Sering Dipakai Pedagang Kaki Lima Maupun Restoran, Kertas Minyak Pembungkus Makanan Disebut Pakar Mengandung Racun Berbahaya

Sabtu, 05 Oktober 2019 | 07:43
Milkos dan Sajian Sedap

Kertas Minyak ternyata mengandung kimia berbahaya jika terkena makanan panas dan berlemak

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Angriawan Cahyo Pawenang

Gridhot.ID - Siapa saja pasti sudah mengetahui mengenai kertas minyak atau kertas pembungkus makanan berwana cokelat.

Kertas minyak tersebut sering kita dapatkan membungkus makanan favorit kita.

Entah itu pedagang kaki lima maupun restoran, kertas minyak menjadi pembungkus favorit para penjaja makanan.

Baca Juga: Miliki Kemampuan Tak Biasa, Denjaka, Pasukan Khusus TNI AL yang Misterius Ini Sering Bikin Gentar Pasukan Navy Seal dari Amerika

Biasanya kita melihat kertas minyak digunakan untuk membungkus makanan sperti gorengan, nasi padang, sate dan sebagainya.

Kertas minyak yang berlapis plastik tipis tersebut tentu saja menjadi favorit karena harganya yang murah dan menjadi pengganti daun pisang.

Namun ada bahaya mengintai dari kertas minyak tersebut.

Baca Juga: Buktikan Pernyataannya Tidak Halu, Barbie Kumalasari Berhasil Bikin Uya Kuya Percaya ke Amerika Hanya Butuh Waktu 8 Jam

Dikutip dari Tribun Style kertas minyak diketahui memiliki kandungan BPA yang ternyata berbahaya bagi tubuh.

BPA atau bisphenol A adalah bahan kimia yang sering digunakan sebagai bahan pembuat wadah makan, bukan hanya plastik, tetapi juga kertas.

Awalnya BPA digunakan pada wadah makanan kaleng agar kaleng tersebut tidak mudah berkarat.

Baca Juga: Tidak Sesederhana Molotov, Bom yang Dirakit Dosen IPB Ternyata Berdaya Ledak Tinggi Serta Mengandung Deterjen dan Bubuk Merica

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, lapisan plastik tipis tersebut juga disebut seorang pakar toksikologi kimia, Dr Budiawan berbahay bagi tubuh jika tercampur makanan.

Padahal lapisan tersebut yang paling sering terkena makanan yang kita beli.

“Kertas berwarna cokelat untuk pembungkus, biasanya bungkus nasi, dilapisi oleh sebuah lapisan plastik supaya tidak mudah bocor. Lapisan itulah yang berbahaya,” tutur Dr. rer. nat (doktor ilmu sains) Budiawan.

Baca Juga: Viral! Pria Ini Ungkap Praktek Licik Calo Makam yang Gunakan Duka dan Kematian Jadi Ladang Bisnis Utama, Tega Gali Kuburan Jika Keluarga Telat Bayar

Kertas minyak disebut meiliki kandungan Petalite yang membuat plastik bisa menjadi elastis.

Diterangkan Budiawan, zat-zat tersebut akan berbahaya jika makanan yang dibungkus bersuhu panas, asam, maupun berlemak.

“Efek pada kesehatan memang jangka panjang. Efek kronisnya bisa menghambat kesuburan, bersifat karsinogenik (kanker), dan mutagenik (perubahan-perubahan pada gen manusia),” tambahnya.

Baca Juga: Berubah 180 Derajat! Intip Penampilan Terbaru Jennifer Dunn Usai Resmi Jadi Satu-satunya Istri Faisal Haris, Bikin Adem Lihatnya

Meski senyawa dalam kertas minyak tersebut terbukti berbahaya bagi tubuh, namun masih belum banyak studi yang membuktikan bahwa kertas minyak bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

“Ada urutannya mulai dari 1A, 1B, 2A, 2B, dan 3 (kategori senyawa karsinogenk dari peneliti kanker). Tiga masih rendah, bukti-bukti ilmiahnya masih terbatas,"

"Tetapi harus tetap diwaspadai. Ini bukan hanya berlaku pada kertas cokelat, tapi juga pembungkus plastik lainnya,” lanjut dia.

Baca Juga: Tak Memenuhi Undangan Najwa Shihab untuk Jadi Narasumber, Bambang Soesatyo Kini Jadi Ketua MPR dengan Aset Properti Tertinggi di Antara Pemimpin Lainnya, Senilai Total Rp 71 Miliar

Budiawan mengatakan kalau pembungkus alami seperti daun pisang, daun jati jauh lebih baik.

Sang dokter juga menambahkan kalau wadah makanan yang sudah food grade juga sangat aman untuk digunakan.

“Tempat makan food grade berarti sudah dilakukan uji coba oleh BPOM. Kemungkinan bahan-bahan berbahayanya sudah sedikit, atau kecil kemungkinan mengalami pelepasan senyawa. Tentunya lebih aman. Pun kalau terjadi pelepasan senyawa, masih di bawah batas aman,” tegasnya.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, Tribun Style