AH Nasution mulai panik, ibunda sang Jenderal menangis karena anaknya hendak dibunuh.

Johanna dengan sigap menyerahkan Ade Irma ke pelukan tantenya, Mardiah.

Mardiah yang nekat membawa lari Ade Irma justru dihujani tembakan oleh para pasukan Tjakrawibawa.

Baca Juga: Insaf di Tempat, Pelajar yang Masih Berseragam Ini Diciduk Polisi Saat Akan Ikut Demonstrasi, Dengan Polos Katakan: Benar Kata Pak TNI

Ade Irma justru terkena tembakan peluru dan kondisinya bersimbah darah.

"Mama sambil menggendong adik yang sudah berdarah, membawa Ayah ke situ (menunjuk tembok pembatas ke arah Kedutaan Besar Irak).

"Di situ, Ayah sudah naik terus mau turun lagi.

Baca Juga: Jadi Janda Pengusaha Kaya, Ririn Ekawati Justru Tolak Warisan Mendiang Sang Suami, Ada Apa?

"Lalu Mama bilang, 'Sudah, jangan pikirkan kita kamu yang dicari!'," kata Yanti menirukan ucapan ibunya.

Johanna yang saat itu masih memeluk Ade Irma yang bercucuran darah pergi menjauh dan meraih telepon untuk menghubungi Mayjend Umar Wirahadikusumah.

Namun sambungan telepon diputus, dan Johanna akhirnya bertemu dengan Tjakrabirawa yang mencari AH Nasution.

Baca Juga: Sentil Tuduhan Polri Dekat dengan Penguasa, Pensiunan Dini dari TNI Ini Beri Pesan Menyentuh, Minta Belajar Sejarah Tentara Zaman Orba

"Pak Nasution sudah 2 hari tidak di rumah!" kata Johanna kepada Tjakrabirawa.

Tjakrawibawa yang sudah berangsur pergi kemudian membuat Johanna mampu membawa Ade Irma ke RSPAD.

Yanti bersembunyi selama beberapa jam hingga akhirnya menyusul ibundanya ke RSPAD.

Baca Juga: Baru 10 Hari Dilahirkan, Bayi Mungil Ini Tewas Secara Tragis Digigit Tikus di Rumah Sakit, Kondisinya Miris Saat Ditemukan

"Saya lihat adik saya di situ, sudah berdarah-darah.

"Terus saya lihat dia, saya menangis, dia bilang, 'Kakak jangan menangis'.

"Terus dia tanya sama ibu saya, 'Mama, kenapa Ayah ditembak?'

Baca Juga: Sejak Menikah Tahun 2017, Engku Emran Bongkar Perubahan pada Diri Laudya Chyntia Bella, Kebiasaan Sang Aktris Dibocorkan Suami

"Itu yang terakhir saya lihat," kenang Yanti di hari meninggalnya sang Adik.

Di hari itulah Ade Irma Suryani yang masih berusia 5 tahun jadi korban termuda keganasan peristiwa G30S/PKI.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber YouTube, grid.id