Jadi Admin Grup WhatsApp Koordinasi Antar Menteri Kabinet Jokowi, Menkominfo: Sekali Sebar Hoax, Langsung Kick!

Minggu, 06 Oktober 2019 | 19:42
Kolase Nextren/Kompas

Mudahkan Koordinasi Antar Menteri, 'Grup Chat WhatsApp' Jadi Solusi di Kabinet Jokowi, Admin Grup Menkominfo: Kalau Kirim Berita Negatif, Saya Kick!

Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade

Gridhot.ID - Fenomena grup whatsapp yang digunakan untuk mempermudah koordinasi komunikasi dalam komunitas memang sedang marak di era milenial ini.

Tak hanya digunakan oleh kalangan umum saja, orang-orang penting di negara ini ternyata juga menggunakan media ini untuk berkoordinasi.

Hal ini dibagikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara membagikan pengalamannya sebagai pejabat pembantu presiden.

Baca Juga: Ngamuk di Tengah Jalan, Tukang Becak Ini Jadi Tontonan Warga, Pergoki Istrinya yang Lebih Pilih Pergi Bareng Pria Bermobil Sedang Melintas

Untuk mempermudah kinerja para menteri dan koordinasi ternyata pejabat yang dipilih langsung oleh presiden juga menggunakan 'Grup Chat'.

Grup Chat yang dipenuhi oleh para pejabat tinggi tersebut dipergunakan untuk memberikan informasi antar menteri ataupun berkoordinasi.

Hal tersebut dibenarkan oleh Menkominfo, Rudiantara yang sekaligus sebagai admin grup tersebut.

Baca Juga: Wanita Gelandangan Ini Mendadak Viral Usai Bersenandung di Stasiun, Suaranya Bikin Merinding Netizen, Ternyata Sosoknya Punya Bakat Luar Biasa

Namun perlu diketahui juga bahwa Grup WhatsApp (WA) yang diikuti oleh para menteri Kabinet Kerja Joko Widodo dan Jusuf Kalla tersebut memiliki peraturan yang ketat.

Rudiantara mengatakan bahwa peraturan yang tak bisa dibantah oleh anggota grup WA tersebut adalah tidak boleh menyebarkan informasi hoax atau informasi bohong.

Konsekuensinya saat ada anggota grup WA tersebut melanggar adalah dikeluarkan dari grup tersebut.

kominfo.go.id
kominfo.go.id

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.

Dan Rudiantara adalah admin yang berwenang apabila ada anggota grup WA yang melanggar langsung ia tendang keluar dari grup.

Baca Juga: Beredar Pesan Berantai di Media Sosial Perihal Info Kenaikan Harga Rokok Jadi 2 Kali Lipat, Hebohkan Perkok, Ini Komentar PT Djarum

“Saya ini mimin di grupnya kabinet Jokowi-JK. Mimin harus berani mengatakan, 'Sekali lagi kalau kirim berita negatif, saya kick.' Sama, di kabinet juga begitu. Kalau mimin bisa kick,” ujar Rudiantara dalam sesi DigiConference Siberkreasi Netizen Fair 2019 di Jakarta, Sabtu (5/10/2019), seperti dikutip dari Kompas.com yang melansir dari Antaranews.

Ada pengecualian dalam mengeluarkan anggota grup chat tersebut, yakni setiap menteri tidak di-kick dari grup kecuali yang sudah di-kick oleh presiden sendiri.

“Cuman, karena teman-teman sesama menteri saya nggak kick, kecuali yang sudah di-kick presiden, saya kick di grup juga,” lanjut pria yang akrab disapa Chief RA itu disambut tawa dari pengunjung Siberkreasi Netizen Fair 2019.

Baca Juga: Dipinang TNI AU, Lihat Penampakan Mobil Esemka Bima, Langsung Diborong 35 Unit untuk Operasional Skuadron Udara dan Skatek 024

Saat ditemui oleh wartawan, Rudiantara sedang mengisi acara dalam sesi Digicongerence "Beat The Negativity with Positive Mind," di Siberkreasi Netizen Fair 2019.

Dalam sesi yang ia isi tersebut, Rudiantara membagikan tips dan trik menjadi warganet yang pintar.

Dia menyarankan kepada para anggota grup chat agar berani memprotes langsung kepada admin apabila ada anggota lain yang mengirim konten negatif.

“Walaupun kita menerima, ruginya dua kali. Menerima konten negatif satu, kedua pulsa kita tersedot. Jadi jangan mau, kalau di grup WhatsApp ada yang kirim negatif. Rame-rame bukan untuk di-bully. Minta mimin untuk ditendang keluar dari grup,” ujar Rudiantara.

Baca Juga: Hanya Lulusan SMA dan Berpangkat Kopda, Hardius Rusman Berhasil Sita Perhatian 28 Keluarga Militer Asing Saat Berkunjung ke Aceh, Bermodal 7 Bahasa Asing yang Dipelajarinya Secara Otodidak

Ia juga mengatakan apabila dalam sebuah grup chat ada anggota yang mengirimkan konten negatif tapi dibiarkan saja, maka anggota yang lain justru menerima ruginya dua kali.

Pertama informasi bohong yang ia dapatkan dan yang kedua adalah paket data yang tersedot apabila termakan informasi bohong tersebut.

Oleh sebab itu Rudiantara menyarankan apabila ada yang menyebar konten negatif, sekali diperingatkan tapi kalau masih nekat di-kick dari grup tak masalah. (*)

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber Kompas.com